Perjalanan Panjangku Meraih Gelar S.AB
Selasa, 24 Desember 2019
Mediasiana.com - Meraih gelar sarjana S1 atau strata satu adalah salah satu tujuan dari banyaknya manusia di muka bumi ini. Kita diharuskan untuk kuliah dulu selama 4 tahun dan tentunya perjalanan banyak sekali rintangan dan kebahagiaan.
Dalam meraih gelar sarjana tidak semudah membalik telapak tangan. Kita harus mengikuti proses selama 4 tahun. Waktu 4 tahun ini saya kira bukan waktu yang sebentar. Itu waktu yang lama dan kalau di bandingkan dengan ber sekolah di bangku SLTA tentunya lebih lama duduk di bangku kuliah ini.
Perjalananku dalam meraih gelar sarjana tidak semudah apa yang orang pikirkan. Perihal ini bukan dari materi perkuliahan akantetapi hidup dengan sejuta tantangan yang harus di hadapi dan di lalui. Berangkat kuliah di pagi hari sekitar pukul 07.00 saya harus berangkat dari rumah menuju kampus. Dan jara kampusku dengan rumahku sekitar kurang lebih 30 KM.
Jadi waktu perjalanan yang aku tempuh sekitar 30 - 40 menit, tergantung kemampuan laju kendaraanku. Aku ke kampus menggunakan Sepeda Motor atau Roda Dua. Berangkat pagi hari dengan berpapasan Truk tronton dan juga mobil-mobil lainnya yang melaju kenjang membuat aku harus berhati-hati dalam berkendara.
Tidak harus cepat yang penting nyawa selamat sampai kampus. Yang selalu ada dibenakku hanya satu saat di perjalanan, yaitu Selamat sampai tujuan dan kembali sampai rumah. 4 Tahun aku bolak-balik dari Rumah ke Kampusku.
Perkenalkan desaku yang bernama Desa Masingai 1 dan Kampus tercintaku adalah STIA Tabalong. Aku kuliah di kampus tersebut pada tahun 205 dan lulus pada bulan oktober 2019 kemaren. Jadi ini adalah kisahku dalam liku-liku meraih gelar sarjana.
Dulu sewaktu akau masih mengambil kelas pagi yaitu di semter 1-5, maka jam perkuliahannya yaitu pukul 08.30 - 12.00 Nah untuk itu saat jam kuliah selesai aku pulang juga habis zuhur sekitar jam 13.00 dan tentunya di jam segitu cuaca begitu terik sekali.
Di pagi hari saya kedinginan dan di siang hari ketika saat perjlanan pulang saya kepanasan. Namun hal ini bukan sebuah halangan anggap saja ini adalah tes mental kita hidup di dunia sebelum hidup di akhirat nanti.
Terkadang sering aku mengalami yang namanya Ban Bocor, sepeda habis bensin dan juga Mogok pada saat perjalanan menuju kampus dan juga pulang kerumah. Namun hal ini tentunya sangat berat sekali aku alami seorang Mahasiswa yang bawa uang hanya untuk makan siang di tanjung dan buat beli bensin. Akantetapi, semua ini aku sadari ini adalah bagian dari perjalanan hidupku dalam meraih gelar sarjana.
Aku sadar menjadi Mahasiswa ideal 4 tahun, jadi akau juga memanfaatkan waktuku saat jadi Mahasiswa yaitu bergabung di Organisasi Kampus maupun luar kampus. Selain aku ingin mendapatkan pengalaman serta juga menemukan teman yang beragam.
Aku sadar, pentingnya ikut berorganisasi, dengan berorganisasi kita dapat mengasah skill, mental dan juga mendapatkan pengalaman baru. Jadi hampir-hampiir saya gila organisasi. Jadi saya berusaha ikut berorganisasi bahkan menjadi Mahasiswa saya berpikir apa yang dapat saya berikan dan persembahkan untuk kampusku ini. Saya pikir sebagai seorang Mahasiswa yang aktif di Organisasi dengan waktu 4 Tahun ini masih kurang.
