3 Jenis Pinjaman Online di Indonesia yang Masih Berlaku!
Jenis Pinjaman Online di Indonesia - Financial technology (fintech) yang menawarkan pinjaman online atau pinjol menjadi topik hangat di Indonesia, terutama belakangan ini. Aksi pinjaman online (atau peer-to-peer lending) yang disebutkan di Indonesia menuai kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan pendapat apakah pinjaman online atau pinjaman fintech berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia, untuk menamai fintech bagi rentenir online.
Jenis Pinjaman Online di Indonesia
Mana yang benar? Untuk menjawab hal ini, mari kita tinjau lebih detail lebih lanjut tentang pinjaman peer-to-peer Indonesia atau pinjaman online Indonesia sehingga kita bisa mendapatkan pemikiran yang lebih jelas.
Sekilas tentang apa itu pinjaman online di Indonesia
Sebelum memulai jenis pinjaman online di Indonesia, penting untuk memahami apakah semua pinjaman online atau pinjaman peer-to-peer di Indonesia perlu menerima sinyal pendaftaran dari OJK.
Hal ini sejalan dengan ketentuan OJK nomor 77 tahun 2016, yang menurutnya seluruh pelaksana perusahaan kredit dan kredit berbasis teknologi informasi harus terlebih dahulu melalui proses pendaftaran. Kemudian hanya pelaksana Indonesia yang bisa meminjam dan meminjam Indonesia.
Jenis pinjaman online legal dan ilegal
Bagaimana jika tidak lulus pendaftaran, tetapi apakah pinjaman berfungsi? Platform atau pelaksana pinjaman online termasuk dalam jajaran jenis pinjaman online ilegal dan harus diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Apa risikonya jika Anda termasuk dalam kategori atau jenis pinjaman online ilegal? Mulai dari menutup memori aplikasi hingga masalah langsung dengan Bareskrim.
Jadi apa triknya jika Anda ingin tahu pinjaman online mana yang legal di Indonesia? Sederhananya, cukup buka website OJK dan pantau publikasi rutin perusahaan pinjaman online terdaftar terbaru OJK.
Jenis penyedia kredit online (fintech pinjaman/pinjaman P2P)
Tergantung jenisnya, fintech lending atau peer-to-peer lending atau pinjaman online di Indonesia terdiri dari 3 kelompok utama:
1. Pinjaman multiguna
Jenis pinjaman online pertama di Indonesia adalah pinjaman multiguna. Pinjaman online jenis pinjaman multiguna adalah jenis fintech lending yang paling populer saat membuka toko aplikasi di smartphone.
Contoh platform implementasi kredit multiguna online: CashWagon, TunaiKita, DompetKilat, Perdana dan Dana Rupiah.
Pertanyaan yang sering diajukan tentang pinjaman multiguna
Apa itu pinjaman multiguna online?
Jenis pinjaman online tanpa jaminan ini menyebutkan pinjaman gaji atau uang muka. Ini memiliki bentuk seperti KTA penerbitan bank biasa, tetapi dengan proses yang jauh lebih cepat.
Secara umum, jenis pinjaman multiguna online ini dapat dibayarkan dalam beberapa saat atau jam.
Pinjaman multiguna online ini dapat digunakan untuk berbagai hal, misalnya, untuk pembelian beberapa barang elektronik, furnitur atau keperluan konsumen lainnya.
Berapa banyak bunga pinjaman multiguna online?
Awalnya, tidak ada peraturan untuk suku bunga ini, tetapi saat ini OJK telah memerintahkan bahwa batas suku bunga maksimum platform fintech lending seperti pinjaman multiguna online berada pada tingkat bunga 0,8% / hari.
Semua fintech serbaguna yang melanggar ini dikenakan sanksi dari OJK. Ini adalah suku bunga maksimum dan biasanya untuk jangka waktu pinjaman pendek (periode 1 bulan atau kurang).
Berapa batas kredit multiguna online?
Besaran pinjaman dari fintech pinjaman multiguna bervariasi, namun biasanya antara Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta.
Batas atas ini dapat ditingkatkan dengan kondisi khusus tertentu, misalnya dengan meningkatnya pemenuhan data atau setelah berakhirnya pinjaman yang sering dengan pengembalian tepat waktu.
Apakah kita dapat melakukan streaming pinjaman melalui platform pinjaman multiguna online?
Saya tidak bisa. Sebagai aturan, pinjaman multiguna online di Indonesia sudah memiliki satu atau lebih "super lender" yang telah menyiapkan dana untuk arus.
Untuk platform yang dimiliki oleh pemegang saham asing, mereka biasanya memiliki unit bisnis lain yang berperan sebagai "pemberi pinjaman super." Ini juga bisa menjadi "pemberi pinjaman super" dalam bentuk perusahaan yang melakukan fungsi "penyaluran" lembaga keuangan lainnya.
Pemberi pinjaman super ini, yang memungkinkan platform pinjaman multi-tujuan online, dapat melakukan streaming pinjaman dengan waktu kesepakatan terpendek.
