10 Pakaian Adat Jawa Timur : Penjelasan, Keunikan dan Gambarnya
Rabu, 22 April 2020
Pakaian Adat Jawa Timur lengkap dengan Penjelasan, Keunikan dan Gambarnya akan saya uraikan dalam kesempatan ini. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal sangat kental dengan adat dan budayanya. Terdapat banyak sekali budaya leluhur yang ada di Jawa Timur. Diantara banyak warisan budaya dari Jawa Timur adalah pakaian adat.
Jawa Timur adalah salah satu Provinsi yang ada di Pulau Jawa. Selain ada Provinsi Jawa tengah, Jawa Barat dan juga Jakarta (Betawi) di Pulau Jawa juga ada Jawa Timur. Banyak sekali ragam budaya yang ada di Pulau Jawa ini, jika sebelumnya saya sudah membahas Pakaian Adat Jawa Barat dan Jawa Timur maka pada kesempatan ini saya akan menguraikan Pakaian Adat Jawa Timur.
Berikut ini penjelasan mengenai pakaian adat di Jawa Timur lengkap dengan gambar dan penjelasannya :
Baju Mantenan merupakan pakaian adat khas untuk pernikahan di Jawa Timur. Baju Mantenan dikhususkan untuk sepasang pengantin pria dan wanita. Ciri khas dari Baju Mantenan berwarna hitam dengan corak merah keemasan.
Pakaian Adat ini biasanya dilengkapi penutup kepala untuk pengantin pria serta bunga melati. Untuk kaum pria, bunga melati dipakaikan dengan cara dikalungkan di leher. Sedangkan untuk pengantin wanita dipakaikan di sanggul hingga menjuntai panjang sampai ke lengan. Selain itu, pelengkap untuk pengantin wanita ketika mengggunakan pakaian adat ini diantaranya sabuk emas, kalung emas, gelang tangan, selendang dan aksesoris lainnya.
Baju Pesa’an merupakan pakaian adat Jawa Timur tepatnya Kota Madura. Pakaian adat ini menjadi icon Jawa Timur. Baju Pesa’an merupakan baju sederhana yang diperuntukan bagi siapa saja tanpa memandang kasta. Digunakan dalam keseharian baik ketika bekerja hingga menghadiri acara adat.
Baju Pesa’an sangat mudah di kenali dan masih sering digunakan sampai saat ini. Ciri khas dari baju ini adalah Kaos yang bercorak belang-belang merah putih atau hitam putih, di padukan dengan baju luaran yang berwarna hitam dan berukuran besar atau longgar. Bawahan untuk baju ini berupa celana gombrong berwarna hitam.
Baju Cak dan Ning merupakan pakaian adat jawa barat yang digunakan dalam rangka pemilihan bujang dan gadis di Jawa Timur. Seperti di kota lainnya, jawa Timur memiliki ajang kontes yang di kenal dengan sebutan Cak dan Ning. Baju Cak dan Ning sampai saat ini sering kita temui pada acara kontes yang diadakan oleh pemerintah Jawa Timur.
Ciri khas dari baju Cak yang tidak lain ini sebutan untuk pakaian adat khusus bujang atau laki-laki adalah Beskap dengan dipadukan celana kain, kemudian luarnya di pakaikan jarik bermotif batik serta penutup kepala yang menjadi keunikan dari Pakaian adat Cak, yaitu Odheng.
Sedangkan baju ning, baju yang dipergunakan gadis cantic berupa kebaya dan kain jarik sebagai bawahan. Keunikan dari pakaian adat ning adalah selendang renda yang dijadikan sebagai kerudung atau penutup kepala. Selain itu, Pakaian adat ning dilengkapi dengan aksesoris untuk mempercantik gadis Jawa, seperti kalung, anting, gelang dan selop sebagai alas kaki.
Odheng adalah sebutan untuk ikat kepala laki-laki yang menjadi ciri khas setiap pakaian adat Jawa Timur. Aksesoris ini berbentuk seperti segi tiga dan terbuat dari kain batik.
Odheng di Jawa Timur terdapat 2 macam, diantaranya Odheng Santapan dan Odheng Tapoghan. Setiap jenis odheng memiliki keunikan tersendiri. Pasti kamu yang tinggal di Jawa Timur sudah tidak asing lagi dengan Odheng ini. Jangan khawatir untuk yang baru belajar sejarah pakaian adat di Indonesia, kita akan sama-sama bahas perbedaan Odheng tersebut.
Odheng Santapan memiliki keunikan dari motif yang digunakan, yaitu motif storjoan atau telaga biru yang berwarna merah soga. Sedangkan Odheng Tapoghan bermotif bunga atau lidah api (Naga) dengan warna merah soga juga.
