300 Pantun Pengantin Baru yang Lucu dan Mendidik Sebagai Nasehat Perkawinan
Pantun Pengantin Baru yang Lucu, Bijak, Mendidik dan Menghibur Sebagai Nasehat Perkawinan atau Pernikahan Terbaru 2023 - Sebagai Nasehat untuk Pengantin Baru dalam prosesi nasehat perkawinan atau pernikahan sangatlah penting untuk di sampaikan, biasanya para tetua adat akan memberikan wejangan pesan atau nasehatnya itu berupa pantun dan juga kata-kata bijak.
Pantun Pengantin Baru
Namanya juga pengantin baru tentunya masih belum punya pengalaman dalam berumah tangga, maka dari itu untuk membekali pengantin baru agar nantinya kehidpan mereka bisa langgeng dan bahagia maka sangat penting untuk diberikan wejangan sebagai bekal mereka nanti, apabila disaat dalam menjalani kehidupan berumah tangga terdapat batu kerikil yang menjadi suatu problem di rumah tangga mereka, maka hendaknya dihadapi dengan pikiran dewasa dan hati yang dingin.
Nah, buat sobat semua yang sudah tidak sabar lagi dan ingin segera membaca bait pantunnya maka silahkan langsung disimak pada koleksi patun dibawah ini!
Pantun Pengantar Pengantin Baru
Bukan buah sembarang buah
Ini buah kelapa muda
Bukan petuah sembarang petuah
Petuah dari Kantor Urusan Agama
Jadi pengantin itu enak
Semua tamu panjatkan do’a
Mumpung belum direpoti anak
Rajin-rajinlah belajar agama
Bulan madu ke pulau Bali
Jangan lupa ke pantai Sanur
Agar slalu disayang istri
Jadilah suami yang jujur
Hari minggu kau akad nikah
Malam senin bagai di surga
Agar pernikahanmu barokah
Landasilah dengan agama
Habis ijab kelilingi sendang
Itu perbuatan syirik namanya
Istri solehah enak dipandang
Tentram di hati sejuk dimata
Pak Modin memimpin do’a
Diamini tamu undangan
Nikah itu printah agama
Untuk menggapai ridho Tuhan
Terima kado dari sahabat
Berisi kain dan sajadah
Ajaklah suamimu bertobat
Agar hidupmu barokah
Punya anak dua saja
Itu nasehat petugas KB
Berbaiklah dengan mertua
Walaupun dengan sepotong tempe
Sholat harus baca fatihah
Itu rukun sholat namanya
Agar kumpulmu barokah
Awalilah dengan berdo’a
Janur kuning hiasan pesta
Pasang di depan mihrab pengantin
Dengan slalu blajar agama
Hidup ini akan terbimbing
Suka-duka berkeluarga
Itu asam garamnya hidup
Teruslah kau bekerja
Sampai usiamu tutup
Mejang pengantin dihari minggu
Di hadapan tamu undangan
Suami harus bisa jadi guru
Agar tidak disepelekan
Nutup hidangan dengan es buah
Disajikan dengan prasmanan
Perbanyaklah bayar sedekah
Cara cerdas jaga keamanan
Paling enak makan durian
Baunya harum manis rasanya
Agar istri cepat kerasan
Jangan tinggal sama mertua
Pesta nikah di hari sabtu
Sewa gedung IPHI
Istri yang suka membantu
Pasti disayang suami
Mata ngantuk jangan diseka
Lebih baik istirahatkan
Agar disayang mertua
Jangan suka merepotkan
Pak penghulu sudah hadir
Pengantin dipersiapkan
Janganlah suka menyindir
Lebih baik buka-bukaan
Ngurus nikah di KUA
Itulah prosedur resmi
Hidup itu suka dan duka
Jangan pernah menyesali
Bayar maskawin dengan dollar
Agar orang menilai kaya
Jadilah istri yang sabar
Pasti suami kan suka
Nikah siri itu illegal
Itu pendapat ahli hukum
Supaya anakmu tak nakal
Ajarilah bersopan santun
Hamil muda biasa muntah
Itu penyakit tak berbahaya
Jadi suami itu amanah
Maka harus slalu waspada
Rias pengantin dengan mukena
Tampak cantik sejuk dipandang
Agar hidup tidak sengsara
Janganlah suka berhutang
Buku nikah berwarna coklat
Itu pegangan suami
Jangan pernah tinggalkan sholat
Agar hidupmu bestari
Bulan syawal banyak pengantin
Bulan suro masa paceklik
Suami-istri harus prihatin
Bila ekonomi sedang mencekik
Bila lahir anak pertama
