Asal Usul Wayang Kulit dan Sejarah Singkatnya di Indonesia
Rabu, 10 Juni 2020
Asal Usul Wayang Kulit dan Sejarah Singkatnya di Indonesia. Wayang adalah sebuah seni asli Indonesia yang berkembang pesat dan telah diakui oleh dunia sebagai warisan dan yang harus dijaga dilestarikan karena yang mempunyai keunikan tersendiri wayang ini juga sudah diakui oleh UNESCO pada tahun 2003 tepatnya di tanggal 7 November Yang mana Yang ini telah dinobatkan sebagai Masterpiece of oral and intangible heritage of humanity yang artinya suatu warisan mahakarya dunia yang sangat tidak bernilai dalam dunia seni yang bertutur asli Indonesia. Wayang sangat disukai oleh bangsa Indonesia terutama kalangan orangtua anak-anak maupun orang dewasa wayang menjadi di sebuah hiburan pendidikan dan juga ga sebagai peninggalan para leluhur yang ada di Indonesia.
Wayang tidak hanya ada di pulau Jawa namun di pulau lainnya juga terdapat wayang-wayang tersendiri sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat wayang sangat akrab dan sering dipertunjukkan dalam acara-acara sakral yang ada di seluruh dunia.
Nah Nah bagi kita selaku generasi bangsa maka seharusnya mempelajari memperdalam sejarah wayang dan makna adanya wayang tersebut guna menciptakan rasa cinta kita kepada warisan leluhur ini apalagi wayang ini sudah dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan yang tak ternilai dalam dunia seni yang ada di Indonesia.
Kalau kita tinjau dari sejarah yang ada maka wayang ini muncul atau lahir pada tahun 1500 masehi yang lalu Yang mana Yang ini Ini lahir dari para seniman atau seorang Cendekia dari nenek moyang yang ada ada di pulau Jawa yaitu berasal dari suku Jawa asli. Pada masa itu wayang terbuat dari bahan rumputan yang diikat yang mana menyerupai bentuknya seperti manusia namun masih sederhana yang mana pada tempo dulu wayang digunakan atau dimainkan sebagai pengiring ritual pemujaan roh nenek moyang dalam upacara-upacara adat Jawa.
Seiring berkembangnya zaman maka penggunaan bahan dari rumputan kemudian ada pembaharuan lagi wayang yang berbahan seperti kulit binatang kulit kayu dan lain sebagainya Hal ini ini menjadi saksi akan perkembangan dunia wayangan apalagi wayang kulit ini menjadi jenis wayang tertua yang pernah ditemukan dan diperkirakan wayang jenis ini ini sudah ada pada abad ke-2 Masehi.
Perkembangan dunia pewayangan terus terjadi yang mana cerita-cerita yang dimainkan dalam pertunjukan wayang and Kian berkembang seperti Ketika masuknya agama Hindu ke negara Indonesia yang mana dunia wayangan telah mendapatkan sebuah hal baru yaitu tentang Hasanah kisah-kisah yang dimainkan dalam pertunjukan wayang an seperti kisah Mahabarata dan Ramayana.
Dari 2 kisah tersebut tentu sangat identik dengan kisah dari agama Hindu Budha yang ada di masa lalu bisa ini ini tentu sangat menarik dan memiliki kesinambungan cerita yang sangat unik yang terjadi pada abad ke 10 hingga ke-16 Masehi. Kedua kisah inilah yang menjadi cerita utama dalam seni pertunjukan dunia wayangan yang ada di pulau Jawa bahkan Bali.
Kegemaran masyarakat Jawa pada seni pertunjukan wayang an ini tentu sangat dipengaruhi adanya proses penyebaran agama Islam yang ada di pulau Jawa yaitu pada masa Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam menggunakan media wayang and untuk mempermudah pemahaman orang-orang Jawa dulu agar mereka mau menerima agama Islam dan memeluk agama Islam tersebut.
Sunan Kalijaga sering menggelar sebuah pertunjukan wayang an dan memainkannya untuk masyarakat sekitar dalam sebuah pertunjukan ini beliau menyisipkan pesan dakwah Islam secara perlahan agar masyarakat yang notabenenya masih memeluk agama Hindu dan Budha menjadi tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang agama Islam dan hijrah ke agama Islam.
