Hal - Hal yang Perlu Dipahami Dalam Berinvestasi Saham Bagi Pemula
Sabtu, 24 Juli 2021
Tips dan hal - hal yang perlu dipahami dalam berinvestasi saham bagi pemula - Investasi merupakan pilihan jitu melawan laju inflasi yang makin meningkat tiap tahun. Melalui langkah yang benar, investor akan memperoleh profit yang lumayan seiring waktu berjalan. Ada sejumlah instrumen investasi yang dapat diambil, salah satunya adalah saham. Namun ada hal - hal yang perlu dipahami dalam investasi saham khususnya bagi pemula.
Ketika disebut istilah investasi , boleh jadi tak setiap orang tertarik. Fakta tersebut lantaran pengetahuan masyarakat mengenai keuntungan berinvestasi demi kebebasan finansial di masa depan masih minim. Menabung di bank saja tak akan memadai. Penting untuk melakukan investasi supaya nilai kekayaan yang dipunyai dapat meningkat tanpa risau dengan adanya inflasi tiap tahun.
Hal yang Perlu Dipahami Sebelum Berinvestasi Saham
Malah, masih berkembang keyakinan dari khalayak umum jika investasi adalah pilihan yang cuma bisa diambil beberapa orang saja terutama kalangan kaya. Ternyata, investasi dapat dijalankan setiap orang. Investasi dibutuhkan untuk mereka yang punya target keuangan jangka pendek, menengah hingga untuk masa depan. Tujuan finansial dengan berinvestasi juga berbeda-beda, umpamanya membeli rumah, ongkos pesta pernikahan, anggaran untuk sekolah anak, dana untuk haji atau umrah, dana rekreasi sekeluarga sampai anggaran untuk menikmati pensiun di masa tua mendatang.
Saham bisa diartikan bukti penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) di sebuah perusahaan. Lewat penyertaan modal itu, otomatis pihak yang memegang punya hak atas laba perusahaan, hak dari aset perusahaan, serta hak ikut Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Berinvestasi saham menjadi murah lewat hadirnya program Nabung Saham yang mengajak masyarakat melakukan investasi di pasar modal dengan share saving. Cukup bermodal dari Rp100.000 per bulan, warganegara diajak menabung saham teratur setiap bulannya.
Saham banyak dipilih masyarakat Indonesia karena peluang return-nya yang menggiurkan dan juga resmi bukan ilegal.Tetapi, anda tidak boleh begitu saja tergoda memulai investasi di saham sebab banyak yang mesti dipelajari supaya investor bisa memperoleh profit jauh dari kerugian. Ketika anda memutuskan untuk berinvestasi di dunia pasar modal, pelajari terlebih dahulu hal – hal mendasar tentang saham. Di bawah ini hal - hal yang perlu dipahami dalam investasi saham khususnya bagi pemula :
Pelajari Ilmu Investasi Saham
Termasuk Faktor penting yang wajib dipelajari khususnya pemain saham pemula yaitu menguasai dasar investasi saham lebih dulu. Jangan begitu saja tergiur berinvestasi saham tanpa mempelajari basic investasi yang tepat. Calon investor boleh mempelajarinya dari buku, blog investasi, atau melihat video Youtube untuk mendapatkan referensi yang benar. Setelah paham, tentu lebih mudah dalam menentukan instrumen investasi, dan lebih paham produk investasi yang lebih profitable.
Pelajari Cara Mendapatkan Profit Saham
Faktor selanjutnya yang mesti juga dipelajari apabila pemilik modal berkeinginan memulai investasi saham yaitu menguasai dulu prosedur mendapatkan profit dari saham. Tiga jenis profit ditawarkan saham bagi para investor yang memegangnya yaitu :
1. Capital Gain : adalah metode mendapatkan profit dari selisih harga jual dengan harga beli saham. Misalnya, investor memesan saham dari emiten A sejumlah 1000 lembar seharga Rp100/lembar. Dalam beberapa waktu, saham itu dijual seharga Rp.120/lembar sehingga investor akan mengantongi profit dari Capital Gain sebanyak Rp.20.000.
2. Dividen : di samping Capital Gain, Dividen pun sebagai metode lain menghasilkan profit dari investasi saham. Dividen adalah pemberian bagian laba dari emiten untuk para pemegang saham. Lazimnya emiten dengan fundamental bagus akan membayarkan laba perusahaan untuk pemegang saham.
