Jangan Berikan Vaginamu Untuk Pacarmu - Kisah Nyata
Jumat, 20 Desember 2019
Mediasiana.com - Jangan berikan keperawananmu hanya untuk Pacarmu. Percalanan asmara memang tidak selalu berbuah manis apalag mengharapkan kisah cinta yang enak-enak saja. Kata temenku yang enak itu hanya sesaat, apalagi cuma di dunia ini. Yang enak itu ya cuma sekilas, sisanya malah membawa dukalara. Apalagi cuma pacar.
Mohon maaf kalau judul artikel ini agak senonoh, namun lebih berbahaya kalau saya tidak menulis sebuah judul yang tidak senonoh para remaja bahkan kalangan orang tua enggak membaca isinya. Sebenarnya judul ini saya buat untuk menarik simpati Anda wahai pembaca budiman.
Pergaulan remaja sekarang ini semakin tidak terkontrol. Bahkan masih Pacaran saja berhubungannya layaknya seorang pasangan suami istri. Maka tidak heran yang namanya aborsi ataupun remaja yang hamil diluar nikah semakin tahun semakin meningkat. Bahkan yang paling tragis adalah kekasih perempuannya yang hamil muda di minta untuk menggugurkan kandungannya. Lebih-lebih dibunuh bahkan sampai dibuang ke tempat sampah. Tentunya kejadian seperti ini tidak dikehendaki terjadi pada anak kita semua selaku orang tua.
Nah, untuk itu, alangkah baiknya pola pacaran yang terlalu berlebihan ini di awasi kalau bisa dinikahkan saja para remaja yang memiliki pola pacaran layaknya suami siteri yangsuka pegang aset satu sama lainnya. Kalau tidak, yang rugi bukan pihak lelaki namun perempuannya.
Marak terjadi hal seperti ini, biasanya menimpa para remaja yang duduk di bangku SLTP dan SLTA. Biasanya wanita yang baru mengenal jatuh cinta mudah sekali untuk di manfaatkan oleh para lelaki Playboy. Tentunya lelaki hanya menginginkan tubuhnya bukan cinta seutuhnya dari seorang wanita.
Namun, semua bukan salah lelaki, kalau wanita mau diajak jalan ke suatu tempat apalagi tempat yang sunyi. Wanita enggan menolak di ajak pegang ini itu, tentunya membuat lelaki akan tidak bisa menahan nafsunya.
Maka ada pepatah : Jangan salahkan lelaki sepenuhnya jika tidak di goda :)
Jadi, untuk mencegah hal ini tentunya butuh sekali peran orang tua dalam menasehati anaknya, yang terpenting jangan di nasehati saja namun diberi bekal ilmu agama. Kalau bisa sejak kecil anak-anak kita bekali ilmu agama agar nantinya ketika besar dan beranjak remaja memiliki pondasi yang cukup kuat menghadapi pergaulan yang semakin bebas.
Para teman dekat juga mempunyai peran yang cukup penting untuk mengingatkan kepada temannya yang memiliki pola percintaan yang dirasa berlebihan.
Dalam menghadapi teman-teman yang memiliki pola pacaran seperti judul diatas, maka menasehatinya dengan cara perlahan dan jangan di maki atau di pojokkan. Berikan motivasi, dengan perjuangan orang tua membesarnaknnya, meneykolahkannya sampai dia pada posisi sekarang ini, dengan hal ini mereka akan lebih mudah sadar ketimbang kita hanya mengingatkan dengan perkara dosa.
Berikan sebuah pilihan hidup, mana ruginya memberikan vagina pada seorang pria yang statusnya baru menjadi Pacar ?
Apakah tidak menyesal nantinya ketika dia hamil di luar nikah ?
Tentu, paling banyak di dapatkan adalah rasa penyesalan apalagi waktu tidak bisa di ulang lagi, kalau nasi sudah jadi bubur, tentunya semua sudah berbuah.
Ingat pengorbanan orang tua kita menyekolahkan kita, mereka banting tulang cari nafkah untuk membesarkan kita, membiayai keperluan sekolah dan hidup kita.
Bangun di malam hari melihat anaknya yang tertidur lelap, namun sang ibu sudah bangun memasak bahkan membuat kue untuk dijual esok pagi, demi mencari sesuap nasi. Uang jajan dan keperluan sekolah berusaha dipenuhi oleh orang tua kita.
Ingat cita-cita dan target yang belum tercapai pada masa mudamu ini ...wahai Remaja"
Jadi, pesan saya yang terakhir pada artikel kalini adalah, Jaga aset berharagamu para wanita khususnya anak remaja.
Jangan sia-siakan masa mudamu untuk berpikir tua diusia remajamu.
Nikmati masa mudamu dengan karyamu bukan sebuah jeritanmu.