Seiring perkembangannya pertunjukan wayang mulai diiringi dengan segala pernak-pernik alat musik tradisional khas Jawa seperti gamelan dan diiringi dengan alunan para sinden. Tentu dengan adanya iringan alat musik gamelan para sinden dan lainnya tentu seni pertunjukan wayang an menjadi lebih meriah semangat sehingga pertunjukan wayang an ini menarik hati masyarakat untuk melihatnya.
Berikut adalah sejarah singkat wayang Kulit di Indonesia :
Lambat laun wayang Kian dikenal banyak orang hingga berkembang menjadi beberapa jenis wayang yang ada di dunia tentu hal ini menambah keberagaman akan kaya wayangan Contohnya seperti wayang kulit, wayang kayu, wayang orang, wayang rumput, wayang golek dan wayang motekar.
Pada masa sekarang seperti ini tentu ketertarikan anak-anak muda akan kesenian dunia wayang kulit masih bisa dinilai sangat rendah mengingat banyaknya pengaruh-pengaruh permainan berbasis teknologi yang kian mereka gemari.
Meski begitu masih banyak juga terdapat kalangan orangtua yang terus aktif mengajarkan memperkenalkan pewayangan ini sebagai karya seni tradisional khas Indonesia kepada anak-anak mereka demi memajukan dunia wayang kulit atau wayang jenis lainnya di masa yang akan datang.
Wayang hanya dimainkan oleh seorang yang disebut dengan dalang maka dalang inilah yang menjadi narator dialog untuk tokoh-tokoh wayang dengan sebuah iringan alunan musik gamelan yang dimainkan oleh sekelompok nayaga dan juga para tembang atau biasa disebut dengan pesinden.
Sejarah Singkat Wayang Kulit
Kembali membahas tentang wayang kulit yang ada di Indonesia yang mana wayang ini ini berasal dari kata "Ma Hyang" yang artinya adalah menuju kepada roh spiritual yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan juga para dewa tergantung Agama apa yang kita anut. Ada juga orang yang mengartikan bahwa wa yang ini ini dalam bahasa Jawanya bermakna "Bayangan".
Kenapa Apa makna bayangan karena hal ini ini disebabkan para penonton itu menonton wayang dari bagian belakang kelir atau bisa dikatakan menonton bayangannya saja. Wayang kulit ini dimainkan oleh seorang narator dialog yang disebut dengan dalang yang mana dalam pementasannya diiringi dengan alat musik gamelan dan juga iringan sinden.
Dalam memainkan kan Wa yang kulit ini biasanya di sebuah layar yang berwarna putih dan juga disorot dengan lampu yang sangat terang dan terdapat sebuah batang pisang yang mana digunakan untuk menjajarkan wayang-wayang yang ada yang nantinya akan dimainkan.
Biasanya wayang akan dipentaskan pada malam hari karena zaman dulu memang tidak ada TV ataupun media internet seperti sekarang ini dan dulu adalah orang-orang masih membutuhkan yang namanya hiburan jadi kalau siang masyarakat itu bertani bercocok tanam bekerja kalau malam hari maka ada waktu untuk bisa bersantai dan pada waktu malam hari suasana akan lebih tenang karena tidak ada ada suara bising seperti sekarang ini banyak sekali ada industri dan sebagainya karena zaman dulu memang masih zaman tradisional kuno.
Untuk alur cerita pewayangan ini biasanya mengambil cerita dari sebuah kehidupan dari kisah agama Hindu ataupun Buddha yaitu ada kisah Mahabharata dan dan juga Ramayana.
Kita sudah tahu sayang ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia yang harus di pertahankan dilestarikan dan dijaga dengan sebaik mungkin.
Pembuatan Wayang Kulit
Wayang kulit dibuat dari bahan kulit yaitu kulit sapi yang mana kulit ini sudah diproses sedemikian rupa agar nantinya bisa diolah atau dibentuk menjadi di sebuah wayang tentu prosesnya tidak mudah membutuhkan skill tersendiri. Wayang kulit ini biasanya berukuran sekitar 50 * 30 cm yang mana lembaran kulit ini kemudian dipahat dengan peralatan yang mana terbuat dari besi dengan ujungnya yang runcing bahkan bisa juga dari bahan baja yang berkualitas tinggi.