Sembelihlah biri-biri
Punya anak jangan dimanja
Agar hidupnya mandiri
Foto pengantin itu kenangan
Perlu dijaga sepanjang masa
Pergilah mencari kesenangan
Tapi jangan lupa keluarga
Jual bakso di pertigaan
Untuk nafkahi anak dan istri
Makanlah sesuai kemampuan
Walaupun berlauk teri
Paling asik dimanja suami
Digendong kemana-mana
Hargailah pekerjaan istri
Agar hatinya berbunga
Bayi nangis jangan dicubit
Nangisnya akan mengeras
Jadi suami janganlah pelit
Agar istrimu tidak memelas
Kuning telor itu amis
Kuning kunyit itu obat
Laki-laki jangan menangis
Hadapi kesulitan dengan semangat
Pak rudi penjaga pintu
Tertidur pulas di meja teras
Jadilah istri yang bermutu
Jangan menjadi istri pemalas
Azan subuh dikumandangkan
Terdengar nyaring dari dalam kemah
Milih istri jangan sembarangan
Carilah wanita yang qona’ah
Masak teri dibumbu padas
Enak di rasa murah harganya
Jadi suami janganlah culas
Ditinggal istri baru tau rasa
Istri hamil nyidam mentimun
Mentimun langka diganti roti
Ajarilah anak bersopan santun
Kelak besar kan dihormati
Bila anak sedang diare
Janganlah dikasih bubur
Walaupun hanya lauk tempe
Ajarilah mereka bersyukur
Tanah wakaf jangan dijual
Digadaikan juga tidak sah
Agar anakmu tak bengal
Masukkan saja ke madrasah
Penerima tamu pada berdasi
Salami tamu sambil menunduk
Pesta nikah tak perlu campursari
Agar hadirin tak pada mabuk
Mobil pengantin dihias bunga
Bunga mawar warnanya merah
Mengadulah ke mertua
Bila suami suka marah
Sopir bendi namanya kusir
Ditarik kuda merah warnanya
Istri cerewet jangan kau usir
Cium pipinya dengarkan saja
Jadi pengantin di musim hujan
Pesta selesai tamupun pulang
Jadi suami jangan suka jajan
Masakan istri itu lebih aman
Rusa jantan bertanduk panjang
Kejar betina terperosok parit
Suami itu harus berjuang
Menghadapi masalah sulit
Lomba lari balapan karung
Karung sobek kecebur kali
Bila suamimu sedang murung
Usap tengkuknya sampai geli
Ketemu jodoh di pengajian
Kajian rutin di ahad pagi
Usai terima uang gajian
Jangan serahkan semua ke istri
Sarapan soto di pagi hari
Berlauk babad, daging dan iso
Biasakan anak hidup mandiri
Walau hanya mengambil tisu
Pengantin putri cantik wajahnya
Dihias bunga melati putih
Cari suami pilihlah yang perjaka
Itu cara cerdas memilih benih
Kantong infus tinggi digantung
Terlalu rendah tak mau ngalir
Menantu yang tak tau diuntung
Perlu dipertimbangkan tuk dianulir
Surau retak penuh jamaah
Direnovasi tanpa subsidi
Jagalah selalu sholat jamaah
Untuk bekal di hari nanti
Naik pramek ke Yogyakarta
Berwisata ke Parangtritis
Mumpung kita masih muda
Mari kita jadi aktifis
Minum kopi dipagi hari
Badan hangat segar dan bugar
Agar slalu disayang suami
Jadilah istri yang penyabar
Bermain facebook pagi dan petang
Bangun jejaring di dunia maya
Suami-istri yang tanpa utang
Hatinya damai kluarga bahagia
Hidangan pesta berlauk udang
Udang ditumis ditabur pala
Sengsara betul dililit utang
Perutnya mules sakit kepala
Beli gula di pekan baru
Berbalut kertas merah kuning
Sila-sila pengantin baru
Dua sejoli jalan berganding
Di dalam dulang berisi sagu
Sagu dimakan burung merpati
Jangan bimbang jangan ragu
Hidup baru kini menanti
Mawar merah harum mewangi
Jambangan digubah berseri-seri
Doa restu kami iringi
Baik berpakat suami isteri
Kain songket halus tenunan
Dibawa orang masuk ke kota
Sudah bertemu dengan pasangan
Laksana cincin dengan permata
Laksamana cergas dan tangkas
Cukup berilmu dengan gurunya
Ibarat dakwat dengan kertas
Sudah bertemu dengan jodohnya
Padang temu konon namanya
Tempat kuda berlari-lari
Sudah bertemu dengan jodohnya
Bagai cincin lekat di jari.