Maka dari itu, setelah beranjak ke semester 2 saya sering pulang sore hari, bahkan pada waktu itu saya masih masuk kelas pagi dan pulang lebih lamba dari mahasiswa kelas sore yang lainnya. Jadi pada waktu itu benar-benar waktu saya habiskan untuk berkegiatan di Kampus saat proses perkuliahan selesai.
Karena perkuliahan selesai di jam 12.00 maka sehabis zuhur saya bisa meluangkan waktu yang ada berkegiatan di Kampus ataupun kegiatan di luar kampus, entah itu kerja kelompok dan mengerjakan makalah serta tugas kampus lainnya.
Saya hanya berpikir, ketika saya ada di suatu tempat saya harus meninggalkan sejarah dan meninggalkan hal apa yang bisa bermanfaat untuk para generasi berikutnya. Entah itu benda ataupun sebuah ilmu pengetahuan.
Maka tidak heran, saya sering di panggil penjaga kampus oleh teman-teman kelas, ya karena saya selalu terlihat di kampus. Waktu kuliah libur saja saya sering ada di Kampus. Jadi benar-benar saya manfaatkan waktu dan status saya saat jadi Mahasiswa dengan sebaik-baiknya.
Karena saya menganggap waku 4 Tahun iu kalau berorganisasi tidak waktu yang panjang, apalagi setelah saya lulus jadi Mahasiswa saya kira saya tidak bisa meluangkan waktu seperti ini lagi karena memang suasana sudah berbeda. Karena kita harus beranjak menuju tempat yang lainnya. Jadi, inilah perlunya regenerasi pada suau oganisasi.
Berorganisasi itu penting, akantetapi jangan menomor duakan yang namanya aktivitas perkuliahan. Jadi boleh berkegiatan di luar jam kuliah tapi perhatikan juga aktivitas kampus. Karena tujuan kita kuliah kan itu belajar di jam kuliah bukan berorganisasi.
Jadi saya juga tidak mau sering absen kuliah. Saya harus pintar dalam mengatur waktu dalam hal ini, mana saatnya kuliah dan mana saatnya berkegiatan di organisasi. Jadi harus balance. Jangan sampai tugas kuliah tidak dikerjakan malah mabuk berorganisasi.
Akantetapi tidak bagus juga kalau kita hanya berkuliah dan tidak ikut berorganisasi, karena secara faktanya banyak praktek yang dapat dilakukan di organisasi, jadi kalau di kampus saat berkuliah hanya banyak dapat Teori sedangkan prakteknya masih minim.
Jadi para Dosen di kampusku juga mengapresiasi bagi Mahasiswanya yang aktif di organisasi baik itu berorganisasi di kampus seperti UKM, BEM dan DPM, Pramuka ataupun organisasi yang lainnya.
Dengan berorganisasi kita bisa mengamalkan teori apa yang di dapat saat waktu perkuliahan. Jadi saat kita melakukan persentasi akan lebih mudah dan skill sudah mulai terasah melalui berkegiatan di organisasi.
Karena para Dosen menyampaikan Kuliah ini kalian harus berpikir kedepan dan jangan berduduk diam di teori perkuliahan tidak ada salahnya kalian mengenal dunia nyata bagaimana proses kerja di suatu organisasi maka ikutlah berorganisasi,
Kalian akan mendapatkan banyak pengalaman di organisasi yang kamu ikuti. Ada dapat ilmu, pengalaman dan juga relasi tentunya hal ini akan jadi bekalmu saat kamu lulus nanti. Kalau kamu habiskan waktumu 4 tahun saja duduk di kelas maka kamu akan kesulitan nantinya beradaptasi saat sudah lulus kuliah nantinya.Untuk itu, jangan buang kesempatan waktumu dalam 4 tahun di sini.
Maklum, kalau jadi Mahasiswa itu mesti Deadline yang namanya Tugas. Apalagi saat jadi Mahasiswa baru, yang namanya makalah hampir-hampir tidak pernah gang. Karena di kampusku ini dunia Adminsitrasi yang mana mata kuliahnya beragam dan luas. Maka dalam hal ini diharuskan belajar teori. Jadi buat makalah dengan hal-hal yang berbau pengertian organisasi dan buat pemecahan masalah dalam suatu organisasi.