Agar kita bisa membuat sebuah wayang yang baik dan sesuai dengan apa yang kita inginkan tentu dibutuhkan skill khusus ini hanya seniman Seniman yang sudah Mahir dan profesional yang mana mengetahui seluk beluk wujud dari wayang itu sendiri yang bisa cepat untuk membuat wayang kulit ini.
Adapun tanduk sapi atau kerbau juga bisa digunakan untuk tangkai yang mana berfungsi untuk menggerakkan bagian lengan panjang biasanya berwarna kehitaman serta bisa juga kita menggunakan media lain kalau ada namun zaman dulu orang Orang seniman pengukir atau pembuat wayang ini biasanya menggunakan tanduk sapi atau kerbau.
Untuk warna emasnya biasanya digunakan Prada yaitu sebuah kertas yang berwarna emas kemudian ditempel di bagian permukaan kulit menggunakan debron terus di-chat menggunakan bubuk cair hingga mendapatkan warna yang ideal.
Biasanya para seniman menggunakan Prada dalam membuat warna karena ini lebih bisa bertahan lama dibandingkan menggunakan Bront.
Jenis-jenis Wayang Kulit beserta Daerahnya yang ada di Indonesia :
1. Wayang kulit cengkok dari Kedu
2. Wayang Kulit Gagrag dari Yogyakarta
3. Wayang kulit dari Bali
4. Wayang kulit Banjar dari Kalimantan Selatan
5. Wayang kulit Palembang dari Sumatera Selatan
6. Wayang kulit Betawi dari Jakarta
7. Wayang kulit Cirebon dari Jawa Barat
8. Wayang kulit Madura
9. Wayang siam.
Peran Dalang Dalam Pertunjukan Wayang Kulit
Pemain wayang kulit ataupun pemain wayang disebut dengan dalang jadi dalang adalah ah orang yang penting karena harus mengetahui seluk beluk cerita dan dan harus pandai dalam menyajikan suatu pertunjukan wayang tersebut agar tidak menghapus suatu nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut Jadi tidak boleh mengarang dengan seenaknya karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu alur cerita harus asli berbeda dengan wayang kreasi sebagai hiburan Semata.
Dalam bahasa Jawa dalang ini disebut dengan Halang yaitu dari akronim ngudhal piwulang. Ngudhal yang artinya nya menyebarluaskan membongkar dan untuk piwulang artinya adalah ajaran informasi ilmu pendidikan. Jadi tugas dari dalang ini adalah menyebarluaskan ilmu pengetahuan pendidikan informasi melalui media wayang tersebut jadi di sini adalah media pendidikan juga menanamkan nilai moral religius dan sosial kepada masyarakat luas yang menonton wayang tersebut.
Oleh karena itu dalam seni pertunjukan wayang an Dalang harus menguasai teknik yang bagus agar Apa yang dilakukannya dalam pertunjukan wayang tersebut dapat menghibur dan menyampaikan pesan moral informasi kepada masyarakat dengan tepat dan mampu diterima masyarakat dengan baik selaku penonton dan pendengar wayang tersebut.
Dalang Wayang Kulit Legendaris Indonesia
Pada umumnya untuk dalang dalang wayang kulit yang sudah melegenda dan pernah mencapai puncak kejayaannya antara lain adalah :
1. Almarhum Ki Tristuti Rachmadi (Solo),
2. Almarhum Ki Narto Sabdo (Semarang, gaya Solo),
3. Almarhum Ki Surono (Banjarnegara, gaya Banyumas),
4. Almarhum Ki Timbul Hadi Prayitno (Yogyakarta),
5. Almarhum Ki Hadi Sugito (Kulonprogo, Yogyakarta),
6. Ki Soeparman (gaya Yogyakarta),
7. Ki Anom Suroto (gaya Solo),
8. Ki Manteb Soedharsono (gaya Solo),
9. Ki Enthus Susmono,
10. Ki Agus Wiranto,
11. Almarhum Ki Suleman (gaya Jawa Timur),
12. Almarhum Ki Sugino Siswocarito (gaya Banyumas).
Sedangkan untuk pesinden legendaris, adalah Almarhumah Nyi Tjondrolukito.