Keunikan dari 2 Odheng di atas adalah bahwa setiap odheng memiliki filosofi atau makna tersendiri berdasarkan tingginya odheng. Semakin tinggi odheng berarti menunjukan tingkat kebangsawanan seseorang.
Sarong bahan merupakan pakaian adat yang sering digunakan. Sesuai dengan Namanya, sarong bahan menggunakan material kain dalam penggunaannya. Jenis kain yang digunakan biasanya kain sutera dan sarong pada bagian plekatnya menggunakan bahan katun.
Warna yang digunakan sangat beragam, sehingga kamu bisa memilih sesuai dengan warna kesuakaan. Namun, warna yang sering digunakan adalah warna-warna yang mencolok seperti warna kuning keemasan.
Kebaya Rancongan merupakan baju kebaya yang biasa digunakan oleh suku sunda. Keunikan dari kebaya ini adalah warna yang digunakan sangat merona yaitu warna merah. Kebaya Rancongan dibuat sesuai dengan bentuk badan individu yang menggunakan. Menurut orang-orang madura ini memiliki filosofi bahwa meraka sangat menghargai keindahan bentuk tubuhnya.
Baju kebaya rancongan ini biasanya dipadukan dengan berbagai macam motif batik yang terdapat di Jawa Timur. Tak ketinggalan mereka selalu menggunakan stagen untuk mendukung penampilannya agar terlihat tambah langsing dan terlihat ayu. Perhiasan Emas juga tak ketinggalan mereka kenakan.
Baju Sakera adalah baju kaos yang berwarna belang merah putih yang sangat iconic di Jawa Timur. Digunakan untuk kegiatan sehari-hari sebagai pakaian dalam untuk baju pesa’an. Belang merah putih pada baju sakera memiliki makna yaitu memperlihatkan sikap tegas dan semangat juang yang tinggi dalam menghadapi apapun yang dimiliki masyarakat terutama Madura.
Celana Kombor atau komprang merupkan celana yang menjadi pasangan baju sakera atau baju gothil Reog Ponorogo.
Keunikan celana ini dari bentuknya yang berukuran besar dengan Teknik menjahit khusus. Celana tersebut sengaja dibuat longgar karena untuk memberikan kesan kesangaran dan kegagahan bagi pemakainnya.
Panadon masuk ke dalam pakaian adat Jawa Timur karena berasal dari Ponorogo. Yang mana Ponorogo dikenal dengan Kota Reyog. Baju Panadon ini digunakan pada saat penampilan reyog. Sepintas terlihat sama dengan baju khas Madura yaitu baju Pesa’an, perbedaannya jika baju panadon terdapat gambar kesenian Reyog pada kaos merah putihnya.
Terompah merupakan alas kaki khas Jawa Timur atau dikenal juga dengan sendal jawa. sendal jawa ini terbuat dari kulit dan dominan warna coklat. Keunikan sendal terompah ini adalah bentuk pada bagian penjepit jarinya. Sebab, penjepit jari pada sendal ini hanya memiliki satu penjepit saja untuk bagian depan. Sisi kiri dan kanan tidak ada pengait, melainkan hanya bagian depan tersebut yang ada satu pengait melengkung.
Katamang Kalep merupakan nama lain dari ikat pinggang khas Jawa Timur. Keunikan Katemang Kalep Jawa Timur karena ada kantongnya. Ikat pinggang ini terbuat dari kulit sapi asli sehingga mempunyai kualitas yang sangat baik.
Ciri khas katamang kalep tidak memiliki motif dan ukuran ikat pinggangnya lebih besar dibandingkan ikat pinggang biasa. Ketamang kalep jika dilihat sekilas mirip dengan ikat pinggang orang Betawi, perbedannya Ikat Pinggang khas Jawa Timur ini terbuat dari kulit sapi full tanpa ada tambahan kain lainnya.
Demikian penjelasan mengenai pakaian Jawa Timur yang menjadi perhatian kita pada kesempatan ini. Pakaian adat Jawa Timur ini masing-masing memiliki keunikan tersendiri dan keberadaannya masih sangat sering kita temui.
Baca Juga : 10 Pakaian Adat Betawi Jakarta Lengkap dengan Penjelasan dan Gambarnya
Tak hanya unik namun setiap jenis dan bentuk pakaian adat mempunyai makna dan filisofi tersendiri. Mari kita lestarikan kebudayaan Indonesia dengan memperkenalkan baju pakaian adat ini kepada anak-anak, saudara dan temen-teman kita semua. Semoga bermanfaat.