Karena aku kuliahnya kelas reguler setiap hari Senen dan kamis, maka tugas itu suka beruntun. Hari senen ada tugas, selasa esok ada lagi tugas makalah yang harus di selesaikan. Walaupun tugasnya kelompok tetep aja yang namanya tugas juga sedikit membebankan kalau beruntun. Jadi harus pinter-pinter waktu. Bahkan sampai-sampai sibuk dengan kegiatan lainnya tugas jadi keteteran dan Deadline ngebut satu malam.
Hm,,, Kalau udah bicara SKRIPSI pasti banyak yang mendadak Demam :) sebenarnya SKRIPSI itu mudah kalau dikerjakan sulit kalau dipikirkan. Saya sering mengalami kesulitan karena jujur saya sering memikirkan ketimbang mengerjakannya.
Padahal udah niat buka laptop, duduk di depan laptop hmmm... satu menit kemudian, otak berpikir lagi ah,,, besok aja buat latar belakang sepertinya susah. Di tambah lagi dengan godaan yang lainnya entah itu sosmed ataupun kegiatan organisasi lainnya.
Maka dari itu, saya harus berpikir SKRIPSI itu mudah. Teman saya yang lain bisa kenapa saya tidak ? saya selalu menanamkan perkataan seperti itu pada diri saya. Kalau yang lain bisa konsultasi ke dosen pembimbing dengan waktu cepat kenapa saya tidak bisa ?
Nah, dari Atmostfer inilah saya harus juga bisa dari teman-teman yang lainnya. Tentunya tidak meng-enakan kalau lulus kuliah tidak dengan satu angkatan, jadi saya harus dan berusaha untuk mengerjakan SKRIPSI.
Jadi mengerjakan SKRIPSI itu bukan perihal Konsep akantetapi kemauan yang kuat pantang menyerah dengan Rasa Malas dan hasutan dari kegiatan yang lainnya.
Kalau ditunda-tunda terus malah nantinya bisa ke blabasan dan tidak di kerjakan, teman-teman sudah sampai BAB 3 kita malah baru mau ngerjakan BAB 1. Sungguh tragis kalau hal ini terjadi.
Maka dari itu saya terus berpikir positif dan melawan rasa malas, jujur Godaan yang paling berat di semester akhir ini adalah Rasa Malas mengerjakan SKRIPSI, kalau di semtser 1,2,3,4,5 itu malah berOrganisasi.
Benar-benar saya pada titik hidup yang memilukan ini yaitu Rasa MALAS yang memuncak. Kalau perihal konsultasi di corat coret dosen pembimbing menurut saya, bukan sebuah hal yang harus di persoalkan malah dengan adanya coretan ini berarti Dosen peduli dengan kita dan memberikan arahan yang bagus untuk SKRIPSI kita ini.
Malahan yang saya takutkan tidak mendapatkan coretan pada lembar bimbingan koreksi Skripsi, jadi saya malah tidak tahu mana yang salahnya.
Jadi, skripsi itu mudah di kerjakan kalau dari awal semtser 6-7 sudah di konsep. Judul apa yang akan di angkat, Fokus Study apa yang harus di ambil dan dimana tujuan untuk melakukan penelitian. Jadi disaat di semster 8 maka proses jalannya menysun Skripsi tidak gelabakan. Hanya saja yang jadi persoalan lagi adalah, ketika Konsep sudah tersusun namun realita tidak sama seperti apa yang kita inginkan ini, maka akan muncul problem baru, sehingga harus pintar-pintar melakukan plyaning B dan C.
Sehingga dengan hal tersebut, saya bisa Lulus tepat waktu di 4 Tahun kuliah.
Tinggal sekarang ini saya mengamalkannya apa yang saya dapat selama menjadi Mahasiswa ke dunia Masyarakat dengan waktu yang lebih banyak. Agar ilmu yang saya dapakan selama menjadi Mahasiswa dapat bermanfaat juga untuk orang lain.
Itulah perjalanan saya yang tidak meng-enakan, namun untuk hal lain yang Enak-enak dan susah untuk di lupakan saat jadi Mahasiswa maaf tidak saya sebutkan :), semoga memotivasi teman-teman yang lainnya.
