Kumpulan Puisi Tentang Kehidupan
Rabu, 01 Januari 2020
1. Judul Puisi : Di Setiap Lembarannya, Ku Dapati Arti Kesabaran
Nama Penulis : Indah Khairunisa
Musim berganti, tahun ke tahun
Antara ada dan tiada terus bertahan
Mengharumkan, menciptakan suatu kecintaan
Terletak di ujung pandang, selalu terbentang karya yang mencitrakan
Dari warna-warninya pancarkan aura alami sang negeri
Di setiap lembarannya, ku dapati arti kesabaran
Dia adalah budaya negeri kami,
Ciptakan kesan pesona penuh kharismatik
Perlu diketahui, dia hanya satu di negeri kami
Seni yang elok rupawan
Menarik mata, dan selalu memperindah bangsa
Saat ku cermati, ketika sang ibu tua mulai mengukir
Aku merasa dihidupkan dengan jiwa yang hangat
Lelah keriput mulai terlihat, tapi semua itu takkan runtuhkan
Senyum yang memenuhinya,
Untuk tetap berjuang mempertahankan kesederhanaan kehidupan
Satu pesan yang ku tangkap darinya, ia menikmatinya
Yang ikhlas sudah bersama jiwanya
Hingga sampailah semua goresanmu bersahaja dan memanjakan mataku
Saat kau balutkan padaku, ku temukan arti dirimu
Dialah batik, kain yang tak ternilai
Atas jerih payah sang ibu tua di dalamnya
2. Judul Puisi : Andai Saja, Ruang Waktu Dapat Ku Mundurkan
Nama Penulis : Indah Khairunisa
Aku ini tulang rusuk yang rapuh
Sewaktu-waktu kan luluh lantak tak dapat bangun
Aku ini kerang mati
Tak mampu menghalau,
Ombak datang hanyutkan,
Pasrah, lantaran ku tersapu olehnya
Terdampar di tepian pantai
Terdiam membisu,
Biarkan pasir mengubur tenggelamkan kisah bersamanya
Apakah ini sudah menjadi takdirku?
Bagaikan arang yang berganti abu
Terlupakan,
Tidur dalam kubangan busuk
Bersimbah luka penderitaan
Andai saja,
Ruang waktu dapat ku mundurkan
Kembali ke lingkaran putih tanpa hitam
Ku pintakan hidupku menjadi Putri Aurora
Bermimpi,
Terbang ke cakrawala
Dengan kedua sayap besar merentang
Tak berbatas hingga ke awan nun jauh di atas sana
Andai saja,
Ruang waktu dapat ku mundurkan
Ku ingin punya kaki yang kuat
Menopang tubuh yang telah lelah
Ku kan berlari sekencang-kencangnya
Lepaskan kepenatan
Menggapai kebebasan rasa
3. Judul Puisi : Kopi Candu Teman Penyair
Nama Penulis : Indah Khairunisa
Saat kopi nan pekat hadir,
Hitam legam
Diam membungkam
Hanya karena rasanya mantap
Mampu cairkan suasana yang mengendap
Tertuang di setiap cangkir bahagia
Kopi ini telah bakar diriku tuk mulai berkarya
Menjadi teman penambah inspirasi
Saat ku mulai menghirup kopi,
Ku dapati aromanya yang nikmat
Menggugah rasa,
Tuangkan narasi
Menjadi tempat pengembara bersyair
Rangkaikan sejuta kata
Dan rajutkan sekian banyak aksara
Bahkan secangkir kopi,
Mengubah susunan kata pada kalimat
Menjadikan semakin berarti
Di tengah derasnya gemuruh hujan,
Terselipkan aroma khas,
Menyusupi pikiran secara perlahan
Sepekat kopi candu
Semua rasa tumbuh menjadi satu
Dan saat jiwa raga telah menyatu dengannya
Entah berapa kali menikmati hangatmu
Usir resah, inilah cinta
Sepotong bahagia yang kian lekat
Rasanya sudah sekian lama
Kita lewati waktu bersama
4. Judul Puisi : Mimpi Tak Salah
Nama Penulis: Indah Khairunisa
Terlelap ku dalam keremangan
Saat mata terbuka,
Ku dapati,
Diriku tengah terkurung di sangkar besar
Ku terbelenggu,
Dengan ikatan kebencian
Sejauh mata memandang,
Hanya kelabu yang kudapatkan
Kegelapan mendekat
Dan memelukku erat,
Ku berusaha,
Menggapai kebebasan
Berharap ada secercah cahaya
Tapi hanya asa yang ku dapatkan
Jika mimpi ini mulai merayap datang
Dia terus berulang dan berulang
Menggentayangi kehidupan
Mimpi tak salah,
Tapi apa yang harus ku lakukan?
Mimpi tak salah,
Lantas siapa yang harus ku salahkan?
Diriku kah?
Atau keadaan?