Bunga manggar di kanan kiri
Bunga rampai hiris hirisan
Pengantin baru raja sehari
Tambah berseri dengan hiasan
Harum semerbak bunga rampai
Sekuntum mawar sudah disunting
Duduk keliling tetamu yang ramai
Melihat pengantin duduk bersanding
Bunga anggerik jual di pekan
Tumbuhnya rendang di atas para
Silalah tuan para jemputan
Sudi kiranya menjamu selera
Selendang mayang selendang batik
Batik dari Surabaya
Makin dipandang bertambah cantik
Naik seri dengan cahaya
Ikan gelama ikan tenggiri
bersama dengan ikan cencaru
Bersama-sama kami ke mari
Hendak meraikan pengantin baru
Buah rambai tumbuh dihutan
Dihujung ranting buahnya lebat
Mari beramai kita doakan
Semoga majlis mendapat berkat
Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk nasi beriani
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menjamah hidangan kami
Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada tuan yang sudi datang
Sungguh harum bunga rampai
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara sahabat handai
Datang meraikan dua mempelai
Yang jauh sudahlah dekat
Sudah dekat bersalam-salaman
Kami berdoa semoga berkat
Menempuh hidup di dalam aman
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya tinggi tidaklah rendah
Dahulu seorang sekarang berdua
Ikatan janji tertunai sudah
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya jauh tidaklah dekat
Dahulu seorang sekarang berdua
Baik-baik duduk berpakat
Kain baldu kain bertekat
Dibawa orang dari Melaka
Sudah berpadu kata sepakat
Kalau jodoh bertemu juga
Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon maafkan.
Pantun Pengantin Baru Lucu
Bulan puasa makan kurma,
Satu butir untuk berbuka.
Yang tunggu lama-lama,
kini bersanding penuh bahagia.
Langit membentang warnanya biru,
Datang hujan menimpa batu.
Selamat menempuh hidup baru,
Moga bahagia sepanjang waktu.
Ulama sholeh manusia mulia,
Mengajak agar tidak sengsara.
Kami semua turut berbahagia,
Melihat sahabat bersanding mesra.
Air mengalir ke tempat rendah,
Turun berkumpul hingga muara.
Hari pernikahan hari yang indah,
Moga indah hingga ke masa tua.
Anak kecil bermain sampan,
Malam tiba nyalakan pelita.
Yang lelaki sangatlah tampan,
Bersanding dengan putri nan jelita.
Pohon beringin daunnya lebat,
Tempat asyik untuk berkemah.
Selamat berbahagia wahai sahabat,
Moga sakinah mawaddah wa rohmah.
Barang hilang hendak carikan,
Suara guntur sangat mengejutkan.
Tak ada hadiah yang dapat kuberikan,
Hanya doa tulus yang kupanjatkan.
Pinang sudah kamar sudah,
Dinding kayu dari sumatra.
Dipinang sudah di lamar sudah,
Duduk bersanding semakin mesra.
Perang lama para paderi,
Membela agama sepenuh hati.
Tulang rusuk selalu dicari,
Di pelaminan bertemu kini.
Bambu kecil dibuat tangga,
Warnanya hijau bukan biru.
Bagai hidup di dalam surga,
Itulah bahagia pengantin baru.
Dapat piala sang juara,
Naik ke mimbar orang bertiga.
Kuhaturkan segala doa
Moga sakinah dalam keluarga.
Menulis surat dengan tinta,
Hendak dikirim ke tanah Jawa.
Moga erat jalinan cinta,
Di antara kalian berdua.
Jangan kurangi isi sukatan,
Hari libur ke telaga.
Bahagia hati dalam ikatan,
moga bahagia hingga ke surga.
Ke utara melepas pandangan,
Duduk berdua di tepi kantin.
Datang sudah para undangan,
Terkesima oleh cantiknya pengantin.
Jalan-jalan ke kota Kedah,
Ke kota Ambon memetik pala.
Duduk bersanding sangat indah,
Itulah cinta halal berbuah pahala.
Ujung Pandang kota Palu,
Jalan-jalan tentunya seru.
Pandang memandang tersipu malu,
Alangkah indah pengantin baru.
Ujung Pandang banyak bertemu,
Tepi laut langitnya biru.
Di pandang-pandang tiada jemu,
Alangkah serasi pengantin baru.
Menara miring namanya Pisa,
Letaknya jauh di Eropa.
Walau lelah tiada dirasa,
Pengantin baru banyak tertawa.
Angin berhembus bukan taufan,
Sarapan pagi roti selai.
Datang teman dan handai taulan,
Memberi selamat kepada mempelai.
Gadis manis menari salsa,
Mendapat seuntai karangan bunga.
Di pelaminan bercubit mesra,
Para jomblo mulutnya menganga.
Papan lekat oleh paku,
Batu belah dalam berongga.
Teriring doa untuk sahabatku,
Moga bahagia di rumah tangga.
Hang Tuah pahlawan yang berjaya,
Perahu datang dari Malaka.
Selamat menempuh hidup bahagia,
Dalam naungan tulusnya cinta
Hari raya banyak tamu,
Dari hilir hingga hulu.
Kuhaturkan doa tulus untukmu,
Moga bahagia sepanjang waktu.
Bertemu teman tangan menjabat,
Peluk hangat erat-erat.
Selamat berbahagia duhai sahabat,
Bahagiamu moga kekal ke akhirat.
Dari laut naik ke darat,
Libur dulu di hari Jumat.
Jadilah istri yang taat,
Itulah jalan menuju selamat.
Bermain riang di jerami,
Perut lapar makan bubur.
