Jangan Bertindak Mendahului Takdir Allah SWT
Kamis, 23 Januari 2020
Mediasiana.com - Biarkan Masa Depan Datang Dengan Sendirinya. Allah sudah berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 1 yang artinya : "Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya". Jadi buat kalian jangan pernah melakukan ataupun mendahului sesuatu dimana sesuatu tersebut yang belum terjadi!
Dalam sebuah artian, apakah Anda ini mau mengeluarkan janin di dalam kandungan sebelum waktunya sang jabang bayi tersebut dilahirkan, atau Anda memetik buah-buahan namun buah tersebut belum masak? Jadi hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan tidak bisa diraba, karena belum berwujud, dan juga tidak memiliki rasa serta warna.
Jangan Bertindak Mendahului Ketetapan Allah SWT
Jika hal demikian, mengapa kita ini harus menyibukkan diri dengan hari esok yang belum tentu suatu hal yang ada di dalam pikiran itu terjadi, artinya mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin tidak akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang tidak akan menimpanya, dan meramalkan suatu bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya, padahal hal tersebut belum bisa di pastikan terjadi?
Serta, bukankah kita juga tidak tahu, apakah kita ini akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita akan merasakan hal kesenangan atau kesedihan?
Yang jelas, hari esok adalah hari yang masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi. Maka, dalam hal ini tidak sepantasnya kita ini menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya.
Sebab, siapa sih yang mengetahui bahwa kita akan sampai atau tidak pada sebuah jembatan itu. Bisa jadi kita ini akan terhenti di jalan sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu sudah hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi pula, kita ini akan sampai pada jembatan tersebut dan kemudian menyeberanginya.
Dalam syariat, sebenarnya memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan juga membuka-buka tentang alam gaib, akantetapi biasanya kita akan mudah terhanyut dalam sebuah kecemasan, padahal itu baru sebuah bentuk dugaan saja, tentunya hal ini adalah sesuatu yang tidak dibenarkan dalam bertindak mendahului takidrnya.
Pasalnya, hal ini adalah termasuk thulul amal yang artinya (angan-angan yang terlalu jauh). Bahkan secara nalar saja, tindakan itu pun tak masuk akal kita, karena hal ini sama dengan berusaha perang melawan bayang-bayang pikiran.
Namun yang membuat ironis adalah, kebanyakan manusia yang ada di dunia ini justru mereka banyak dan mudah termakan oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, kematian, wabah penyakit dan kondisi ekonomi yang kabarnya akan menimpa mereka. Padahal, bentuk semua itu hanyalah bagian dari sebuah kurikulum yang diajarkan di "sekolah-sekolah setan". Dalam Al-qur'an Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 268 yang artinya : "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia".
Dengan mereka percaya sebuah ramalan tersebut, jadinya mereka menjadi menangis sedih menatap masa depan yang belum pasti terjadi dimana menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, kesusahan, menderita sakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal 50 tahun lagi. Padahal, bagi orang yang sadar bahwa usia hidupnya berada di 'genggaman Allah SWT' tentu tidak akan mudah percaya dan menggadaikannya untuk sesuatu hal yang tidak ada. atau belum tentu terjadi
Dan bagi orang yang tidak tahu kapan mereka akan mati, tentu salah menjadi hal baik bila mereka ini menyibukkan diri dengan beribadah kepada Allah SWT dan menyiapkan bekal untuk hidup di akhirat nanti, ketimbang takut dengan hal yang belum terjadi dan tidak berwujud. Dengan hal ini maka biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah Anda menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula Anda ini menanti serangan petakanya. Sebab, untuk hari ini saja Anda sudah sangat sibuk, maka jalani, syukuri dan nikmati apa yang ada pada hari ini.
Apabila Anda heran setelah membaca artikel ini, maka akan lebih mengherankan lagi kalau Anda ini sudah berani menebus kesedihan suatu masa yang mana belum tentu matahari terbit di dalamnya dengan suasana hati Anda bersedih pada hari esok. Oleh karena itu, mari kita hindari angan-angan yang berlebihan didalam diri kita.