6 Tari Tradisional Bali yang Memanjakan mata dan Wajib Ditonton!
Tari Tradisional Bali yang Memanjakan mata dan Wajib Ditonton! - Bali memang terkenal sebagai salah satu tempat berpetualang di Indonesia yang mempunyai beragam jenis keelokan alam. Dimulai dari tempat wisata seperti pantai dan pegunungan, kulineran yang buat lidah bergoyang sampai budaya yang telah diwarisi temurun dari leluhur. Bali sebagai lokasi yang mempunyai macam tarian sebagai sisi dari peninggalan budaya Indonesia.
Tari Tradisional Bali
Tari tradisional Bali ialah tarian adat kuno yang disebut sisi dari gestur spiritual dan artistik di kelompok masyarakat Bali. Tari tradisional Bali aktif, bersudut, dan benar-benar ekspresif. Penari Bali ekspresikan narasi sinetron tari lewat gerak badan, terhitung gerak jemari, tangan, kepala, dan mata.
Berikut 10 tari tradisional Bali yang dapat menghipnotis Anda dengan cerita dan keelokannya masing-masing!
1. Tari Kecak
Siapakah yang tidak mengenal Tari Kecak? Tari Kecak sebagai salah satunya tari tradisional Bali yang sangat terkenal dan menjadi satu diantara atraksi ciri khas yang banyak dicari pelancong.
Tarian ini dibuat oleh Wayan Limbak dan Walter Spies di tahun 1930. Tarian ini bercerita cerita epik Ramayana dan rerata semua penarinya ialah lelaki. Penari yang membawa Tari Kecak sejumlah lebih dari sepuluh orang.
Jika anda berekreasi ke Bali menyisihkan waktu kurang dari 30 menit untuk melihat atraksi Tari Kecak, anda akan menyaksikan beberapa penari duduk melingkar sekalian meneriakkan "cak" sekalian mengusung ke-2 tangan. Hal selanjutnya memvisualisasikan pasukan kera itu pas untuk memberikan dukungan Rama menantang Rahwana. Ada pula penari yang memainkan figur Ramayana yang lain.
Tarian ini kerap disanjung oleh wisatawan luar negeri karena keunikannya, meskipun cuman mengeluarkan bunyi "cak-cak-cak" tetapi kelompok-kelompok membunyikannya dengan ketukan yang berbeda. Terasanya serombongan seribu orang meneriakkan kata "cak-cak-cak" walau sebenarnya banyaknya cuman beberapa puluh. Berikut kekhasan Tari Kecak. Tari tradisionil Bali ini dihidangkan dengan benar-benar simpel, tetapi situasi mistiknya masih tetap ada selama-lamanya.
2. Tari Trunajaya
Tari Trunajaya datang dari kata teruna yang memiliki arti tahan lama muda, diketemukan dari pembuatan Pan Wandres sepanjang perjalanannya dan dipertambah oleh I Besar Manik.
Tari tradisional Bali ini menceritakan mengenai seorang pria yang mimpi mengundang perhatian wanita. Hal tersebut kelihatan dari tiap pergerakan tegas di mana kaki-kaki disamakan seperti kuda. Walau demikian, bersamaan dengan perubahan zaman, tarian ini bukan hanya dilaksanakan oleh golongan pria. Wanita bisa juga berperan serta khususnya oleh dua orang sekaligus.
Jika jadi perhatian, si penari selalu memperlebar matanya dan dengan tegas lakukan pergerakan tarinya, memang berkesan menakutkan tetapi ini untuk memperlihatkan kejantanan pria. Tarian ini umumnya disertai oleh musik gamelan Gong Kebyar, dan bisa dihantarkan dimanapun hanya karena untuk selingan saja.
3. Tari Barong
Barong, kedengar serupa dengan Barongsai, kan? Tetapi tarian ini bukanlah datang dari Tiongkok. Indonesia sendiri mempunyai tarian Barong yang disebut peninggalan jauh saat sebelum ada agama Hindu.
Tari tradisional Bali ini bercerita mengenai konfrontasi dengan kebijakan yang disimbolkan oleh Barong, dan kejahatan yang dilukiskan oleh figur Rangda.