Penuhi kebutuhan suami,
Urusan dapur hingga kasur.
Datang ke Minang membeli rendang,
Ikan emas di dalam kolam.
Istri sholehah sejuk dipandang,
Membuat cinta semakin dalam.
Hijau pohon di atas Bumi,
Putih-putih bunga melati.
Makin tunduk pada suami,
Makin disayang sepenuh hati.
Satu titik dua koma,
Bulan ramadhan kita puasa.
Landasi pernikahan dengan agama,
Niscaya bahagia dunia hingga akhir masa.
Angin berhembus putik menyebar,
Jatuh padi ke dalam jerami.
Jadilah istri yang penyabar,
Penyejuk hati untuk suami.
Pantun Nasehat Untuk Pengantin Pria
Burung pipit terbang melayang,
Melihat ikan sedang berenang.
Jadi suami harus penyayang,
Agar rumah tangga jadi tenang.
Ombak berdebur hingga ke tepian,
Burung hingga di pucuk dahan.
Kepada istri mesti perhatian,
Penuhi pula segala kebutuhan.
Senja hari surya memerah,
Malam tiba alangkah gelapnya.
Jadi laki-laki banyak mengalah,
Asalkan baik bahtera rumah tangga.
Jangan ubi jangan talas,
Kalau haus atau dahaga.
Jangan culas jangan malas,
Jika ingin mendapat surga.
Pantun Untuk Pengantin Pria dan Wanita
Udang kecil dibuat terasi,
Sungguh sedang saat dimakan.
Di balik pasangan yang serasi,
Ada banyak maaf dan memaafkan.
Bulan indah saat purnama,
Bagi bola yang bercahaya.
Tak ada insan yang sempurna,
Memberi maaf itulah yang utama.
Pagi hari membaca koran,
Di atas meja hendak diletakan.
Jika tidak ada kesabaran,
Rumah tangga hancur berantakan.
Sambel pedes makan pukis,
Hujan rintik di tengah jalan.
THR ludes gaji habis,
Untuk mudik dan lebaran.
Kain sobek diberi benang,
Kue bolu dalam loyang.
Pulang kampung hati senang,
Dompet tipis duit banyak melayang.
Jalan-jalan di kota kenangan,
Beli sate dagingnya gosong.
Habis lebaran datang undangan,
Kepala pusing dompet kosong.
Mata lentik pandang-pandangan,
Air semilir amat perlahan.
Habis lebaran banyak undangan,
Teman sekolah banyak nikahan.
Suara berisik tidak mengganggu,
Hanya penghilang suasana jemu.
Setelah lama menunggu-nunggu,
Di pernikahan kita bertemu.
Burung melayang, ke pulau Buru.
Tapi sayang, saya sebagai tamu.
Krim cokelat mudah lumer,
Tapi enak bila dirasa.
Bukan maksud untuk pamer,
Hari ini saya bahagia.
Kalung emas kalung liontin,
Bikin iri para tetangga.
Emang enak jadi pengantin,
Dunia ini laksana surga.
Roti enak pakai margarin,
Makan sambil menonton tintin.
Tidur ada yang nidurin,
Bangun pagi ada yang bangunin.
Panjang ekor ikan pari,
Lebih panjang dari ikan kali.
Makan sederhana setiap hari,
Ada yang nyuapin, ah nikmat sekali
Pohon besar pohon beringin,
Makan roti dengan selai.
Kalau malam terasa dingin,
Terasa hangat ada yang membelai.
Duduk di taman,
Ayo buruan.
Maaf ya teman-teman,
Saya nikahnya duluan.
Kalau sudah melihat camar,
Terlihat pula putihnya awan.
Kalau sudah masuk kamar,
Hati dag dig dug tidak karuan.
Bayi manis suka ditimang,
Kalung liontin ayo gantungkan.
Matikan lampu biar remang-remang,
Malam pengantin ah... lanjutkan!
Dari ubi dibuat tapai
Tapai dimakan rasenye manis
Bunge di iris namenya bunge rampai
Untuk pewangi dalam majlis.
Bukan kajang sembarang kajang
Kajang di bentang penjemur bilis
Bukan bujang sembarang bujang
Bujang kami belum berkumis.
PANTUN MAS KAWIN
Batin limas memancing ikan
Ikan dipancing si ikan jahan
Seutas kalung emas kami serahkan
Sebagai mas kawin pernikahan.
Pergi belanje ke Batu Pahat
Jangan lupe beli buah kepayang
Kami serahkan seperangkat alat sholat
Untuk istri melaksanakan sembahyang
PANTUN PENGANTIN
Bukan kajang sembarang kajang
Kajang melayang ditiup angin
Bukan bujang sembarang bujang
Bujang ini lah yang nak kawin.
PANTUN TEPAK SIRIH
Tepak sirih tidak berkacip
Pinang nye kelat bile di makan
Sirih pinang kami tolong dicicip
Barulah hajat kami sampaikan.