3. Short Selling : ini pun termasuk salah satu metode menghasilkan laba dari berinvestasi saham. Short Selling adalah aksi menjual saham yang belum dimiliki, kemudian kembali membeli saham itu di harga lebih murah di kemudian hari. Investor akan menikmati profit dari selisih harga jual dengan harga beli saham, mirip dengan Capital Gain. Hanya saja aksi short selling di Indonesia masih tidak diperbolehkan oleh kebanyakan manajer Investasi dari perusahaan sekuritas.
4. Terlalu Yakin dengan Rekomendasi Itu Bahaya : Yang wajib dipertimbangkan untuk mereka yang hendak mengawali berinvestasi saham yaitu jangan langsung percaya dengan berbagai rekomendasi yang ada. Hari ini misalnya, tersedia berbagai rumor yang beredar terkait saham. Apalagi, umumnya kebanyakan investor yang baru merintis investasi di saham pun sudah bergabung dengan banyak grup WA sebagai ajang diskusi saham. Acapkali ada berbagai rekomendasi saham yang tak akurat. Karena itu investor harus memastikan bisa mengambil sumber rekomendasi saham yang terpercaya yang memang sudah makan asam garam dalam dunia saham yang penuh ketakpastian.
5. Pastikan Kesanggupan menyediakan Modal : hukum ekonomi yang berlaku, makin tinggi benefit yang ditawarkan, berarti makin besar pula risiko yang harus ditanggung. Sehingga, para investor pemula hendaknya mengukur kapasitas keuangan yang dimiliki. Seyogyanya, investor memutuskan berinvestasi saham menggunakan modal tak terlampau banyak lebih dulu demi menghindari kerugian yang besar pula.
Risiko Berinvestasi Saham
Apa saja jenis investasi, tentu membawa serta risiko. Investor harus memahami apabila setiap pilihan investasi pun punya risiko. Sementara risiko berinvestasi saham diantaranya :
1. Kemungkinan tak mendapatkan dividen : ada sejumlah emiten yang punya kebijakan tak memberikan laba yang dihasilkan dengan pembagian dividen. Oleh karena itu agar memperoleh profit, investor dapat mengandalkan perolehan dari capital gain.
2. Capital Loss : risiko tersebut pun dapat dialami jika performa emiten menurun sehingga harga per lembar sahamnya pun turun. Jika peningkatan harga per lembar saham dinamakan capital gain, maka sebaliknya bisa terjadi harga saham yang malah terpuruk sehingga mengakibatkan kerugian untuk para investor. Capital loss merupakan sebuah situasi yang mana investor menjual saham lebih murah dibanding harga beli. Contohnya saham emiten A dibeli seharga Rp 2.000 / saham, lalu harga saham itu terus turun sampai di harga Rp 1.400 / saham. Lantaran khawatir harga saham yang dipegangnya itu akan terus anjlok, pemegang saham pun segera melegonya di harga Rp 1.400. Itu artinya investor menderita kerugian sebanyak Rp.600 / saham.
3. Kemungkinan Likuidasi : adalah risiko yang mana emiten dimana sahamnya dipegang, ditetapkan bangkrut oleh Pengadilan. Bisa pula perusahaan itu dibubarkan. Kenyataan tersebut tentu mengakibatkan perusahaan tak dapat menghasilkan laba sedikitpun untuk para pemegang saham. Hak para pemegang saham urutannya adalah yang terakhir sesudah semua kewajiban perusahaan bisa dibayarkan (dengan menjual aset perusahaan). Apabila masih ada sisa dari hasil penjualan aset perusahaan itu, baru dibagikan secara proporsional untuk semua pemegang saham. Hanya saja bila tak ada sisa aset perusahaan, otomatis investor pun tak akan mendapatkan apa-apa. Situasi tersebut adalah risiko paling berat yang harus ditanggung para investor saham. Karenanya para pemegang saham diharuskan agar selalu mencermati perkembangan perusahaan.
Itu tadi hal - hal yang perlu dipahami dalam investasi saham bagi awam dan juga risiko yang mungkin dialami. Pastikan investor memang sudah mengerti persis pada instrumen investasi yang hendak dimasuki agar risiko kerugian dapat diminimalisir. Selamat berinvestasi!