Menurut beberapa literatur, kata Barong datang dari asal kata Bahruang yang maknanya beruang. Walau demikian, bentuk binatang yang dilukiskan dapat berbeda bergantung tipe tarian Barong yang ditampilkan. Ada Barong Bangkal, Barong Macan, Barong Asu, Barong Gajah, Barong Blasblasan, dan Barong Landung. Dan tentu saja yang terpopuler yakni Barong Keket atau Barong Ket yang memvisualisasikan kombinasi di antara harimau, singa, dan sapi.
Tarian ini biasanya ditarikan oleh dua orang lelaki, yang satu berperanan sebagai kepala dan satunya kembali ialah anggota buntut. Sebagian besar tubuh Barong dibuat dari kulit dan dihias dengan ukir-pahatan ciri khas Bali ditambah lagi potongan ornament kaca cermin supaya kelihatan berkilau.
Bulu barong dibuat dari ijuk, walau ada juga yang dibuat dari bulu-bulu burung gagak. Dan untuk anggota kedok, umumnya dibuat dari kayu yang tumbuh di wilayah yang dipandang sakral atau menyeramkan. Tarian ini disertai oleh gamelan Gong Kebyar, Gamelan Batel dan Gamelan Babarongan.
4. Tari Legong
Pada zaman kerajaan Bali, tarian ini cuman ditampilkan di lingkungan keraton. Kata Legong sendiri datang dari asal kata "leg" yang maknanya lentur, dan "gong" yang maknanya gendang atau gamelan tradisionil. Oleh karenanya, tarian ini mempunyai pergerakan yang anggun disertai gamelan tradisionil Bali yang disebutkan Semar Pegulingan. Disamping itu, beberapa penari yang bermain Legong menggunakan kipas angin.
Di Bali ada banyak jenis Tari Legong yang alami perubahan dari hari ke hari yakni Legong Keraton atau Legong Lasem, Legong Legod Membawa, Legong Jobog, Legong Smaradahana, Legong Sudarsana dan Legong Kuntul.
5. Tari Pendet
Tarian tradisional Bali ini sebelumnya sebagai tarian penyembahan yang sudah dilakukan di berpura-pura di Bali.
Tari Pendet dapat dikatakan sebagai wujud penyambutan turunnya beberapa dewa ke dunia. Seiring waktu berjalan beberapa seniman tari di pulau Bali jadikan tarian ini sebagai tarian penyambutan untuk wisatawan.
Tari Pendet versus kekinian dibuat oleh I Wayan Rindi di tahun 1950-an. I Wayan Rindi ialah seorang seniman yang habiskan hidupnya memperhatikan semua tarian Bali.
Pendet ialah pengakuan sesajen yang berbentuk tarian upacara. Berlainan dengan tari atraksi yang memerlukan training intensif, tari Pendet bisa ditarikan oleh semuanya orang, baik pria atau wanita, dewasa atau muda.
Tarian ini diberikan cukup dengan ikuti gerak-gerik dan jarang-jarang diperlihatkan di Banjar. Gadis-gadis muda ikuti pergerakan wanita yang lebih tua yang pahami tanggung-jawab mereka untuk memberi contoh yang baik.
6. Tari Baris
Sesuai dengan namanya, baris yang maknanya pawai. Tari Baris dibuat dengan status berjajar.
Tari Baris adalah tarian tradisionil Bali yang sebelumnya berupa ritus, tetapi seiring waktu berjalan tarian ini jadi tarian selingan. Tari baris dibuat pada tengah era ke-16.
Tari Baris adalah tipe tarian perang tradisionil dari Bali yang disertai oleh gamelan. Tarian ini memvisualisasikan hati pahlawan muda saat sebelum berperang, beri pujian maskulinitas pahlawan Bali dan memperlihatkan kestabilan kepimpinannya.
Tarian ini umumnya ditampilkan oleh minimum 8 sampai optimal 40 pria. Baju untuk tarian ini ialah Badog, Lamak, Awir, pakaian beludru, celana panjang, dan sebagainya seperti kesatria komplet dengan hiasan kepala, punggung, dan dada.
Namun kostum penari yang dikenai setiap wilayah di Bali tidak sama - berlainan karena setiap wilayah mempunyai keunikan Tari masing - masing. Tarian ini terhitung dalam tarian keramat hingga cuman diperlihatkan di saat ada perayaan dan upacara keramat tertentu.