Itulah ulasan tentang asal-usul wayang yang ada di indonesia semoga pembahasan kali ini dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita semua serta menjadi referensi bagi teman-teman sekalian. Terima kasih sudah membaca artikel ini Apabila ada kekurangan saya mohon maaf dan jangan lupa baca juga artikel yang lainnya di bawah ini sampai jumpa di pembahasan yang lainnya terima kasih.
Wayang tidak hanya ada di pulau Jawa namun di pulau lainnya juga terdapat wayang-wayang tersendiri sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat wayang sangat akrab dan sering dipertunjukkan dalam acara-acara sakral yang ada di seluruh dunia.
Asal Usul Wayang Kulit dan Sejarah Singkatnya di Indonesia
Nah Nah bagi kita selaku generasi bangsa maka seharusnya mempelajari memperdalam sejarah wayang dan makna adanya wayang tersebut guna menciptakan rasa cinta kita kepada warisan leluhur ini apalagi wayang ini sudah dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan yang tak ternilai dalam dunia seni yang ada di Indonesia.
Kalau kita tinjau dari sejarah yang ada maka wayang ini muncul atau lahir pada tahun 1500 masehi yang lalu Yang mana Yang ini Ini lahir dari para seniman atau seorang Cendekia dari nenek moyang yang ada ada di pulau Jawa yaitu berasal dari suku Jawa asli. Pada masa itu wayang terbuat dari bahan rumputan yang diikat yang mana menyerupai bentuknya seperti manusia namun masih sederhana yang mana pada tempo dulu wayang digunakan atau dimainkan sebagai pengiring ritual pemujaan roh nenek moyang dalam upacara-upacara adat Jawa.
Asal Usul Wayang Kulit
Seiring berkembangnya zaman maka penggunaan bahan dari rumputan kemudian ada pembaharuan lagi wayang yang berbahan seperti kulit binatang kulit kayu dan lain sebagainya Hal ini ini menjadi saksi akan perkembangan dunia wayangan apalagi wayang kulit ini menjadi jenis wayang tertua yang pernah ditemukan dan diperkirakan wayang jenis ini ini sudah ada pada abad ke-2 Masehi.
Perkembangan dunia pewayangan terus terjadi yang mana cerita-cerita yang dimainkan dalam pertunjukan wayang and Kian berkembang seperti Ketika masuknya agama Hindu ke negara Indonesia yang mana dunia wayangan telah mendapatkan sebuah hal baru yaitu tentang Hasanah kisah-kisah yang dimainkan dalam pertunjukan wayang an seperti kisah Mahabarata dan Ramayana.
Dari 2 kisah tersebut tentu sangat identik dengan kisah dari agama Hindu Budha yang ada di masa lalu bisa ini ini tentu sangat menarik dan memiliki kesinambungan cerita yang sangat unik yang terjadi pada abad ke 10 hingga ke-16 Masehi. Kedua kisah inilah yang menjadi cerita utama dalam seni pertunjukan dunia wayangan yang ada di pulau Jawa bahkan Bali.
Kegemaran masyarakat Jawa pada seni pertunjukan wayang an ini tentu sangat dipengaruhi adanya proses penyebaran agama Islam yang ada di pulau Jawa yaitu pada masa Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam menggunakan media wayang and untuk mempermudah pemahaman orang-orang Jawa dulu agar mereka mau menerima agama Islam dan memeluk agama Islam tersebut.
Sunan Kalijaga sering menggelar sebuah pertunjukan wayang an dan memainkannya untuk masyarakat sekitar dalam sebuah pertunjukan ini beliau menyisipkan pesan dakwah Islam secara perlahan agar masyarakat yang notabenenya masih memeluk agama Hindu dan Budha menjadi tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang agama Islam dan hijrah ke agama Islam.
Seiring perkembangannya pertunjukan wayang mulai diiringi dengan segala pernak-pernik alat musik tradisional khas Jawa seperti gamelan dan diiringi dengan alunan para sinden. Tentu dengan adanya iringan alat musik gamelan para sinden dan lainnya tentu seni pertunjukan wayang an menjadi lebih meriah semangat sehingga pertunjukan wayang an ini menarik hati masyarakat untuk melihatnya.