Dalam meraih gelar sarjana tidak semudah membalik telapak tangan. Kita harus mengikuti proses selama 4 tahun. Waktu 4 tahun ini saya kira bukan waktu yang sebentar. Itu waktu yang lama dan kalau di bandingkan dengan ber sekolah di bangku SLTA tentunya lebih lama duduk di bangku kuliah ini.
Perjalananku dalam meraih gelar sarjana tidak semudah apa yang orang pikirkan. Perihal ini bukan dari materi perkuliahan akantetapi hidup dengan sejuta tantangan yang harus di hadapi dan di lalui. Berangkat kuliah di pagi hari sekitar pukul 07.00 saya harus berangkat dari rumah menuju kampus. Dan jara kampusku dengan rumahku sekitar kurang lebih 30 KM.
Berangkat Kedinginan Pulang Kepanasan
Jadi waktu perjalanan yang aku tempuh sekitar 30 - 40 menit, tergantung kemampuan laju kendaraanku. Aku ke kampus menggunakan Sepeda Motor atau Roda Dua. Berangkat pagi hari dengan berpapasan Truk tronton dan juga mobil-mobil lainnya yang melaju kenjang membuat aku harus berhati-hati dalam berkendara.
Tidak harus cepat yang penting nyawa selamat sampai kampus. Yang selalu ada dibenakku hanya satu saat di perjalanan, yaitu Selamat sampai tujuan dan kembali sampai rumah. 4 Tahun aku bolak-balik dari Rumah ke Kampusku.
Perkenalkan desaku yang bernama Desa Masingai 1 dan Kampus tercintaku adalah STIA Tabalong. Aku kuliah di kampus tersebut pada tahun 205 dan lulus pada bulan oktober 2019 kemaren. Jadi ini adalah kisahku dalam liku-liku meraih gelar sarjana.
Dulu sewaktu akau masih mengambil kelas pagi yaitu di semter 1-5, maka jam perkuliahannya yaitu pukul 08.30 - 12.00 Nah untuk itu saat jam kuliah selesai aku pulang juga habis zuhur sekitar jam 13.00 dan tentunya di jam segitu cuaca begitu terik sekali.
Cobaan Saat di Jalan
Di pagi hari saya kedinginan dan di siang hari ketika saat perjlanan pulang saya kepanasan. Namun hal ini bukan sebuah halangan anggap saja ini adalah tes mental kita hidup di dunia sebelum hidup di akhirat nanti.
Terkadang sering aku mengalami yang namanya Ban Bocor, sepeda habis bensin dan juga Mogok pada saat perjalanan menuju kampus dan juga pulang kerumah. Namun hal ini tentunya sangat berat sekali aku alami seorang Mahasiswa yang bawa uang hanya untuk makan siang di tanjung dan buat beli bensin. Akantetapi, semua ini aku sadari ini adalah bagian dari perjalanan hidupku dalam meraih gelar sarjana.
Godaan Ber-organisasi
Aku sadar menjadi Mahasiswa ideal 4 tahun, jadi akau juga memanfaatkan waktuku saat jadi Mahasiswa yaitu bergabung di Organisasi Kampus maupun luar kampus. Selain aku ingin mendapatkan pengalaman serta juga menemukan teman yang beragam.
Aku sadar, pentingnya ikut berorganisasi, dengan berorganisasi kita dapat mengasah skill, mental dan juga mendapatkan pengalaman baru. Jadi hampir-hampiir saya gila organisasi. Jadi saya berusaha ikut berorganisasi bahkan menjadi Mahasiswa saya berpikir apa yang dapat saya berikan dan persembahkan untuk kampusku ini. Saya pikir sebagai seorang Mahasiswa yang aktif di Organisasi dengan waktu 4 Tahun ini masih kurang.
Maka dari itu, setelah beranjak ke semester 2 saya sering pulang sore hari, bahkan pada waktu itu saya masih masuk kelas pagi dan pulang lebih lamba dari mahasiswa kelas sore yang lainnya. Jadi pada waktu itu benar-benar waktu saya habiskan untuk berkegiatan di Kampus saat proses perkuliahan selesai.
