5 Senjata Tradisional Dari Sumatera Utara Lengkap dengan Keunikannya!
Senjata Tradisional Dari Sumatera Utara Lengkap dengan Keunikannya! - Bicara mengenai senjata tradisional sumatera utara, tiap suku dan wilayah sudah pasti mempunyai alat yang dipakai sebagai perlindungan diri. Khususnya tempo dahulu, di mana perang masih jadi sebuah adat.
Senjata Tradisional Dari Sumatera Utara
Senjata tradisional dari sumut menambahkan khasanah kekayaan budaya dan adat-istiadat. Tiap wilayah dan suku tetap simpan beragam senjata tradisionil itu punyai kekhasan tertentu. Baik senjata ciri khas batak, simalungun, pakpak, karo, mandailing sampai angkola. Beberapa telah sangat jarang dan jadi koleki yang diperjual-belikan.
Senjata Tradisional dari Sumatera Utara
Beragam senjata tradisional sering diperlihatkan sebagai bentuk identitas dan pengenalan budaya dari 1 suku atau wilayah.
1. Piso Surit - Karo
Piso Surit sebagai senjata tradisional dari suku etnis karo berbentuk pisau yang meliuk pada bagian ujung dengan gagang bercabang dua. Pisau ini dapat ditemui di sejumlah museum salah satunya museum djamin ginting.
Piso Surit berasal dari 2 persamaan kata yang dari bahasa Karo, Piso yang memiliki arti pisau dan surit ialah nama yang dipasangkan untuk pisau itu. Kabarnya, piso surit ialah senjata yang dipakai kalak karo saat betumbuk dengan belanda.
2. Piso Gaja Dompak - Batak Toba
Piso Gaja Dompak sebagai senjata tradisional dari suku etnis toba yang menempati daerah samosir, tobasa, humbahas dan beberapa wilayah tapanuli. Senjata tradisionil dari salah satunya klan batak ini lebih sama dengan pusaka yang dipunyai oleh keluarga Sisingamangaraja.
Piso Gaja Dompak datang dari persamaan kata Bahasa Batak, Piso yang memiliki arti Pisau, kata Gaja Dompak datang dari ukir-pahatan gajah yang ada pada senjata tradisionil itu, mempunyai filosofi gagah dan menyimbolkan keperkasaan. Karena Piso Gaja Dompak cuman dipunyai oleh mereka yang dari turunan raja, hingga jumlah dari senjata tradisional ini cukup terbatas.
3. Tunggal Panaluan
Tongkat Tunggal Panaluan sebagai senjata tradisional yang unik dengan ukir-pahatan-ukiran ini bisa anda dapatkan pada warga Batak Toba khususnya mereka yang menetap dan tinggal di Kabupaten Samosir dan Toba Samosir.
Nama Tukkot Tunggal Panaluan datang dari sebuah mitologi yang dipercayai oleh suku Batak berkaitan sebuah keluarga di Tanah Batak yang ketelan oleh kayu besar. Karena itu kenapa pola dari Tunggal Panaluan terbagi dalam beberapa ukir-pahatan manusia dan hewan.
4. Hujur
Dengan bahasa Indonesia disimpulkan Tombak, mempunyai ujung yang lancip dan umumnya dipakai dengan melempar kesasaran, senjata tradisional dari Mandailing dan nyaris bisa diketemukan dari tiap suku di Sumatera Utara ini dinamai berlainan.
Hujur untuk warga Batak Toba, Simalungun dan Mandailing dan Pakpak dan Karo memberikan nama dengan Kujur dan warga Melayu menyebutnya dengan panggilan tombak.
5. Piso Suhul
Piso suhul ialah senjata ciri khas dari suku etnis simalungun yang dibuat bermaterial besi, kuningan dan perak. Biasanya, senjata ini cuman digunakan oleh beberapa raja simalungun dan pendamping baju. Kekhasan dari Piso Suhul ada di polanya yang dihias dengan ukir-pahatan.