5 Pakaian Adat dan 5 Senjata Pusaka dari Kalimantan Timur : Penjelasan, Keunikan dan Gambarnya
Kamis, 23 April 2020
Pakaian Adat dan Senjata Pusaka dari Kalimantan Timur ; Penjelasan, Keunikan dan Gambarnya. Pakaian adat dari Kalimantan Timur memiliki daya Tarik tersendiri baik bagi masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Hal ini disebabkan karena Kalimantan Timur memiliki kebudayaan yang sangat unik dan masih terjaga kelestariannya hingga saat ini.
Disana terdapat bermacam suku yang mempunyai budaya dan keanekaragaman yang berbeda-beda. Diantara suku yang menjadi kontribusi terbesar keberanekaragaman budaya di Kalimantan Timur adalah Suku Dayak, Suku Kutai dan Suku Banjar.
Pakaian Adat dan Senjata Pusaka dari Kalimantan Timur Lengkap dengan Penjelasan dan Gambarnya
Dengan keanekaragaman suku yang ada, maka busana pakaian adat Kalimantan Timur juga sangat beraneka ragam. Mulai dari pakaian adat untuk pernikahan, upacara adat dan acara lainnya. Keunikan dari pakaian adat Kalimantan Timur memiliki corak yang berbeda-beda yang mana setiap corak akan menunjukan status sosial seseorang. Serta yang menjadi pendukung pakaian adat di Kalimantan Timur adalah Sejata. Pasalnya sesuai dengan kebiasaan masyarakat disana yang terkenal sebagai pemburu.
Pakaian Adat dan Senjata Pusaka dari Kalimantan Timur
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pakaian adat dan senjata yang ada di Kalimantan Timur akan di bahas di bawah ini :
1. Kustin
Kustin merupakan pakaian adat yang berasal dari Suku Kutai. Pakaian adat ini digunakan untuk acara pernikahan. Kustin sendiri artinya Busana. Kustin sangat istimewa dan terlihat mewah dengan bahan dasar beludru hitam.
Untuk pengantin pria, pakaian adat ini biasanya di pakai dengan celana Panjang hitam dan uniknya dipasangkan dodot rambu bundar dengan hiasan lambang wapen. Sementara untuk pengantin putri, pakaian adat kustin digunakan dengan tambahan kelibun kuning yang terbuat dari kain sutera.
Pakaian adat kustin ini biasanya digunakan oleh orang dari kalangan atas.
2. Sakai
Sakai merupakan pakaian adat Kalimantam Timur yang dulunya hanya dikhususkan untuk wanita saja. Namun, semakin berkembangnya fasion maka laki-laki pun mengunakannya untuk tujuan menyelaraskan pakaian wanitanya.
Sakai terlihat sangat unik, keunikannya terlihat dari model yang dibuat Panjang dan bawahnya memakai Tapeh Badong. Selain itu, ciri khas batik celup dari kutai memiliki keunikan tersendiri.
Keunikan juga terlihat pada aksesoris yang dipakai wanita yaitu kalung yang berbentuk tiga susun dan kembang goyang dengan jumlah tigas cabang pula. Serta dipercantik dengan sanggul dengan nama Tapak Langit yang dihiasi bunga melati.
3. Ta’a dan Sapei Sapaq
Ta’a dan Sapei Sapaq adalah pakaian adat suku Dayak. Ta’a merupakan pakaian adat yang diperuntukan untuk wanita sedangkan Sapei Sapaq pekaian adat yang digunakan untuk kaum pria.
Ta’a terdiri dari Ta’a itu sendiri berupa bawahan seperti rok dan dipadukan dengan baju atasan yang disebut dengan nama Sapei Inoq. Keunikan dari baju adat ini tampak pada ikat kepala yang menjadi ciri khas suku Dayak yang disebut dengan Da’a. Da’a asli terbuat dari daun pandan.
