Ibu Kota Indonesia Pindah Ke Kalimantan Bukan Solusi Penghijauan ?
Sabtu, 24 Agustus 2019
Ibu Kota Indonesia Pindah ke Kalimantan. Hutan Kalimantan adalah hutan yang beriklim Tropis yang banyak ditumbuhi pohon-pohon yang besar dan berdaun besar. Selain Hutannya yang terkenal Masih lebat di antara pulau-pulau yang ada di Indonesia. Hutan di Pulau Kalimantan ini adalah dulu sebagai paru-parunya dunia. Masih ingat sekali sampai sekarang ini, sejak saya masih duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar. Pulau Kalimantan adalah Paru-parunya dunia. Julukan ini diberikan pada saat itu Pulau Kalimantan mempunyai Hutan yang sangat lebat.
Namun seiring perkembangan zaman, pulau kalimantan, alamnya sudah di eskploitasi. Gunung sudah banya yang gundul. Bahkan gunung-gunung sudah kehilangan pohon besarnya. Serta gunung banyak yang sudah rata dan berubah wujud menjadi lobang besar. Penambangan kian tahun semakin merajalela. Bahkan tidak sedikit perkampungan masyarakat yang hilang di gerus area pertambangan.
Sebenarnya hal ini sangat tidak bagus untuk lingkungan hidup untuk manusia, apalagi Bumi ini adalah asset yang paling berharga. Manusia, binatang dan juga Tumbuhan hidup bergantung pada kondisi alam. Kalau alam rusak maka hiduppun akan menjadi tidak nyaman. Carut marut mencari bahan makanan akan sulit didapat, suhu panas meningkat. Lahan pertanian sudah hilang dan berganti lahan pertambangan. Sudah dapat kalian saksikan sendiri dizaman ini.
Ditambah lagi dengan kerusakan alam yang sudah membabi buta di Pulau kalimantan, mulai terdengar akan rencana Pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan yang terkenal Hijau dan menjadi Paru-Paru dunia (tapi dulu).
Sekarang ini saja, hutan di kalimantan sudah banyak yang hilang karena aktivitas pertambangan, apalagi ditambah dengan pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan. Maka hal ini akan menambah problem baru dimasa mendatang.
Namun saya berharap dengan pembangunan Ibu Kota Indonesia di Pulau Kalimantan Aktivitas Pertambangan dapat dikurangi, karena ditinjau dariberbagai aspek saja aktifitas pertambangan ini sangat tidak baik untuk kehidupan manusia yang jangka panjang, ya kalau manusia mau pindah ke Planet baru sih oke oke, saja, akantetapi hal dalam aktifitas pertambangan tetap tidak bagus untuk dilanjutkan.
Walaupun secara aspek, untuk pembangunan Ibu Kota Indonesia yang baru di Pulau Kalimantan bisa menghabiskan ratusan hektar tanah yang berarti juga ada beberapa ratus pohon yang hilang nantinya. Akantetapi saya berharap dengan hadirnya Pembangunan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan bisa mengurangi perluasan aktifitas pertambangan Batubara dan menerapkan penghijauan.
Kita tahu banyak juga masyarakat bekerja di perusahaan tambang dengan upah yang besar, namun aktivitas Tambang tetap merugikan manusia dalam aspek jangka panjang.
Dan dengan hal pemindahan Ibu Kota ini semoga Masyarakat kalimantan bisa lebih maju dalam SDM-nya dan bisa memanfaatkan kondisi baru untuk bisa bekerja dibidang Birokrasi Pemerintahan serta bisnis Kreatif, karena yang saya harapkan nantinya pembangunan Insfrastruktur merata di berbagai pulau dan penghijauan yang nyata.
Tidak elok rasanya, kalau di lihat ada area pertambangan yang luas sedangkan di pulau tersebut ada Pusat Ibu Kota Indonesia, malu sekali sebagai masyarakat Indonesia kalau dilihat mulai atas pesawat oleh pengunjung kedutaan luar Negeri akan hal kondisi seperti ini nantinya, jadi saya harap pemerintah pusat bisa benar-benar membangun kalimantan yang hijau sesuai dengan konsep yang sudah ditentukan.
Foto: https://finance.detik.com
Namun seiring perkembangan zaman, pulau kalimantan, alamnya sudah di eskploitasi. Gunung sudah banya yang gundul. Bahkan gunung-gunung sudah kehilangan pohon besarnya. Serta gunung banyak yang sudah rata dan berubah wujud menjadi lobang besar. Penambangan kian tahun semakin merajalela. Bahkan tidak sedikit perkampungan masyarakat yang hilang di gerus area pertambangan.
Sebenarnya hal ini sangat tidak bagus untuk lingkungan hidup untuk manusia, apalagi Bumi ini adalah asset yang paling berharga. Manusia, binatang dan juga Tumbuhan hidup bergantung pada kondisi alam. Kalau alam rusak maka hiduppun akan menjadi tidak nyaman. Carut marut mencari bahan makanan akan sulit didapat, suhu panas meningkat. Lahan pertanian sudah hilang dan berganti lahan pertambangan. Sudah dapat kalian saksikan sendiri dizaman ini.
Ditambah lagi dengan kerusakan alam yang sudah membabi buta di Pulau kalimantan, mulai terdengar akan rencana Pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan yang terkenal Hijau dan menjadi Paru-Paru dunia (tapi dulu).
Sekarang ini saja, hutan di kalimantan sudah banyak yang hilang karena aktivitas pertambangan, apalagi ditambah dengan pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan. Maka hal ini akan menambah problem baru dimasa mendatang.
Namun saya berharap dengan pembangunan Ibu Kota Indonesia di Pulau Kalimantan Aktivitas Pertambangan dapat dikurangi, karena ditinjau dariberbagai aspek saja aktifitas pertambangan ini sangat tidak baik untuk kehidupan manusia yang jangka panjang, ya kalau manusia mau pindah ke Planet baru sih oke oke, saja, akantetapi hal dalam aktifitas pertambangan tetap tidak bagus untuk dilanjutkan.
Walaupun secara aspek, untuk pembangunan Ibu Kota Indonesia yang baru di Pulau Kalimantan bisa menghabiskan ratusan hektar tanah yang berarti juga ada beberapa ratus pohon yang hilang nantinya. Akantetapi saya berharap dengan hadirnya Pembangunan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan bisa mengurangi perluasan aktifitas pertambangan Batubara dan menerapkan penghijauan.
Kita tahu banyak juga masyarakat bekerja di perusahaan tambang dengan upah yang besar, namun aktivitas Tambang tetap merugikan manusia dalam aspek jangka panjang.
Dan dengan hal pemindahan Ibu Kota ini semoga Masyarakat kalimantan bisa lebih maju dalam SDM-nya dan bisa memanfaatkan kondisi baru untuk bisa bekerja dibidang Birokrasi Pemerintahan serta bisnis Kreatif, karena yang saya harapkan nantinya pembangunan Insfrastruktur merata di berbagai pulau dan penghijauan yang nyata.
Tidak elok rasanya, kalau di lihat ada area pertambangan yang luas sedangkan di pulau tersebut ada Pusat Ibu Kota Indonesia, malu sekali sebagai masyarakat Indonesia kalau dilihat mulai atas pesawat oleh pengunjung kedutaan luar Negeri akan hal kondisi seperti ini nantinya, jadi saya harap pemerintah pusat bisa benar-benar membangun kalimantan yang hijau sesuai dengan konsep yang sudah ditentukan.