Karena perkuliahan selesai di jam 12.00 maka sehabis zuhur saya bisa meluangkan waktu yang ada berkegiatan di Kampus ataupun kegiatan di luar kampus, entah itu kerja kelompok dan mengerjakan makalah serta tugas kampus lainnya.
Saya hanya berpikir, ketika saya ada di suatu tempat saya harus meninggalkan sejarah dan meninggalkan hal apa yang bisa bermanfaat untuk para generasi berikutnya. Entah itu benda ataupun sebuah ilmu pengetahuan.
Maka tidak heran, saya sering di panggil penjaga kampus oleh teman-teman kelas, ya karena saya selalu terlihat di kampus. Waktu kuliah libur saja saya sering ada di Kampus. Jadi benar-benar saya manfaatkan waktu dan status saya saat jadi Mahasiswa dengan sebaik-baiknya.
Karena saya menganggap waku 4 Tahun iu kalau berorganisasi tidak waktu yang panjang, apalagi setelah saya lulus jadi Mahasiswa saya kira saya tidak bisa meluangkan waktu seperti ini lagi karena memang suasana sudah berbeda. Karena kita harus beranjak menuju tempat yang lainnya. Jadi, inilah perlunya regenerasi pada suau oganisasi.
Berorganisasi itu penting, akantetapi jangan menomor duakan yang namanya aktivitas perkuliahan. Jadi boleh berkegiatan di luar jam kuliah tapi perhatikan juga aktivitas kampus. Karena tujuan kita kuliah kan itu belajar di jam kuliah bukan berorganisasi.
Jadi saya juga tidak mau sering absen kuliah. Saya harus pintar dalam mengatur waktu dalam hal ini, mana saatnya kuliah dan mana saatnya berkegiatan di organisasi. Jadi harus balance. Jangan sampai tugas kuliah tidak dikerjakan malah mabuk berorganisasi.
Akantetapi tidak bagus juga kalau kita hanya berkuliah dan tidak ikut berorganisasi, karena secara faktanya banyak praktek yang dapat dilakukan di organisasi, jadi kalau di kampus saat berkuliah hanya banyak dapat Teori sedangkan prakteknya masih minim.
Jadi para Dosen di kampusku juga mengapresiasi bagi Mahasiswanya yang aktif di organisasi baik itu berorganisasi di kampus seperti UKM, BEM dan DPM, Pramuka ataupun organisasi yang lainnya.
Dengan berorganisasi kita bisa mengamalkan teori apa yang di dapat saat waktu perkuliahan. Jadi saat kita melakukan persentasi akan lebih mudah dan skill sudah mulai terasah melalui berkegiatan di organisasi.
Karena para Dosen menyampaikan Kuliah ini kalian harus berpikir kedepan dan jangan berduduk diam di teori perkuliahan tidak ada salahnya kalian mengenal dunia nyata bagaimana proses kerja di suatu organisasi maka ikutlah berorganisasi,
Kalian akan mendapatkan banyak pengalaman di organisasi yang kamu ikuti. Ada dapat ilmu, pengalaman dan juga relasi tentunya hal ini akan jadi bekalmu saat kamu lulus nanti. Kalau kamu habiskan waktumu 4 tahun saja duduk di kelas maka kamu akan kesulitan nantinya beradaptasi saat sudah lulus kuliah nantinya.Untuk itu, jangan buang kesempatan waktumu dalam 4 tahun di sini.
Tugas Kuliah "Deadline"
Maklum, kalau jadi Mahasiswa itu mesti Deadline yang namanya Tugas. Apalagi saat jadi Mahasiswa baru, yang namanya makalah hampir-hampir tidak pernah gang. Karena di kampusku ini dunia Adminsitrasi yang mana mata kuliahnya beragam dan luas. Maka dalam hal ini diharuskan belajar teori. Jadi buat makalah dengan hal-hal yang berbau pengertian organisasi dan buat pemecahan masalah dalam suatu organisasi.