Pakaian Adat Jawa Timur: Penjelasan, Keunikan dan Gambarnya
Jawa Timur adalah salah satu Provinsi yang ada di Pulau Jawa. Selain ada Provinsi Jawa tengah, Jawa Barat dan juga Jakarta (Betawi) di Pulau Jawa juga ada Jawa Timur. Banyak sekali ragam budaya yang ada di Pulau Jawa ini, jika sebelumnya saya sudah membahas Pakaian Adat Jawa Barat dan Jawa Timur maka pada kesempatan ini saya akan menguraikan Pakaian Adat Jawa Timur.
Pakaian Adat Jawa Timur
Berikut ini penjelasan mengenai pakaian adat di Jawa Timur lengkap dengan gambar dan penjelasannya :
1. Baju Mantenan
Baju Mantenan merupakan pakaian adat khas untuk pernikahan di Jawa Timur. Baju Mantenan dikhususkan untuk sepasang pengantin pria dan wanita. Ciri khas dari Baju Mantenan berwarna hitam dengan corak merah keemasan.
Pakaian Adat ini biasanya dilengkapi penutup kepala untuk pengantin pria serta bunga melati. Untuk kaum pria, bunga melati dipakaikan dengan cara dikalungkan di leher. Sedangkan untuk pengantin wanita dipakaikan di sanggul hingga menjuntai panjang sampai ke lengan. Selain itu, pelengkap untuk pengantin wanita ketika mengggunakan pakaian adat ini diantaranya sabuk emas, kalung emas, gelang tangan, selendang dan aksesoris lainnya.
2. Baju Pesa’an
Baju Pesa’an merupakan pakaian adat Jawa Timur tepatnya Kota Madura. Pakaian adat ini menjadi icon Jawa Timur. Baju Pesa’an merupakan baju sederhana yang diperuntukan bagi siapa saja tanpa memandang kasta. Digunakan dalam keseharian baik ketika bekerja hingga menghadiri acara adat.
Baju Pesa’an sangat mudah di kenali dan masih sering digunakan sampai saat ini. Ciri khas dari baju ini adalah Kaos yang bercorak belang-belang merah putih atau hitam putih, di padukan dengan baju luaran yang berwarna hitam dan berukuran besar atau longgar. Bawahan untuk baju ini berupa celana gombrong berwarna hitam.
3. Baju Cak dan Ning
Baju Cak dan Ning merupakan pakaian adat jawa barat yang digunakan dalam rangka pemilihan bujang dan gadis di Jawa Timur. Seperti di kota lainnya, jawa Timur memiliki ajang kontes yang di kenal dengan sebutan Cak dan Ning. Baju Cak dan Ning sampai saat ini sering kita temui pada acara kontes yang diadakan oleh pemerintah Jawa Timur.
Ciri khas dari baju Cak yang tidak lain ini sebutan untuk pakaian adat khusus bujang atau laki-laki adalah Beskap dengan dipadukan celana kain, kemudian luarnya di pakaikan jarik bermotif batik serta penutup kepala yang menjadi keunikan dari Pakaian adat Cak, yaitu Odheng.
Sedangkan baju ning, baju yang dipergunakan gadis cantic berupa kebaya dan kain jarik sebagai bawahan. Keunikan dari pakaian adat ning adalah selendang renda yang dijadikan sebagai kerudung atau penutup kepala. Selain itu, Pakaian adat ning dilengkapi dengan aksesoris untuk mempercantik gadis Jawa, seperti kalung, anting, gelang dan selop sebagai alas kaki.
4. Odheng
Odheng adalah sebutan untuk ikat kepala laki-laki yang menjadi ciri khas setiap pakaian adat Jawa Timur. Aksesoris ini berbentuk seperti segi tiga dan terbuat dari kain batik.
Odheng di Jawa Timur terdapat 2 macam, diantaranya Odheng Santapan dan Odheng Tapoghan. Setiap jenis odheng memiliki keunikan tersendiri. Pasti kamu yang tinggal di Jawa Timur sudah tidak asing lagi dengan Odheng ini. Jangan khawatir untuk yang baru belajar sejarah pakaian adat di Indonesia, kita akan sama-sama bahas perbedaan Odheng tersebut.
Odheng Santapan memiliki keunikan dari motif yang digunakan, yaitu motif storjoan atau telaga biru yang berwarna merah soga. Sedangkan Odheng Tapoghan bermotif bunga atau lidah api (Naga) dengan warna merah soga juga.