Pergi Basrah beli kurme
Terase haus minum selasih
Barang-barang yang saye serahkan tolong diterime
Saya ucapkan terima kasih.
PANTUN DUDUK BERSANDING
Indah bunge bile berkembang
Bunge kapas elok rupenye
Adat lembage same dipegang
Membuke kipas ade syaratnye
Cantik sungguh rumah cik none
Banyak bunge penghias dinding
Uncang bertuah kami terime
Silekan cik abang duduk bersanding
Semut meniti pohon waru,
Hinggap di dahan burung tekukur.
Selamat meniti hidup baru,
Nikmati hidup penuh bersyukur.
Jalan rusak banyak patahan,
Air mengalir di kelokan.
Hidup berdua dalam pernikahan,
Jalan menuju keberkahan.
Pagi hari makan ketan,
Badan letih baik rebahan.
Moga berkah jadi kenyataan,
Hidup sejahtera dalam pernikahan.
Burung dara terbang melayang,
Jauh tinggi tak terhingga.
Banyak cinta, banyak sayang
Itulah cara berumah tangga.
Siang hari minum selasih,
Duduk berdua menunggu petang.
Pandang suami dengan kasih
Niscaya hati penuh sayang.
Sinar datang pohon membayang,
Tebang pohon dengan parang.
Pandang istri dengan sayang,
Di sanalah cinta kan bersarang.
Rasa haus ingin minum,
Sambil santai di tepi taman.
Banyak-banyak saling senyum,
Supaya rumah aman dan nyaman.
Ular jatuh tubuh melingkar,
Pergi ke ladang tanahnya subur.
Jika bertengkar usah terdengar
Biar tersimpan hingga ke kubur.
Sungai di kali banyak batu,
Minum air campur susu.
Setia selalu setiap waktu,
Jangan dirusak dengan nafsu.
Musim hujan sering gerimis,
Hendak pergi terasa sungkan.
Minum air terasa manis
Kalau adik yang menuangkan.
Bunga bergetar tersentuh bayu,
Kalau dingin badanpun kaku.
Aduh abang pandai merayu
Membuat merinding sekujur tubuhku.
Kuda pacu di arena,
Selalu berlatih setiap hari.
Adik manis hendak ke mana?
Tolong temani abang di sini.
Adik ingin membeli topi,
Topi lama terbang melayang.
Adik ingin buatkan kopi,
Untuk abangku yang tersayang.
Bunga wangi dicumbu kumbang,
Kumbang mati di pohon randu.
Jangan lama-lama tinggalkan abang,
Nanti abang menanggung rindu.
Ada tulisan di daun lontar,
Agar zaman selalu dikenang.
Buat kopi hanya sebentar,
Adik datang untuk abang.
Pergi memasak si ibu lurah,
datang tamu selalu menyapa.
Senyum manis si bibir merah,
Itu bibir milik siapa?
Memang enak kue lapis,
Makan satu dengan jipang.
Bibir manis tipis-tipis
Semua ini untuk abang.
Baju batik warnanya apa,
Bolehkan diambil untuk selendang.
Mata cantik punya siapa
Bolehkah abang lama memandang.
Kue bolu besar seloyang,
Diberi dari anak bujang.
Pandang saja sampai kenyang,
Tapi adik ingin tidur di ranjang.
Langit cerah warnanya biru,
Ujung laut langit bertemu.
Selamat menempuh hidup baru,
Moga bahagia menantimu.
Buah mangga di dalam peti,
Mangga manis mangga kueni.
Hari bahagia lama dinanti,
Rupanya bertemu di hari ini.
Burung gelatik burung nuri,
Hinggap di dahan yang sudah tua.
Alangkah cantik sahabatku ini
Duduk tersenyum penuh pesona.
Tanam tomat di tepi sawah,
Jalan kaki si anak jawa.
Kuucapkan selamat berbahagia
Untuk sahabatku yang tercinta.
Sungguh rindu ke kota Mekah,
Hujan abu di jawa barat.
Moga pernikahan penuh berkah,
Bahagia di dunia hingga akhirat.
Satu titik dua koma,
Tulis surat kirim ke mana.
Bulan madu jangan lama-lama,
Inget sama pekerjaan ya?
Gungung sindur gunung berbatu,
Jawa Timur banyak kuda lumping.
Pengantin ibarat raja dan ratu,
Serasi sekali duduk bersanding.
Pergi memancing dapat kerapu,
Pulang petang habislah umpan.
Walau sedang bulan madu
Teman lama dilupakan jangan.
Burung dara terbang ke awan,
Sungguh indah semesta alam.
Selamat berbahagia wahai kawan
Selamat bercinta setiap malam.
Pantun nasehat suami istri
Pergi ke Turki membeli kebab,
Kebab lezat berapa harga.
Jadilah suami yang bertanggung jawab
Memberi nafkah kepada keluarga.
Di sini mendung hujan di udik,
Sungai Musi airnya bersih.