Berikut adalah sejarah singkat wayang Kulit di Indonesia :
Lambat laun wayang Kian dikenal banyak orang hingga berkembang menjadi beberapa jenis wayang yang ada di dunia tentu hal ini menambah keberagaman akan kaya wayangan Contohnya seperti wayang kulit, wayang kayu, wayang orang, wayang rumput, wayang golek dan wayang motekar.
Pada masa sekarang seperti ini tentu ketertarikan anak-anak muda akan kesenian dunia wayang kulit masih bisa dinilai sangat rendah mengingat banyaknya pengaruh-pengaruh permainan berbasis teknologi yang kian mereka gemari.
Meski begitu masih banyak juga terdapat kalangan orangtua yang terus aktif mengajarkan memperkenalkan pewayangan ini sebagai karya seni tradisional khas Indonesia kepada anak-anak mereka demi memajukan dunia wayang kulit atau wayang jenis lainnya di masa yang akan datang.
Wayang hanya dimainkan oleh seorang yang disebut dengan dalang maka dalang inilah yang menjadi narator dialog untuk tokoh-tokoh wayang dengan sebuah iringan alunan musik gamelan yang dimainkan oleh sekelompok nayaga dan juga para tembang atau biasa disebut dengan pesinden.
Sejarah Singkat Wayang Kulit
Kembali membahas tentang wayang kulit yang ada di Indonesia yang mana wayang ini ini berasal dari kata "Ma Hyang" yang artinya adalah menuju kepada roh spiritual yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan juga para dewa tergantung Agama apa yang kita anut. Ada juga orang yang mengartikan bahwa wa yang ini ini dalam bahasa Jawanya bermakna "Bayangan".
Kenapa Apa makna bayangan karena hal ini ini disebabkan para penonton itu menonton wayang dari bagian belakang kelir atau bisa dikatakan menonton bayangannya saja. Wayang kulit ini dimainkan oleh seorang narator dialog yang disebut dengan dalang yang mana dalam pementasannya diiringi dengan alat musik gamelan dan juga iringan sinden.
Dalam memainkan kan Wa yang kulit ini biasanya di sebuah layar yang berwarna putih dan juga disorot dengan lampu yang sangat terang dan terdapat sebuah batang pisang yang mana digunakan untuk menjajarkan wayang-wayang yang ada yang nantinya akan dimainkan.
Biasanya wayang akan dipentaskan pada malam hari karena zaman dulu memang tidak ada TV ataupun media internet seperti sekarang ini dan dulu adalah orang-orang masih membutuhkan yang namanya hiburan jadi kalau siang masyarakat itu bertani bercocok tanam bekerja kalau malam hari maka ada waktu untuk bisa bersantai dan pada waktu malam hari suasana akan lebih tenang karena tidak ada ada suara bising seperti sekarang ini banyak sekali ada industri dan sebagainya karena zaman dulu memang masih zaman tradisional kuno.
Untuk alur cerita pewayangan ini biasanya mengambil cerita dari sebuah kehidupan dari kisah agama Hindu ataupun Buddha yaitu ada kisah Mahabharata dan dan juga Ramayana.
Kita sudah tahu sayang ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia yang harus di pertahankan dilestarikan dan dijaga dengan sebaik mungkin.
Pembuatan Wayang Kulit
Wayang kulit dibuat dari bahan kulit yaitu kulit sapi yang mana kulit ini sudah diproses sedemikian rupa agar nantinya bisa diolah atau dibentuk menjadi di sebuah wayang tentu prosesnya tidak mudah membutuhkan skill tersendiri. Wayang kulit ini biasanya berukuran sekitar 50 * 30 cm yang mana lembaran kulit ini kemudian dipahat dengan peralatan yang mana terbuat dari besi dengan ujungnya yang runcing bahkan bisa juga dari bahan baja yang berkualitas tinggi.
Agar kita bisa membuat sebuah wayang yang baik dan sesuai dengan apa yang kita inginkan tentu dibutuhkan skill khusus ini hanya seniman Seniman yang sudah Mahir dan profesional yang mana mengetahui seluk beluk wujud dari wayang itu sendiri yang bisa cepat untuk membuat wayang kulit ini.