Jadi, pada platform pinjaman multiguna ini, warga hanya bisa mengajukan pinjaman dan tidak bisa meneruskan penyertaan dana dalam bentuk pinjaman kepada mereka yang membutuhkan.
Bagaimana cara mengurangi risiko dan penagihan pinjaman multiguna online?
Nah, itulah masalahnya sekarang. Biasanya, jenis platform fintech lending kredit multiguna ini telah melengkapi dirinya dengan berbagai jenis alat analisis hebat.
Analisis ini dapat dilakukan melalui media sosial calon peminjam, penggunaan telepon, alamat IP, data pengeluaran di pasar lokal, atau alat analisis lainnya yang sangat mungkin menarik kesimpulan tentang solvabilitas dan karakteristik calon peminjam.
Untuk keamanan, platform biasanya meminta izin (dalam bentuk kewajiban) untuk dapat menghubungkan nomor kontak, galeri foto dan data pribadi lainnya dari smartphone calon peminjam.
Namun karena yang terakhir pada akhirnya menjadi sumber masalah penagihan, maka OJK telah mengeluarkan keputusan ketat sejak pertengahan Februari 2018 yang melarang semua platform fintech lending multiguna untuk menghubungkan nomor kontrak dan galeri calon peminjam.
Jika masih ditemukan platform pinjaman online serbaguna yang memerlukan akses ke beberapa hal tersebut, OJK akan mengambil langkah tegas di mana sanksi tersebut dapat berupa pencabutan status terdaftar dari OJK.
2. Kredit produktif
Jenis pinjaman online kedua di Indonesia adalah pinjaman produktif. Banyak platform pinjaman online beroperasi di daerah produktif dengan pasar lain dengan pinjaman online multi-tujuan. Pinjaman online produktif ini menyebabkan peningkatan industri UMKM di Indonesia.
Contoh penerapan jenis pinjaman online produktif ini antara lain: Investree, Modalku, Aktivaku, Akseleran dan Amartha.
Pertanyaan yang sering diajukan tentang pinjaman multiguna
Apa itu pinjaman produktif online?
Sejalan dengan nama grup, pembiayaan fintech produktif ini bertujuan untuk memberikan permodalan bagi kegiatan usaha, khususnya bagi UMKM di Indonesia.
Bentuk modal yang diberikan sangat beragam, mulai dari meningkatkan kebutuhan petani untuk mencapai panen maksimal, hingga kebutuhan modal usaha mikro, potongan tagihan dan pembiayaan proyek (pembiayaan jaminan tenaga kerja).
Sebagai aturan, target nasabah adalah beberapa pihak yang dengan berbagai alasan, seperti .B. tidak ada jaminan atau masalah rekening giro yang tidak lengkap serta legalitas/durasi usaha, tidak dapat memperoleh pinjaman dari bank.
Berapa suku bunga pinjaman online produktif?
Tidak sama dengan pinjaman multiguna, suku bunga pinjaman online produktif biasanya antara 14% dan 24% per tahun, dengan jangka waktu pinjaman maksimum 2 tahun. Akhirnya, ada pinjaman fintech produktif yang menawarkan suku bunga rata-rata 10% per tahun.
Apakah bunga ini besar? Tentu saja, dibandingkan dengan perbankan biasa. Namun bunga ini masih sama atau lebih murah dibandingkan bunga bpr dan koperasi, namun dengan proses yang jauh lebih cepat.
Bisakah suku bunga pinjaman online produktif lebih murah daripada lembaga keuangan lainnya?
Hal ini dapat dan saat ini menjadi tugas bagi semua platform pinjaman online produktif di Indonesia. Jika Anda ingin menurunkan bunga, departemen manajemen risiko adalah hal penting yang perlu Anda perbaiki. Di sisi lain, biaya dana (cost of the fund) juga harus berasal dari sumber "murah".
Saat ini, suku bunga pinjaman melalui pinjaman fintech produktif masih lebih tinggi dibandingkan bank, karena sumber pendanaan berasal dari masyarakat Indonesia yang tentu menginginkan suku bunga yang lebih tinggi dari instrumen keuangan lain (seperti deposito) ditambah kompensasi untuk risiko kredit yang lebih tinggi.
Namun dengan cara ini, sumber pembiayaan menjadi lebih murah, maka dengan sendirinya bunga fintech lending produktif menjadi lebih murah. Mengapa begitu? Karena bunga pinjaman online produktif ini adalah 100%, sehingga memiliki sumber pendanaan tanpa meningkatkan margin.
Perbandingan sederhana gini. Berdasarkan uang kertas, NIM, atau margin bunga bersih Bank Indonesia (makna sederhana: selisih antara bunga yang dibebankan kepada penabung dan bunga yang dibayarkan kepada peminjam), perbankan Indonesia rata-rata 5% pada tahun 2018.