Hendaknya suami selalu mendidik
Dengan lembut dan penuh kasih.
Ramai orang saat kenduri,
Sampan karam ada di tepi.
Jika suami selalu dihargai,
Cintanya akan selalu bersemi.
Terbang jauh si burung elang,
Kepak sayap tubuh melayang.
Rasa hormat jangan hilang,
Agar suami semakin sayang.
Bermain air di tepian,
Tangan menepuk mendapat ikan.
Suami baik selalu perhatian
Jangan ego ditinggikan.
Pergi ke hulu mendayung sampan,
Habis tenaga deras arusnya.
Bila bertengkar hendaknya disimpan,
Jadi rahasia antara berdua.
Hujan turun kebunpun basah,
Pergi ke kebun melihat rusa.
Tetap bersama saat susah,
Selalu mencinta hingga akhir masa.
Air mengalir dari keran,
Hari senja sinar temaram.
Penuhi rumah dengan al quran
Supaya hati terasa tentram.
Pagi pagi makan bubur,
Badan letih karena lembur.
Didik hati supaya bersyukur,
Supaya hidup selalu akur.
Anak rajin juara kelas,
Main di taman tersengat lebah.
Terima rezeki dengan ikhlas,
Hati qonaah jangan serakah.
Balung besi otot kawat,
Badan kuat badan yang sehat.
Menikah bukanlah jalan syahwat,
Menikah adalah ibadah menuju akhirat.
Lihat surya dari jendela,
Burung kecil terbang rendah.
Dalam rumah banyak pahala,
Bila diniatkan untuk ibadah.
Kalau rindu berkirim surat,
Air dingin dalam kendi.
Tujuan ibadah adalah akhirat
Supaya bahagia kekal abadi.
Makan bersama di atas talam,
Telur tua lama dikeram.
Bersama-sama belajar islam
Agar hidup semakin tentram.
Kayu pinus di atas bukit,
Tumbang ke bawah jatuh meluncur.
Walau harta hanya sedikit,
Kalau bersyukur hidup kan makmur.
Anak Belanda makan roti,
Kelapa muda namanya degan.
Suami istri saling menghormati,
Orang lainpun akan segan.
Badan kuat si gatot kaca,
Parang tajam karena diasah.
Wanita ibarat gelas kaca,
Hati-hati jangan sampai terpecah.
Mari sembah Tuhan yang Esa,
Pinta surga, jauhi neraka.
Wanita hidup penuh rasa,
Lelaki selalu pakai logika.
Jadi orang jangan bergaya,
Jadilah baik pada tetangga.
Keluarga sukses itu bahagia,
di dunia sejahtera, akhirat surga.
Batu bata bisa terbelah,
Hari ahad pergi berkemah.
Suami giat mencari nafkah,
Istri mendidik anak di rumah.
Pantun Lamaran Lucu Menghibur
Lamaran sudah kamar sudah,
Dinding kayu dari Madura.
Dipinang sudah di lamar juga sudah,
Duduk bersama semakin mesra.
Perang saudara para paderi,
Membela negara sepenuh hati.
Tulang rusuk yang dinanti,
Di pelaminan bersanding kini.
Bambu kecil dibuat tangga,
Warnanya hijau bukan biru.
Bagai hidup di dalam surga,
Itulah bahagia pengantin baru.
Dapat piala sang juara,
Naik ke mimbar orang bertiga.
Kuhaturkan segala doa
Moga sakinah dalam keluarga.
Menulis surat dengan tinta,
Hendak dikirim ke tanah Jawa.
Moga erat jalinan cinta,
Di antara kalian berdua.
Jangan kurangi isi sukatan,
Hari libur ke telaga.
Bahagia hati dalam ikatan,
moga bahagia hingga ke surga.
Ke utara melepas pandangan,
Duduk berdua di tepi kantin.
Datang sudah para undangan,
Terkesima oleh cantiknya pengantin.
Jalan-jalan ke kota Kedah,
Ke kota Ambon memetik pala.
Duduk bersanding sangat indah,
Itulah cinta halal berbuah pahala.
Bulan puasa makan kurma,
Satu butir untuk berbuka.
Yang tunggu lama-lama,
kini bersanding penuh bahagia.
Langit membentang warnanya biru,
Datang hujan menimpa batu.
Selamat menempuh hidup baru,
Moga bahagia sepanjang waktu.
Manusia sholeh manusia mulia,
Selalu mengajak agar tidak sengsara.
Kami semua ikut berbahagia,
Melihat kawanku bersanding mesra.
Air terjun ke tempat rendah,
Turun deras hingga muara.
Hari pelaminan hari yang indah,
Moga langgeng hingga ke masa tua.
Anak kecil naik sampan,
Malam tiba hidupkan pelita.
Yang lelaki amatlah tampan,
Bersama dengan putri nan jelita.
Pohon beringin daunnya lebat,
Tempat asyik untuk berkemah.