Adapun tanduk sapi atau kerbau juga bisa digunakan untuk tangkai yang mana berfungsi untuk menggerakkan bagian lengan panjang biasanya berwarna kehitaman serta bisa juga kita menggunakan media lain kalau ada namun zaman dulu orang Orang seniman pengukir atau pembuat wayang ini biasanya menggunakan tanduk sapi atau kerbau.
Untuk warna emasnya biasanya digunakan Prada yaitu sebuah kertas yang berwarna emas kemudian ditempel di bagian permukaan kulit menggunakan debron terus di-chat menggunakan bubuk cair hingga mendapatkan warna yang ideal.
Biasanya para seniman menggunakan Prada dalam membuat warna karena ini lebih bisa bertahan lama dibandingkan menggunakan Bront.
Jenis-jenis Wayang Kulit beserta Daerahnya yang ada di Indonesia :
1. Wayang kulit cengkok dari Kedu
2. Wayang Kulit Gagrag dari Yogyakarta
3. Wayang kulit dari Bali
4. Wayang kulit Banjar dari Kalimantan Selatan
5. Wayang kulit Palembang dari Sumatera Selatan
6. Wayang kulit Betawi dari Jakarta
7. Wayang kulit Cirebon dari Jawa Barat
8. Wayang kulit Madura
9. Wayang siam.
Peran Dalang Dalam Pertunjukan Wayang Kulit
Pemain wayang kulit ataupun pemain wayang disebut dengan dalang jadi dalang adalah ah orang yang penting karena harus mengetahui seluk beluk cerita dan dan harus pandai dalam menyajikan suatu pertunjukan wayang tersebut agar tidak menghapus suatu nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut Jadi tidak boleh mengarang dengan seenaknya karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu alur cerita harus asli berbeda dengan wayang kreasi sebagai hiburan Semata.
Dalam bahasa Jawa dalang ini disebut dengan Halang yaitu dari akronim ngudhal piwulang. Ngudhal yang artinya nya menyebarluaskan membongkar dan untuk piwulang artinya adalah ajaran informasi ilmu pendidikan. Jadi tugas dari dalang ini adalah menyebarluaskan ilmu pengetahuan pendidikan informasi melalui media wayang tersebut jadi di sini adalah media pendidikan juga menanamkan nilai moral religius dan sosial kepada masyarakat luas yang menonton wayang tersebut.
Oleh karena itu dalam seni pertunjukan wayang an Dalang harus menguasai teknik yang bagus agar Apa yang dilakukannya dalam pertunjukan wayang tersebut dapat menghibur dan menyampaikan pesan moral informasi kepada masyarakat dengan tepat dan mampu diterima masyarakat dengan baik selaku penonton dan pendengar wayang tersebut.
Dalang Wayang Kulit Legendaris Indonesia
Pada umumnya untuk dalang dalang wayang kulit yang sudah melegenda dan pernah mencapai puncak kejayaannya antara lain adalah :
1. Almarhum Ki Tristuti Rachmadi (Solo),
2. Almarhum Ki Narto Sabdo (Semarang, gaya Solo),
3. Almarhum Ki Surono (Banjarnegara, gaya Banyumas),
4. Almarhum Ki Timbul Hadi Prayitno (Yogyakarta),
5. Almarhum Ki Hadi Sugito (Kulonprogo, Yogyakarta),
6. Ki Soeparman (gaya Yogyakarta),
7. Ki Anom Suroto (gaya Solo),
8. Ki Manteb Soedharsono (gaya Solo),
9. Ki Enthus Susmono,
10. Ki Agus Wiranto,
11. Almarhum Ki Suleman (gaya Jawa Timur),
12. Almarhum Ki Sugino Siswocarito (gaya Banyumas).
Sedangkan untuk pesinden legendaris, adalah Almarhumah Nyi Tjondrolukito.
Itulah ulasan tentang asal-usul wayang yang ada di indonesia semoga pembahasan kali ini dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita semua serta menjadi referensi bagi teman-teman sekalian. Terima kasih sudah membaca artikel ini Apabila ada kekurangan saya mohon maaf dan jangan lupa baca juga artikel yang lainnya di bawah ini sampai jumpa di pembahasan yang lainnya terima kasih.