Keunikan dari 2 Odheng di atas adalah bahwa setiap odheng memiliki filosofi atau makna tersendiri berdasarkan tingginya odheng. Semakin tinggi odheng berarti menunjukan tingkat kebangsawanan seseorang.
5. Sarong Bahan
Sarong bahan merupakan pakaian adat yang sering digunakan. Sesuai dengan Namanya, sarong bahan menggunakan material kain dalam penggunaannya. Jenis kain yang digunakan biasanya kain sutera dan sarong pada bagian plekatnya menggunakan bahan katun.
Warna yang digunakan sangat beragam, sehingga kamu bisa memilih sesuai dengan warna kesuakaan. Namun, warna yang sering digunakan adalah warna-warna yang mencolok seperti warna kuning keemasan.
6. Kebaya Rancongan
Kebaya Rancongan merupakan baju kebaya yang biasa digunakan oleh suku sunda. Keunikan dari kebaya ini adalah warna yang digunakan sangat merona yaitu warna merah. Kebaya Rancongan dibuat sesuai dengan bentuk badan individu yang menggunakan. Menurut orang-orang madura ini memiliki filosofi bahwa meraka sangat menghargai keindahan bentuk tubuhnya.
Baju kebaya rancongan ini biasanya dipadukan dengan berbagai macam motif batik yang terdapat di Jawa Timur. Tak ketinggalan mereka selalu menggunakan stagen untuk mendukung penampilannya agar terlihat tambah langsing dan terlihat ayu. Perhiasan Emas juga tak ketinggalan mereka kenakan.
7. Baju Sakera dan Celana Kombor
Baju Sakera adalah baju kaos yang berwarna belang merah putih yang sangat iconic di Jawa Timur. Digunakan untuk kegiatan sehari-hari sebagai pakaian dalam untuk baju pesa’an. Belang merah putih pada baju sakera memiliki makna yaitu memperlihatkan sikap tegas dan semangat juang yang tinggi dalam menghadapi apapun yang dimiliki masyarakat terutama Madura.
Celana Kombor atau komprang merupkan celana yang menjadi pasangan baju sakera atau baju gothil Reog Ponorogo.
Keunikan celana ini dari bentuknya yang berukuran besar dengan Teknik menjahit khusus. Celana tersebut sengaja dibuat longgar karena untuk memberikan kesan kesangaran dan kegagahan bagi pemakainnya.
8. Panadon
Panadon masuk ke dalam pakaian adat Jawa Timur karena berasal dari Ponorogo. Yang mana Ponorogo dikenal dengan Kota Reyog. Baju Panadon ini digunakan pada saat penampilan reyog. Sepintas terlihat sama dengan baju khas Madura yaitu baju Pesa’an, perbedaannya jika baju panadon terdapat gambar kesenian Reyog pada kaos merah putihnya.
9. Terompah
Terompah merupakan alas kaki khas Jawa Timur atau dikenal juga dengan sendal jawa. sendal jawa ini terbuat dari kulit dan dominan warna coklat. Keunikan sendal terompah ini adalah bentuk pada bagian penjepit jarinya. Sebab, penjepit jari pada sendal ini hanya memiliki satu penjepit saja untuk bagian depan. Sisi kiri dan kanan tidak ada pengait, melainkan hanya bagian depan tersebut yang ada satu pengait melengkung.
10. Katemang Kalep
Katamang Kalep merupakan nama lain dari ikat pinggang khas Jawa Timur. Keunikan Katemang Kalep Jawa Timur karena ada kantongnya. Ikat pinggang ini terbuat dari kulit sapi asli sehingga mempunyai kualitas yang sangat baik.
Ciri khas katamang kalep tidak memiliki motif dan ukuran ikat pinggangnya lebih besar dibandingkan ikat pinggang biasa. Ketamang kalep jika dilihat sekilas mirip dengan ikat pinggang orang Betawi, perbedannya Ikat Pinggang khas Jawa Timur ini terbuat dari kulit sapi full tanpa ada tambahan kain lainnya.
Demikian penjelasan mengenai pakaian Jawa Timur yang menjadi perhatian kita pada kesempatan ini. Pakaian adat Jawa Timur ini masing-masing memiliki keunikan tersendiri dan keberadaannya masih sangat sering kita temui.
Baca Juga : 10 Pakaian Adat Betawi Jakarta Lengkap dengan Penjelasan dan Gambarnya
Tak hanya unik namun setiap jenis dan bentuk pakaian adat mempunyai makna dan filisofi tersendiri. Mari kita lestarikan kebudayaan Indonesia dengan memperkenalkan baju pakaian adat ini kepada anak-anak, saudara dan temen-teman kita semua. Semoga bermanfaat.