Selamat berbahagia wahai sahabat,
Moga sakinah mawaddah wa rohmah.
Barang hilang hendak carikan,
Suara guntur sangat mengejutkan.
Tak ada hadiah yang dapat kuberikan,
Hanya doa tulus yang kupanjatkan.
Ujung Pandang kota Palu,
Jalan-jalan tentunya seru.
Pandang memandang tersipu malu,
Alangkah indah pengantin baru.
Ujung Pandang banyak bertemu,
Tepi laut langitnya biru.
Di pandang-pandang tiada jemu,
Alangkah serasi pengantin baru.
Menara miring namanya Pisa,
Letaknya jauh di Eropa.
Walau lelah tiada dirasa,
Pengantin baru banyak tertawa.
Angin berhembus bukan taufan,
Sarapan pagi roti selai.
Datang teman dan handai taulan,
Memberi selamat kepada mempelai.
Gadis manis menari salsa,
Mendapat seuntai karangan bunga.
Di pelaminan bercubit mesra,
Para jomblo mulutnya menganga.
Papan di ikat oleh paku,
Batu belah tidak berongga.
Teriring salam untuk sahabatku,
Moga bahagia dalam rumah tangga.
Hang Tuah pahlawan yang berjaya,
Perahu datang dari Malaka.
Selamat menempuh hidup bahagia,
Dalam naungan tulusnya cinta
Hari raya banyak tamu,
Dari hilir hingga hulu.
Kuhaturkan doa tulus untukmu,
Moga bahagia sepanjang waktu.
Bertemu sahabat tangan menjabat,
Berpelukan hangat erat – erat.
Selamat berbahagia wahai sahabat,
Bahagiamu semoga kekal ke akhirat.
Dari laut naik ke darat,
Libur dulu di hari Jumat.
Jadilah istri yang taat,
Itulah jalan menuju selamat.
Bermain riang di jerami,
Perut lapar makan bubur.
Penuhi kebutuhan suami,
Urusan dapur hingga kasur.
Datang ke Minang membeli rendang,
Ikan emas di dalam kolam.
Istri sholehah sejuk dipandang,
Membuat cinta semakin dalam.
Hijau pohon di muka Bumi,
Putih – putih kembang melati.
Makin menunduk pada suami,
Makin cinta sepenuh hati.
Pantn Pengantin Baru Sangat Lucu Sekali
Bermain bola di tanah sawah
Bertabur lumpur gatal di badan
Hidup akan terasa susah
Bagi orang yang tak beriman
Berlatih renang dipinggir sungai
Sungai meluap hanyutlah badan
Alangkah gembira para suami
Istri qonaah pintar berdandan
Pulang kantor istri cemberut
Cemburu buta tidak berdasar
Istri solihah pasti penurut
Jaga ucapan, khusuk dan sabar
Main badminton di gedung oval
Regu berganda ganda campuran
Jangan bermain anal dan oral
Sebab itu hubungan haram
Naik dokar ke Surabaya
Nyebrang Madura pakai sekoci
Orang nikah jangan dipaksa
Biarkan ikuti kata hati
Naik motor bersorban helem
Helem resmi produk SNI
Istri cantik memang e hem
Asal tidak makan ati
Hewan buas bernama singa
Mengejar kambing dapat kelinci
Wanita itu suka dimanja
Dibujuk rayu sang suami
Musim panen durian tiba
Harum semerbak wangi dipasar
Jangan tunggu istri mengiba
Berikan nafkah sesuai standar
Mancing ikan di kedung ombo
Dimasak pedas bumbu merica
Jadi suami janganlah sombong
Ditinggal istri baru tau rasa
Kutu air jangan digaruk
Dioles balsem panas rasanya
Biarkan suamimu mengantuk
Setelah melaksanakan tugasnya
Roti kering rasanya enak
Dicelup susu manis dan gurih
Janganlah suka memaksa anak
Ajak diskusi biarkan memilih
Ngantar pengantin ke Boyolali
Jalan menanjak tikungan tajam
Suami istri jangan sampai berkelahi
Masalah rumit dimusyawarahkan
Hujan deras sebabkan banjir
Merendam rumah kebun dan sawah
Jadi istri jangan suka nyinyir
Agar suami betah di rumah
Baca koran dipagi hari
Berita hangat tentang politik
Ketahuilah wahai para istri
Laki-laki itu suka degelitik
Nikmat nian tidur di taman
Beralaskan tikar sajadah
Enak benar orang beriman
Ngumpuli istripun jadi ibadah
Nonton bola piala dunia
Regu Korsel melawan Uruguay
Menikahlah dengan wanita
Jangan memilih laki-laki gay
Lari kencang terperangkap off side
Tendangan bebas untuk Meksiko
Laki-laki jangan seperti tempe penyet
Berani nikah berani ambil resiko
Kuda liar merah warnanya
Susu diperah dipakai obat
Ketahuilah wahai orang tua
Anaka-anakmu itu amanat
Portugal kalah lawan Spanyol
Ronaldo sedih lawannya berpesta