Karena aku kuliahnya kelas reguler setiap hari Senen dan kamis, maka tugas itu suka beruntun. Hari senen ada tugas, selasa esok ada lagi tugas makalah yang harus di selesaikan. Walaupun tugasnya kelompok tetep aja yang namanya tugas juga sedikit membebankan kalau beruntun. Jadi harus pinter-pinter waktu. Bahkan sampai-sampai sibuk dengan kegiatan lainnya tugas jadi keteteran dan Deadline ngebut satu malam.
Menyusun SKRIPSI
Hm,,, Kalau udah bicara SKRIPSI pasti banyak yang mendadak Demam :) sebenarnya SKRIPSI itu mudah kalau dikerjakan sulit kalau dipikirkan. Saya sering mengalami kesulitan karena jujur saya sering memikirkan ketimbang mengerjakannya.
Padahal udah niat buka laptop, duduk di depan laptop hmmm... satu menit kemudian, otak berpikir lagi ah,,, besok aja buat latar belakang sepertinya susah. Di tambah lagi dengan godaan yang lainnya entah itu sosmed ataupun kegiatan organisasi lainnya.
Maka dari itu, saya harus berpikir SKRIPSI itu mudah. Teman saya yang lain bisa kenapa saya tidak ? saya selalu menanamkan perkataan seperti itu pada diri saya. Kalau yang lain bisa konsultasi ke dosen pembimbing dengan waktu cepat kenapa saya tidak bisa ?
Nah, dari Atmostfer inilah saya harus juga bisa dari teman-teman yang lainnya. Tentunya tidak meng-enakan kalau lulus kuliah tidak dengan satu angkatan, jadi saya harus dan berusaha untuk mengerjakan SKRIPSI.
Jadi mengerjakan SKRIPSI itu bukan perihal Konsep akantetapi kemauan yang kuat pantang menyerah dengan Rasa Malas dan hasutan dari kegiatan yang lainnya.
Kalau ditunda-tunda terus malah nantinya bisa ke blabasan dan tidak di kerjakan, teman-teman sudah sampai BAB 3 kita malah baru mau ngerjakan BAB 1. Sungguh tragis kalau hal ini terjadi.
Maka dari itu saya terus berpikir positif dan melawan rasa malas, jujur Godaan yang paling berat di semester akhir ini adalah Rasa Malas mengerjakan SKRIPSI, kalau di semtser 1,2,3,4,5 itu malah berOrganisasi.
Benar-benar saya pada titik hidup yang memilukan ini yaitu Rasa MALAS yang memuncak. Kalau perihal konsultasi di corat coret dosen pembimbing menurut saya, bukan sebuah hal yang harus di persoalkan malah dengan adanya coretan ini berarti Dosen peduli dengan kita dan memberikan arahan yang bagus untuk SKRIPSI kita ini.
Malahan yang saya takutkan tidak mendapatkan coretan pada lembar bimbingan koreksi Skripsi, jadi saya malah tidak tahu mana yang salahnya.
Jadi, skripsi itu mudah di kerjakan kalau dari awal semtser 6-7 sudah di konsep. Judul apa yang akan di angkat, Fokus Study apa yang harus di ambil dan dimana tujuan untuk melakukan penelitian. Jadi disaat di semster 8 maka proses jalannya menysun Skripsi tidak gelabakan. Hanya saja yang jadi persoalan lagi adalah, ketika Konsep sudah tersusun namun realita tidak sama seperti apa yang kita inginkan ini, maka akan muncul problem baru, sehingga harus pintar-pintar melakukan plyaning B dan C.
Sehingga dengan hal tersebut, saya bisa Lulus tepat waktu di 4 Tahun kuliah.
Tinggal sekarang ini saya mengamalkannya apa yang saya dapat selama menjadi Mahasiswa ke dunia Masyarakat dengan waktu yang lebih banyak. Agar ilmu yang saya dapakan selama menjadi Mahasiswa dapat bermanfaat juga untuk orang lain.
Itulah perjalanan saya yang tidak meng-enakan, namun untuk hal lain yang Enak-enak dan susah untuk di lupakan saat jadi Mahasiswa maaf tidak saya sebutkan :), semoga memotivasi teman-teman yang lainnya.