Peranan Akhlak dan Mulia Dalam Diri Manusia
Kamis, 19 Maret 2020
Peranan Akhlak Dalam Diri Manusia sangatlah penting bahkan hampir-hampir ilmu dan akhlak itu diutamakan dulu akhlak. Orang yang berilmu namun tidak berakhlak yang baik maka bisa dikatakan dia itu tidak berilmu beda dengan orang yang bisa dikatan secara kasarnya dia itu bodoh namun dia berakhlak yang baik maka bisa dikatakan dia itu berilmu, karena dia menggunakan akalnya dan ilmunya dengan baik.
Jadi, akhlak ini adalah proyeksi hidup manusia dalam mencerminkan peranan sifat-sifat Allah sebagai abdillah untuk mengemban amanah Sang Khaliq, atau memerankan sifat-sifat ke-akhlaq-an yang ada dalam diri setiap makhluk (khususnya manusia), yang dengan itu manusia dapat menciptakan segala sesuatu untuk kemaslahatan hidupnya.
Dengan kata lain, akhlak adalah hubungan yang "selayaknya" antara manusia dengan Tuhan yang telah menciptakannya dengan segala kelebihan sebagai makhluk.
Lebih sederhana lagi begini, pengertiannya : Allah sebagai Khaliq menciptakan (khalaqa) makhluk, dan "tata krama sopan santun " makhluk kepada Allah itulah yang disebut akhlak .
Kalau sikap dan tingkah laku manusia kepada Allah sebagai Sang Pencipta, tidak baik, sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Bukan saja dia tidak tahu bersyukur, tetapi juga dia telah berlaku aniaya.
Sedangkan untuk Mulia adalah semakna dengan indah atau bagus. Mulia sangat berkaitan dengan sikap manusia yang tercermin dari suara dan gerakan hatinya. Seseorang diakatan mulia karena telah melakukan sesuatu yang sangat bermanfaat dan berguna untuk dirinya, orang lain dan lingkungannya.
Di dalam sikap mulia terkandung muatan sikap untuk memberikan yang terbaik dan menerima yang terburuk sekalipun, hingga sering kita mendengar ada pernyataan, "mulia sekali hatinya".
Hal ini menunjukkan bahwa mulia hanya dapat diajarkan dengan hati yang jujur, cerdas, disiplin, dan bertanggung jawab untuk selalu memperbaiki diri menuju Allah Jalla wa 'Ala.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, "orang yang baik (mulia) adalah dia yang banyak memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan kata lain, kemuliaan seseorang sangat bergantung pada prestasinya yang bisa dirasakan oleh orang banyak, bukan untuk dinikmati sendiri. Dan Rasulullah SAW adalah orang pertama yang berada digaris depan kemuliaan akhlak sehingga Allah memuji beliau dalam Al-Quran Surat Al-Qalam ayat 4 yang artinya : "Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur".
Dari uraian diatas maka dapat kita pahami betapa pentingnya akhlak dan sikap mulia di dalam diri manusia. Maka tidak heran kalau Akhlak dan Mulia ini tidak bisa di pisahkan. Karena satu sama yang lain ada kekterkaitan. Contohnya seperti : jadilah kamu seorang anak yang berbudi luhur dan berkahlak mulia.
Demikian ulasan tentang Peranan Akhlak dan Mulia Dalam Diri Manusia. Semoga ulasan kali ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Sampai jumpa dalam pembahasan yang lainnya. Janganlupa baca juga artikel yang masih satu teman dengan artikel ini, silahkan cek dibawah ini !..
Peranan Akhlak dan Mulia Dalam Diri Manusia
Berakhlaklah yang baik pada Orang yang Lebih Tua dan Siapapun itu orangnya |
Jadi, akhlak ini adalah proyeksi hidup manusia dalam mencerminkan peranan sifat-sifat Allah sebagai abdillah untuk mengemban amanah Sang Khaliq, atau memerankan sifat-sifat ke-akhlaq-an yang ada dalam diri setiap makhluk (khususnya manusia), yang dengan itu manusia dapat menciptakan segala sesuatu untuk kemaslahatan hidupnya.
Dengan kata lain, akhlak adalah hubungan yang "selayaknya" antara manusia dengan Tuhan yang telah menciptakannya dengan segala kelebihan sebagai makhluk.
Lebih sederhana lagi begini, pengertiannya : Allah sebagai Khaliq menciptakan (khalaqa) makhluk, dan "tata krama sopan santun " makhluk kepada Allah itulah yang disebut akhlak .
Kalau sikap dan tingkah laku manusia kepada Allah sebagai Sang Pencipta, tidak baik, sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Bukan saja dia tidak tahu bersyukur, tetapi juga dia telah berlaku aniaya.
Makna Mulia dalam diri Manusia
Sedangkan untuk Mulia adalah semakna dengan indah atau bagus. Mulia sangat berkaitan dengan sikap manusia yang tercermin dari suara dan gerakan hatinya. Seseorang diakatan mulia karena telah melakukan sesuatu yang sangat bermanfaat dan berguna untuk dirinya, orang lain dan lingkungannya.
Di dalam sikap mulia terkandung muatan sikap untuk memberikan yang terbaik dan menerima yang terburuk sekalipun, hingga sering kita mendengar ada pernyataan, "mulia sekali hatinya".
Hal ini menunjukkan bahwa mulia hanya dapat diajarkan dengan hati yang jujur, cerdas, disiplin, dan bertanggung jawab untuk selalu memperbaiki diri menuju Allah Jalla wa 'Ala.
Jadilah seorang yang Berahlak Mulia
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, "orang yang baik (mulia) adalah dia yang banyak memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan kata lain, kemuliaan seseorang sangat bergantung pada prestasinya yang bisa dirasakan oleh orang banyak, bukan untuk dinikmati sendiri. Dan Rasulullah SAW adalah orang pertama yang berada digaris depan kemuliaan akhlak sehingga Allah memuji beliau dalam Al-Quran Surat Al-Qalam ayat 4 yang artinya : "Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur".
Dari uraian diatas maka dapat kita pahami betapa pentingnya akhlak dan sikap mulia di dalam diri manusia. Maka tidak heran kalau Akhlak dan Mulia ini tidak bisa di pisahkan. Karena satu sama yang lain ada kekterkaitan. Contohnya seperti : jadilah kamu seorang anak yang berbudi luhur dan berkahlak mulia.
Demikian ulasan tentang Peranan Akhlak dan Mulia Dalam Diri Manusia. Semoga ulasan kali ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Sampai jumpa dalam pembahasan yang lainnya. Janganlupa baca juga artikel yang masih satu teman dengan artikel ini, silahkan cek dibawah ini !..