Ketika datang ke pinjaman fintech? NIM ini bisa dibandingkan dengan provisi yang marginnya tidak lebih dari 3% (untuk pinjaman jangka pendek, bisa kurang dari 3%). Dengan asumsi biaya dana yang sama, pinjaman fintech diharapkan menawarkan bunga yang lebih kompetitif.
Misalnya, dapat dilihat pada platform Modalku, di mana mereka mulai mengalirkan pinjaman produktif dengan suku bunga di bawah 10% per tahun. Dari mana sumber dana itu berasal?
Di antaranya langsung dari pemilik dana asing, yang menurut aturan bisa menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman langsung melalui platform pinjaman online.
Beberapa lembaga negara mulai melirik pinjaman fintech karena memilih penyaluran dananya, dengan suku bunga murah tentunya.
Kita akan melihat lebih banyak kerja sama pemerintah – fintech lending produktif ini pada tahun 2019, salah satunya di departemen pembiayaan UMKM pada umumnya, departemen perikanan atau pembiayaan perumahan.
Apa batas online pada kredit produktif?
Saat ini, masih dibatasi rp 2 miliar per debitur dengan jangka waktu pinjaman maksimal dua tahun.
Bisakah kita mengembangkan dana melalui platform pinjaman online produktif?
Ini bisa sekali dan sebenarnya model bisnis semacam ini dari platform pinjaman produktif online. Secara umum, platform ini tidak menyebutkan dirinya sebagai pinjaman peer-to-peer, tetapi sebagai pinjaman pasar.
Mengapa? Itu karena pada dasarnya, platform pinjaman online hanya memilih dan melakukan analisis skor kredit dan mengirim di situs web untuk didanai oleh warga negara pada umumnya, di atau di luar negeri. Hal yang sama berlaku untuk pasar online, bukan?
Sekarang kita bisa mengikuti proses pinjaman online produktif ini dengan modal Rp 100.000 - Hanya dengan Rp 500.000. Cukup baca ulasannya dan pilih jenis pinjaman yang sesuai dengan pandangan dan karakteristik risiko kita.
Dengan jangka waktu yang relatif singkat 1-24 bulan, instrumen fintech lending produktif ini menjadi alternatif tambahan dalam menciptakan portofolio wealth development kami.
Bagaimana dengan risiko dan penagihan?
Meski masih banyak yang tidak meminta agunan dalam bentuk aset, namun banyak pinjaman fintech produktif yang membutuhkan beberapa hal, seperti: wali amanat pada rekening, jaminan perusahaan atau jaminan pribadi dari pemegang saham.
Selain itu, pengurangan lebih lanjut tetap dilakukan melalui asuransi kredit (dilakukan melalui pinjaman multiguna online) atau agunan dalam bentuk aset.
Pengaruhnya terhadap fintech lending masih lebih tinggi dibandingkan produk perbankan yang didukung oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), namun setidaknya masih banyak jaring pengaman yang telah disiapkan.
Namun di awal tahun 2019, beredar kabar bahwa LPS juga semakin mendekatkan ruang lingkup kerjanya dengan memberikan jaminan pinjaman fintech di Indonesia.
Untuk penagihan, karena platform pinjaman produktif online mengarah ke kelompok bisnis, jenis penagihan tidak sama dengan penagihan pinjaman multiguna.
Secara umum, pinjaman masih memerlukan pertemuan tatap muka, kunjungan ke perusahaan dan lainnya hingga komunikasi dapat dilakukan lebih intensif ketika ada masalah.
3. Pinjaman syariah
Jenis pinjaman online terakhir di Indonesia adalah pinjaman syariah. Pinjaman Syarah pada dasarnya adalah jenis pinjaman produktif dan serbaguna, tetapi didasarkan pada ide-ide Syariah. Dengan cara pemahaman yang sama, hanya mode bisnis yang terkait dengan kontrak lain.
Kini sudah banyak fintech syariah yang terdaftar di OJK, seperti Ammana dan Danasyariah yang beroperasi di bidang produktif.
Kehadiran platform pinjaman online berbasis syariah ini menambah pilihan bagi masyarakat umum untuk mendapatkan pinjaman atau menarik dana.
Akhir Karta
Jadi sekilas, deskripsi jenis fintech lending di Indonesia, yang mulai berubah pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hingga Februari 2019, terdapat 99 platform pinjaman online yang resmi terdaftar di OJK.
Saat ini, seluruh platform pinjaman online berada di bawah naungan Asosiasi Aftech sebagai payung bagi seluruh fintech di Indonesia, termasuk fintech pinjaman, fintech pembayaran, insurtech dan lainnya.
Khusus untuk fintech pinjaman, saat ini sudah ada AFPI (yang sudah resmi direalisasikan oleh OJK) dan AFSI untuk pinjaman fintech syariah.
Terakhir, bagi mereka yang ingin mulai berteman dengan pinjaman online, mulailah dengan mencari begitu banyak informasi tentang platform penyelenggara di Indonesia, jangan terlibat dengan pinjaman online ilegal.