Rumah Adat Sulawesi Barat yaitu Rumah Boyang : Berikut Ulasannya!
Rumah Adat Sulawesi Barat yaitu Rumah Boyang : Berikut Ulasannya! - Pulau Sulawesi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai jumlah 6 provinsi dengan keunikan ragam yang berbeda. Tiap-tiap provinsinya memiliki adat istiadat yang berbeda-beda hingga juga rumah adatnya yang berbeda. Provinsi Sulawesi Barat ibu kotanya adalah Mamuju, yang menjadi kawasan dengan potensi wisata yang bisa dikatan terbilang tinggi. Sehingga disini banyak hal yang sangat menarik dari Sulawesi barat ini untuk diulas yakni salah satunya rumah adatnya. Selengkapnya mari simak ulasannya sebagai berikut.
Keunikan Dari Rumah Adat Sulawesi Barat
Suku Mandar banyak sekali menghuni daerah di Provinsi Sulawesi Barat maka tak heran jika bangunannya diusung oleh arsitek bergaya dari khas bangunan rumah suku Mandar, tentu hal ini tak bisa lepas dari kebudayaan maupun tradisinya. Meskipun jaman kini sekarang tradisinya juga sudah bercampur dengan kebudayaan Makassar dan suku Bugis. Sehingga jika kita melihat sekilas dari bentuk rumah adatnya maka mirip sekali dengan kedua suku tersebut. Namun, jika dilihat lagi lebih dekat maka ada banyak perbedaan dari segi bangunan suku ini.
Selain suku Mandar ada juga suku-suku lain yang mendiami provinsi Sulawesi Barat ini termasuk juga suku Jawa dan Makassar. Tetapi di sini suku Mandarlah yang menjadi penduduk paling mayoritas. Sementara untuk sisanya adalah penduduk pendatang atau perantau, bertransmigrasi ke daerah ini. Tak heran kalau suku Mandar lebih banyak mendominasi dan memberikan pengaruh untuk rumah adatnya. Nama untuk rumah adat Sulawesi Barat ini adalah "rumah Boyang". Keunikannya yaitu pada bagian atapnya serta bagian terasnya berukuran lebih luas.
Sebenarnya hampir sama dengan bentuk rumah adat yang lainnya, rumah boyang ini juga mengadaptasi rumah panggung. Hal ini tentunya tak lepas dan disesuaikan dengan kondisi dari lingkungan sekitar. Karena ada tujuan dengan menggunakan konsep akan memberikan sebuah keamanan dan rasa kenyamanan yang lebih bagi para penghuninya. Di dalam Rumah Boyang juga terdapat ruangan atau biasa disebut dengan 'lotang denagan' yang fungsinya berbeda untuk setiap lotangnya.
Pembagian Ruangan Dalam Rumah Adat Boyang
Pada umumnya di dalam rumah adat Boyang ini terdapat tujuh bagian untuk pembagian ruangannya. Dimana untuk 3 bagian merupakan sebuah bagian lotang utama dan serta yang empat lainnya merupakan bagian lotang tambahan. Adapun untuk masing masing lotang ini tentunya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Unuk Lotang utama yaitu terdiri dari Tangnya Boyang, Samboyang, dan Bui Boyang. Semantara untuk bagian Lotang tamabahan terdiri dari Tapang, Lego lego, Paceko dan naong boyang.
Samboyang merupakan sebuah ruangan yang bagiannya terletak di depan rumah atau biasa jua disebut dengan teras. Pada area ruangan ini memiliki fungsi sebagai tempat berkumpulnya para pria disaat sedang diadakan acara-acara adat. Adapun samboyang ini juga digunakan untuk tempat menerima tamu apalagi untuk ukurannya juga sangat luas sehingga nantinya akan terasa nyaman. Sementara untuk bagian ruang Tangnya Boyang terletak di bagian tengah di dalam rumah dan berfungsi untuk tempat berkumpul bersama dengan keluarga.