Nikmati masa mudamu melihat senyum orang tuamu bukan tangismu
Nikmati masa mudamu dengan teman-temanmu bukan anakmu
Nikmati masa mudamu dengan ilmumu bukan dapurmu
Nikmati masa mudamu dengan bahagia dan penuh impian yang jadi targetmu bukan keluhmu
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat buat para remaja dan orang tua khususnya kalangan remaja wanita dan ibu-ibu. Sampai jumpa di tulisan yang lainnya. Wassalam.
Mohon maaf kalau judul artikel ini agak senonoh, namun lebih berbahaya kalau saya tidak menulis sebuah judul yang tidak senonoh para remaja bahkan kalangan orang tua enggak membaca isinya. Sebenarnya judul ini saya buat untuk menarik simpati Anda wahai pembaca budiman.
Sumber foto : Youtube.com
Pergaulan remaja sekarang ini semakin tidak terkontrol. Bahkan masih Pacaran saja berhubungannya layaknya seorang pasangan suami istri. Maka tidak heran yang namanya aborsi ataupun remaja yang hamil diluar nikah semakin tahun semakin meningkat. Bahkan yang paling tragis adalah kekasih perempuannya yang hamil muda di minta untuk menggugurkan kandungannya. Lebih-lebih dibunuh bahkan sampai dibuang ke tempat sampah. Tentunya kejadian seperti ini tidak dikehendaki terjadi pada anak kita semua selaku orang tua.
Nah, untuk itu, alangkah baiknya pola pacaran yang terlalu berlebihan ini di awasi kalau bisa dinikahkan saja para remaja yang memiliki pola pacaran layaknya suami siteri yangsuka pegang aset satu sama lainnya. Kalau tidak, yang rugi bukan pihak lelaki namun perempuannya.
Marak terjadi hal seperti ini, biasanya menimpa para remaja yang duduk di bangku SLTP dan SLTA. Biasanya wanita yang baru mengenal jatuh cinta mudah sekali untuk di manfaatkan oleh para lelaki Playboy. Tentunya lelaki hanya menginginkan tubuhnya bukan cinta seutuhnya dari seorang wanita.
Namun, semua bukan salah lelaki, kalau wanita mau diajak jalan ke suatu tempat apalagi tempat yang sunyi. Wanita enggan menolak di ajak pegang ini itu, tentunya membuat lelaki akan tidak bisa menahan nafsunya.
Maka ada pepatah : Jangan salahkan lelaki sepenuhnya jika tidak di goda :)
Jadi, untuk mencegah hal ini tentunya butuh sekali peran orang tua dalam menasehati anaknya, yang terpenting jangan di nasehati saja namun diberi bekal ilmu agama. Kalau bisa sejak kecil anak-anak kita bekali ilmu agama agar nantinya ketika besar dan beranjak remaja memiliki pondasi yang cukup kuat menghadapi pergaulan yang semakin bebas.
Para teman dekat juga mempunyai peran yang cukup penting untuk mengingatkan kepada temannya yang memiliki pola percintaan yang dirasa berlebihan.
Dalam menghadapi teman-teman yang memiliki pola pacaran seperti judul diatas, maka menasehatinya dengan cara perlahan dan jangan di maki atau di pojokkan. Berikan motivasi, dengan perjuangan orang tua membesarnaknnya, meneykolahkannya sampai dia pada posisi sekarang ini, dengan hal ini mereka akan lebih mudah sadar ketimbang kita hanya mengingatkan dengan perkara dosa.
Berikan sebuah pilihan hidup, mana ruginya memberikan vagina pada seorang pria yang statusnya baru menjadi Pacar ?
Apakah tidak menyesal nantinya ketika dia hamil di luar nikah ?
Tentu, paling banyak di dapatkan adalah rasa penyesalan apalagi waktu tidak bisa di ulang lagi, kalau nasi sudah jadi bubur, tentunya semua sudah berbuah.
Ingat pengorbanan orang tua kita menyekolahkan kita, mereka banting tulang cari nafkah untuk membesarkan kita, membiayai keperluan sekolah dan hidup kita.
Bangun di malam hari melihat anaknya yang tertidur lelap, namun sang ibu sudah bangun memasak bahkan membuat kue untuk dijual esok pagi, demi mencari sesuap nasi. Uang jajan dan keperluan sekolah berusaha dipenuhi oleh orang tua kita.
Ingat cita-cita dan target yang belum tercapai pada masa mudamu ini ...wahai Remaja"
Jadi, pesan saya yang terakhir pada artikel kalini adalah, Jaga aset berharagamu para wanita khususnya anak remaja.
Jangan sia-siakan masa mudamu untuk berpikir tua diusia remajamu.
Nikmati masa mudamu dengan karyamu bukan sebuah jeritanmu.
Nikmati masa mudamu melihat senyum orang tuamu bukan tangismu
Nikmati masa mudamu dengan teman-temanmu bukan anakmu
Nikmati masa mudamu dengan ilmumu bukan dapurmu
Nikmati masa mudamu dengan bahagia dan penuh impian yang jadi targetmu bukan keluhmu
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat buat para remaja dan orang tua khususnya kalangan remaja wanita dan ibu-ibu. Sampai jumpa di tulisan yang lainnya. Wassalam.