Aku hanya seorang gadis penakut
Tak bisa dengan mudah,
Menerima kenyataan nan pahit menyakitkan
Karena dirimu,
Kini hanya sebatas angan yang tak sampai
Dan takkan pernah jatuh ke pangkuan
5. Judul Puisi : Malaikat Dunia Hadiah Dari-Nya
Nama Penulis : Indah Khairunisa
Tercipta dari cahaya kelembutan
Aura yang memancarkan keindahan
Dapat ku rasakan,
Aliran nan halus pancaran ketulusannya
Perlindungan, dengan kekuatan besarnya
Penuh kebesaran dalam hatinya
Syurga yang selalu dia bawa bersamanya
Kasih yang selalu terjalin sepanjang masa
Ibundaku,
Malaikat dunia hadiah Dari-Nya
Pengorbanannya, takkan sanggup terukir cerita
Batin yang menyatu,
Sakit yang kadang juga terasa olehnya
Nyawa yang dia sanggup pertaruhkan
Untukku,
Sang buah hati tercintanya
Yang takkan sanggup membalas
Setiap perbuatan ikhlasnya
Bagiku,
Dia lebih dari bidadari cantik rupawan nan jelita
Karena dia,
Adalah malaikat yang lahir tanpa kedua sayapnya
Hadiah besar tiada tara,
Tiada yang sanggup tertandingi olehnya
Ku tak akan bisa,
Terpisah jauh dengannya
Jikalau ku ingat,
Memori indah yang terekam di kepalaku
Akan kenangan bahagia bersamanya
Merawatku dengan uluran tangannya
Yang selalu buatku tertawa ceria karenanya
Ku bangga dan kagum padanya
Berjuang bangkit dari penderitaan batin
Tanpa pernah ada kata lelah baginya
Mama,
Bagaimana bisa ku melupakanmu?
Jika selalu terpikirkan olehku
Akan semangat sempurnamu
Kau tercipta untukku,
Dekapan hangat yang siap melindungiku
Kapanpun aku butuhkan
Tak seperti malaikat lain, kau berbeda
Kau tak perlu membuka sayapmu
Uluran kasih sayang selalu terbuka lebar
Senyuman tulus yang ada pada dirimu
Menjelma menjadi cahaya gemerlapan
Membuat silau setiap yang memandangnya
Sejuta kata sayang untukku kepadamu
Takkan sanggup,
Membalas dan menandingi
Bentuk cinta seorang ibu pada anaknya
Kau ibundaku, kau malaikatku
Ku sangat bersyukur Kepada-Nya
Akan hadirnya dirimu di dunia
Jika suatu hari aku ditanya,
Oleh orang-orang yang menyapa
Ku kan menjawab,
Dialah malaikat terindahku di dunia
Malaikatku tercinta,
Yang sejatinya selalu ada di hatiku
Selamanya takkan terlupa
Ku kan berusaha,
Untuk membuatmu bahagia
Tunggulah saja ku kan menepatinya
6. Judul Puisi : Pandangan Cinta Ayat-Ayat Indah-Mu
Nama Penulis : Indah Khairunisa
Menemukanmu,
Dalam balutan sang Maha Karya
Diukir dengan cinta,
Keindahannya,
Begitu memukau mata
Hanyutkan rasa,
Buaian pesona yang buatku terpana
Perlahan,
Ada yang begitu berbeda
Dia mulai menyapaku
Dengan caranya tersendiri
Yang sukar dimengerti oleh hati belaka
Cahaya itu,
Berpendar tenangkan jiwa
Penuh goresan pena yang tak biasa
Sejak awal pertama memandang
Dia telah ajarkan makna istimewa
Menemani,
Di setiap hembusan nafas ini
Merajut rasa sepi
Pelipur lara waktu yang hilang
Penghantar rindu pada sang pemilik-Nya
Dirimu,
Adalah jawaban doa-doa
Dari jiwa yang merindukan cinta dan kasih-Nya
Sungguh ku akui,
Ku telah jatuh cinta
Pada ayat-ayat indah-Mu
7. Judul Puisi : Berjuanglah, raih impianmu
Nama Penulis : Indah Khairunisa
Kadang takut bermimpi dan hadapi kenyataan
Ragu mengambil langkah membuat pikiran berkecamuk tak karuan
Hadapi masalah dengan rasa keputusasaan
Jatuh di jurang keterpurukan dan tak sanggup bangkit melawan
Tapi, cobalah kembali berpikir
Itu semua adalah jalan kehidupan
Di baliknya tentu ada rahasia dari Tuhan
Yang pasti semua akan berbuah kebaikan
Kini kalian harus kembali semangat tuk meraih impian
Sejuta rintangan takkan menjadi halangan
Bangunlah dari rasa kesedihan
Karena setelah susah terbitlah suatu jalan kemudahan
8. Judul : Hujan, Teruslah Menangis dan Sirami Mimpi-Mimpiku
Nama Penulis : Indah Khairunisa
Hujan datang,
Ia sadarkanku
Bahwa kamu mulai pergi
Hujan bergemuruh,
Menahan langkahku
Disaat ini,
Hanya bisa menuliskan bait-bait kisah
Entah itu apa,
Semua tak karuan
Aku masih rindu alunan nada-nadamu
Hujan,
Teruslah kau menangis keras
Hingga hatiku tiada bersedih lagi
Aku mohon,
Tetaplah disitu, jangan pergi
Aku ingin kau sirami mimpi-mimpiku