Adapun Sapei Sapaq yang digunakan kaum pria terdiri dari cawat berupa bwahan yang di beri nama Abet Kaboq dan atas kaum pria biasanya menggunakan baju bentuk rompi. Keunikan Sapei Sapaq pada aksesoris yang diikat di pinggang dengan istilah lain yaitu Mandau.
Baik Ta’a maupun Sapei Sapaq memiliki corak yang tidak jauh berbeda. Yang membedakan adalah senjata tradisional yang digunakan.
4. Bulang Kuurung
Bulang Kuurung merupakan pakaian adat yang berasal dari suku Dayak juga. Biasanya pada zaman dulu baju Bulang Kuurung ini hanya digunakan oleh para dukun di Kalimantan Timur yang digunakan pada saat melakukan ritual atau upacara adat.
Ciri khas pakaian ini tanpa lengan yang dinamakan dengan dekot. Namun, ada juga yang berlenga Panjang yang dinamakan lengke.
5. Bulang Burai King
Bulang Burai King merupakan baju adat Kalimantan Timur yang sangat fenomenal dan masih berciri khas suku Dayak. Hampir seluruh masyarakat suku Dayak memiliki baju adat ini. Sebab, ini salah satu pakaian wajib ketika ada upacara adat di suku Dayak.
Keunikan pakaian Bulang Burung King terlihat pada design yang sangat istimewa dan mencolok dengan hiasan manik-manik yang cukup banyak. Selain itu, terdapat hiasan bulu burung elang yang di bentuk sedemikian rupa hingga tampak sangat menarik.
6. Telawang atau Perisai
Telawang merupakan pelengkap dari pakaian adat di Kalimantan Timur berupa alat pelindung seperti tameng yang disimbolkan sebagai pelindung dari serangan musuh ketika berperang.
Telawang terbuat dari kayu ulin atau kayu besi, berbentuk persegi Panjang dengan ujung yang di buat lebih runcing. Sisi luar Telawang memberikan kesan unik dengan ukiran yang mencirikan kebudayaan suku Dayak, sementara di bagian dalam diberi pegangan untuk membawanya.
7. Sumpit
Sumpit merupakan senjata tradisional suku Dayak yang digunakan untuk berburu binatang di hutan. Tak hanya itu, keunikan Sumpit Kalimantan Timur sering ali dijadikan Mas Kawin. Sumpit terbuat dari bambu yang diruncingkan ujungnya.
8. Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional Kalimantan Timur yang mirip dengan pisau. Biasanya Mandau hanya digunakan oleh kepala suku Dayak atau raja-raja di Kalimantan Timur.
Keunikan dari Mandau ini terlihat jelas pada sisi Mandau yang memiliki ukiran-ukiran khas suku Dayak.
Mandau bukan senjata biasa, melainkan senjata yang memiliki nilai kepercayaan tinggi atau dijadikan sebagai benda keramat dan keberadaannya di sakralkan di Kalimantan Timur.
9. Dahong
Dahong adalah senjata tradisional yang berbentuk seperti keris. Namun Dahong Kalimantan Timur lebih besar dan lebih tajam kedua sisinya. Senjata ini juga termasuk senjata sakral dan hanya boleh dipergunakan oleh kepala-kepala suku.
10. Nyabur
Nyabur merupakan Senjata yang mirip dengan Mandau. Perbedaannya Nyabur memiliki variasi yang melengkung dan ujungnya runcing ke arah atas. Pada gagang bawahnya terdapat kait besar yang disebut dengan Kundieng. Senjata tradisional ini memiliki variasi bentuk yang disebabkan pengaruh budaya dari melayu dan arab. Perubahan ini bisa kita lihat dari ukiran pada bilah Nyabur dan gagangnya.
Demikian, itulah penjelasan mengenai pakaian adat dan senjata di Kalimantan Timur. Semoga menambah wawasan dan memberikan manfaat bagi pembaca.