Adapun untuk ukurannya sendiri yaitu lebih luas jika kita bandingkan deangan bagian ruangan samboyang. Ruangan utama dalam Rumah Boyang selanjutnya adalah Bui Boyang. Bui Boyang merupakan ruangan yang berupa sebuah kamar-kamar yang berada di bagian belakang dari Biyang. Kamar dirumah ini disebut dengan songi dan biasa ditempati oleh pemilik dari rumah Boyang tersebut. Perlu juga Anda ketahui bahwa untuk ukuran dari kamar yan ada di rumah ini memiliki ukuran yang berbeda-beda antara satu dengan kamar yang lainnya.
Ruangan selanjutnya ada Paceko yang berarti adalah dapur. Dalam istilah yang sering digunakan oleh masyarakat Sulawesi Barat adalah Paceko. Bagian dapur ini terletak menyilang pada bagian utama rumah Boyang. Karena ruangan Paceko berfungsi sebagai dapur tentunya juga bisa berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan makanan. Dimana paceko juga merupakan sebuah tempat bagi para wanita dan gadis disini untuk mengolah makanan. Di paceko juga ada ruangan tersendiri yang bersatu dengan kamar mandi yaitu pattemenagang.
Ada juga lotang tambahan di rumah Boyang yang pertama yaitu Tapang. Tapang ini terletak di bagian loteng rumah Boyang. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan barang atau isttilahnya gudang. Pada zaman dahulu, Lotang ini digunakan untuk para pengantin baru dalam berdiam diri serta untuk mengikuti semua rangkaian adat yang berlaku disini. Letak tapang ini memang tempatnya tersembunyi sehingga hal ini memiliki makna sendiri bagi calon pengantin baru dan menjadi simbol untuk dipingit untuk menjaga kesucian sebelum hari pernikahan berlangsung.
Adapula ruangan tambahan yang lainnya yaitu adalah Lego, biasanya Lego yang berupa teras namun dengan ada atap di atasnya. Hanya saja untuk ruangan ini tidak berdinding, beberapa orang menyebutnya disini mirip dengan beranda. Fungsinya yaitu untuk tempat bersantai bagi sang pemilik rumah ketika diwaktu sore menjelang. Yang selanjutnya adalah Naong Boyang atau suatu ruangan yang ada di bawah bangunan. Beberapa biasa digunakan untuk tempat tinggal hewan ternak mereka atau bisa juga digunakan untuk tempat menenun.
Keunikan Rumah Boyang
1. Ornamen
Ornamen yang dipasang pada rumah Boyang ini baik pada dinding, atap, tangga, dan plafonnya memiliki fungsi sebagai identitas suku Mandar dan hiasan.
2. Teras Rumah
Teras rumah Boyang biasanya memiliki luas penampung yang lebih luas dari rumah adat kebanyakan dan bentuk atap yang miring dengan menutupi bagian rumah.
3. Susunan Tangga
Selain untuk susunan atap, rumah Boyang juga bisa di buat dalam susunan tangga yang berbeda. Untuk rumah boyang adaq ini memiliki dua anak tangga bersusun dengan tiga sampai sebelas susun anak tangga. Satu tangga pertama diletakkan di depan rumah dan satunya lagi akan diletakkan di bagian belakang rumah. Sedangkan untuk jenis rumah boyang hanya memiliki satu tangga yang bersusun.
Sama seperti halnya tinggi tiang pada kolong rumah, terdapat banyak anak tangga pada susunan tangga di rumah Mandar dan tinggi-rendahnya ini menandakan status sosial penghuni rumah. Semakin banyak jumlah anak tangganya, maka semakin tinggi kedudukan dari starata sosialnya. Dan jumlah anak tangga ini biasa dibuat dengan berjumlah ganjil.
4. Terdapat Jendela
Rumah Boyang ini biasa dibuat dengan berbingkai jendela agar ruangan yang ada di dalamnya bisa mendapat sirkulasi udara yang baik serta bagian yang ada di dalam rumahnya tidak lembab. Serta tedapat bilah papan kayu sebagai dindingnya.
5. Susunan Atap
Adapun untuk bagian atap rumah Boyang ini dulunya beratap daun sirap, ilalang, atau daun rumbia. Namun, kini sudah berubah seiring berkembangnya jaman dan penduduk mulai menggantinya atapnya dengan seng.