Jadi istri janganlah konyol
Gaji suami dipakai foya-foya
Berwisata ke pinggir laut
Mancing kepiting dapat teripang
Agar suamimu lulut
Dandanlah cantik sedap dipandang
Mandi sore di kolam renang
Bermain air suara kecipak
Nikahlah agar hidupmu tenang
Suami-istri sejalan kompak
Regu Spanyol juara baru
Perhelatan piala dunia
Seorang Ibu adalah guru
Bagi putra-putri mulia
Jerman puas juara tiga
Bermain cantik, lincah dan indah
Suami-istri yang taat beragama
Dijamin Allah dapat barokah
Sinar pagi terasa hangat
Menyeka punggung bayi prematur
Jadilah muslim yang taat
Berbudaya halal, ikhlas dan jujur
Makan lumpia berlalap cabe
Terasa pedas tapi menggoda
Jangan biarkan urusan sepele
Kalau membesar datangkan bencana
Mati lampu terasa gelap
Nyalakan lilin untuk berjalan
Suami harus berani bersikap
Ketika istri di simpang jalan
Hama wereng menyerang padi
Petani rugi gagalkan panen
Jangan suka membuka aib istri
Walaupun hanya urusan stagen
Stopmap merah bergambar buku
Dijual murah di pinggir jalan
Istri jangan sembarangan pakai baju
Jaga aurat itu lebih aman
Murid baru latih berbaris
Tanam disiplin sedari kecil
Jangan biarkan istri mengemis
Berilkan nafkah walau secuil
Hari jum’at hari ibadah
Berwangi wangi berdandan rapi
Nikah itu amal ibadah
Mentaati Allah dan sunah nabi
Main internet pakai black berry
Harganya mahal pulsanya boros
Jangan suka menghina istri
Ditinggal pergi kamu bisa mrongos
Produk China banjiri pasar
Murah harganya kualitas bagus
Carilah istri jangan cari pacar
Itulah jalan yang lurus
Pasar bebas sudah berlangsung
Persaingan dagang semakin ketat
Agar suami-istri beruntung
Jadilah muslim yang taat
Kota Solo diguyur hujan
Hujan pagi sebabkan basah
Jadi istri jangan suka merepotkan
Begini salah begitu salah
Cari paspor di imigrasi
Jalur cepat tambah biaya
Sayangilah istri sepenuh hati
Dari bulan madu sampai tua
Paspor haji berwarna hijau
Tak berbeda dengan TKI
Agar keluargamu tidak kacau
Ajaklah mereka mengaji
Sopir taksi berseragam kuning
Tunggu penumpang di pertigaan
Suami yang suka mengusap kening
Tanda istrinya kurang perhatian
Rumah sakit bertabur dokter
Layani pasien berkartu askes
Jadi istri jangan keminter
Agar suami tidak ngenes
Nonton kartun Upin dan Ipin
Film Malaysia banyak disuka
Orangtua yang suka prihatin
Anak-anak akan kirim do’a
Lupa makan di perut lapar
Lemas di badan sakit maag tiba
Jadilah suami yang sabar
mendidik anak istri tercinta
Masih kecil rajin sekolah
Berseragam biru putih nan keren
Kalau ingin istri sholihah
Carilah ia di pondok pesantren
Buah sawo coklat warnanya
Rasanya manis getahnya lengket
Baik-baiklah jadi mertua
Pada menantu yang kepepet
Kucing kecil disuap susu
Susu sapi putih nan manis
Jadilah mertua yang bermutu
Anak ikut menantu jangan menangis
Motor tua macet di jalan
Rusak busi dorong melulu
Ucapkanlah selamat jalan
Pada pengantin yang berbulan madu
Jemur padi di pinggir sawah
Di makan burung berramai-ramai
Agar suami betah di rumah
Dandanlah rapi wangi aduhai
Bulan sya’ban jelang ramadhan
Bulan pemanasan untuk puasa
Laki-laki yang suka berdandan
Lebih sopan dan berwibawa
Beli elpiji di toko sebrang
Ditimbang kurang harganya mahal
Jadi suami jangan suka berang
Pada anak-anak yang nakal
Buah jambu jatuh ke bawah
Dimakan kambing gibas tetangga
Anak-anak harus tetap sekolah
Kalau miskin carikan beasiswa
Ruang AC dingin sekali
Pake jaket untuk penghangat
Menikahlah cukup sekali
Yang kedua besok di akherat
Akhir Kata
Nah, itulah kumpulan Pantun Pengantin Baru disaat pernikahan atau perkawinan yang Lucu, Bijak, Mendidik dan Menghibur yang dapat saya sajikan. Semoga dengan adanya kumpulan pantun perkawinan ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi sobat semua. Terimakasih sudah menyempatkan untuk membaca kumpulan pantun ini, janganlupa baca juga koleksi pantun yang tidak kalah menarik dengan pantun pernikahan ini.