Jumlah susunan bagian atap rumah Boyang bervariasi. Rumah jenis boyang adaq akan memiliki tiga sampai tujuh susunan atapnya. Sedangkan untuk rumah jenis boyang beasa akan memiliki satu susunan atapnya.
Struktur Bangunan Rumah Boyang
Rumah adat ini sengajja dibangun menggunakan bahan dari kayu dengan kualitas terbaik. Karena rumah ini adalah rumah panggung dengan sebuah tiang yang ditancapkan ke dalam tanah atau ditanam maka harus terbuat dari kayu yang kuat dan keras. Selain itu, pada bagian tiang pada rumah Boyang ini tak bioleh dibiarkan begitu saja berdiri di atas tanah. Namun harus ada diberi tumpangan dengan batu yang untuk permukaannya datar. Hal ini sengaja dilakukan dengan tujuan agar pada tiang ini tidak mudah lapuk dan tetap bisa bertahan dan menopang bangunan rumah Boyang ini.
Tiangnya rumah ini tingginya yakni sekitar 2 meteran. Menurut sejarah bahwa tinggi tiang rumah ini bisa berbeda untuk setiap rumahnya dan tergantung dari strata sosial si pemilik rumah tersebut. Sebenarnya hampir sama dengan Tongkongan yang mana merupakan bangunan rumah khas Toraja. Namun untuk Rumah Boyang ini memiliki ornamen yang sangat unik dan juga khas sekali. Karena untuk setiap ornamennya juga memiliki makna dan filosogi tersendiri yang sangat erat dengan kaitannya adat istiadat dari suku Mandar sulawesi Barat.
Bahkan hingga kini masyarakat suku Mandar Sulawesi Barat masih memegang teguh dengan adat istiadatnya agar tetap lestari dan dijaga bersama-sama. Adapun untuk jumlah anak tangga yang ada pada rumah Boyang akan berjumlah ganjil. Jumlahnya itu bisa 7 hingga 14 anak tangga untuk mencapai rumah ini. Sementara untuk bagian dinding rumah boyang sudah dilengkapi dengan sebuah desain yang khas Suku Mandar yang bentuknya sangat cantik dan terdapat makna didalamnya.
Seperti halnya bangunan rumah boyang ini harus menghadap ke arah terbitnya matahari. Hal ini juga dipercaya bagi masyarakat setempat sebagai simbol sebuah keharmonisan dan keselarasan yang ada di dalam kehidupan manusia. Untuk gambar ornamen yang ada dimiliki oleh setiap rumah Boyang pada umumnya ini dijadikan sebagai identitas strata sosial suku Mandar. Jadi untuk peraturan-peraturan lainnya tentunya harus dipatuhi oleh masyarakat setempat sebelum mereka ini membangun rumah boyang.
Rumah Boyang Adalah tempat tinggal bagi mereka yang memiliki mana derajat sosial itu tinggi atau dari keluarga bangsawan. Maka jika dilihat dari segi bangunannya, rumah boyang adalah rumah yang memiliki tiga susunan bahkan sampai 7 susun. Yang tentunya untuk susunannya ini menunjukkan dari strata sosial si pemilik rumah. Semakin tinggi maka jabatannya dalam strata sosial pemilik rumah juga semakin tinggi.Rumah adat Boyang ini ternyata memiliki jenis yang berbeda karena ada rumah boyang adaq dan rumah boyang beasa.
Rumah boyang Beasa adalah rumah yang dapat dihuni oleh masyarakat biasa. Jadi, berbeda dengan rumah adat boyang adaq yang mana memiliki banyak susunan dan rumah boyang beasa juga hanya memiliki satu susun aja. Jadi, tidak hanya itu untuk bagian bubungannya saja atau tumbaq layar yang terdapat satu saja. Namun untuk kedua rumah ini juga sama sama menggunakan atap daun rumbia sebagai atap rumahnya. Bangunan rumah Boyang ini juga masih bisa Anda temui hingga saat ini.
Akhir Kata
Rumah adat Boyang menjadi ciri khas dari daerah Sulawesi Barat dan bangunannya yang jelas berbeda dengan rumah adat daerah lainnya. Semoga dengan adanya ulasan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua serta mencintai sebuah peninggalan sejarah yang ada. Sampai jumpa lagi pada ulasan rumah adat yang lainnya.