Pentingnya Belajar Ekonomi Mikro Islam
Pentingnya Belajar Ekonomi Mikro Islam - Ekonomi Islam dilihat dari segi akidahnya tergolong ke dalam kelompok ilmu-ilmu syara’. Maksudnya, ekonomi islam yang di kaji oleh syari’ah adalah ilmu yang merupakan cara, teknik atau uslub manusia dalam memenuhi kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
Pentingnya Belajar Ekonomi Mikro Islam
Dalam hal ini telah dibahas dalam Islam yang berkaitan dengan ilmu muamalah dan salah satunya di antaranya berhubungan dengan ekonomi. Secara umum teori ilmu ekonomi dibagi menjadi dua yaitu : ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Perbedaan itu antara lain dari asal kata “mikro” berarti kecil. Dengan demikian teori mikro ekonomi atau ekonomi mikro boleh diartikan sebagai ilmu ekonomi kecil. Berdasarkan kepada pola dan ruang lingkup analisnya, teori mikro ekonomi dapat didefinisikan sebagai satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Pokok-pokok yang dianalisis dalam teori mikro ekonomi tersebut adalah bagaimanakah caranya menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisian agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan ?
Analisis seperti ini dibuat berdasarkan kepada pemikiran bahwa kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah terbatas.
Selanjutnya ekonomi makro adalah berasal dari kata ‟makro” yang berarti besar. Dari arti kata makro tersebut sudah dapat diduga bahwa teori makro ekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu perekonomian dari sudut pandangan yang berbeda dengan teori ekonomi mikro. Analisis ekonomi makro merupakan analisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukanoleh unit-unit kecil dalam perekonomian.
Dalam menganalisis kegiatan ini (dalam ekonomi makro mereka dinamakan konsumen), yang dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang pembeli tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian. Begitu pula dalam menganalisis tingkah laku produsen, yang diamati bukanlah kegiatan seorang produsen tetapi kegiatan keseluruhan produsen dalam perekonomian. Begitu juga dalam ekonomi makro merincikan pengeluaran agregat kepada empat komponen yaitu :
1. Pengeluaran rumah tangga (biasanya disebut konsumsi rumah tangga),
2. Pengeluaran pemerintah,
3. Pengeluaran perusahaan-perusahaan (biasanya disebut investasi),
4. Ekspor dan Impor.
Dalam ekonomi makro juga menganalisis beberapa aspek meliputi : Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasinya dan Peranan uang dalam penentuan kegiatan ekonomi.
Ekonomi mikro konvensional membahas berdasarkan atas perilaku individu-individu yang secara nyata terjadi di setiap unit ekonomi. Karena tidak adanya batasan syariah yang dipakai, maka perilaku dari setiap individu dalam unit ekonomi tersebut akan bertindak dan berperilaku menurut dengan norma dan aturan menurut persepsi masing-masing. Sehingga dalam ekonomi konvensional memuat tatanan norma tertentu dalam pembahasan perilaku untuk memenuhi kebutuhan ekonominya menjadi tidak relevan.
Dalam membahas ekonomi konvensional tidak ditemukan sikap dan perilaku konsumen apabila seseorang memasukkan unsur pelarangan riba serta kewajiban mengeluarkan zakat dalam setiap pengambilan keputusannya. Hal ini disebabkan pelarangan riba dan kewajiban membayar zakat adalah bentuk tatanan syariah yang tidak semua orang menganutnya, maka pembahasan ekonomi konvensional hanya memperhatikan perubahan-perubahan pada variable ekonomi, seperti harga dan pendapatan. Secara faktual, terdapat banyak kondisi obyektif yang sering terjadi dan tidak bisa dijelaskan secara akurat dalam ekonomi konvensional dan karena memang tidak bisa dijelaskan.
Alasan seorang individu rela mengeluarkan pendapatannya untuk kepentingan sosial seperti membantu orang yang terkena bencana alam, kelaparan atau musibah. Penyebab Negara masih memberlakukan kebijakan monopoli pada jenis industri tertentu, serta tingkat konsumsi yang meningkat menjelang lebaran dibandingkan pada musim selain itu. Jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut tentulah bukan menjadi perhatian utama dalam konsep ekonomi mikro konvensional.
Hal ini berbeda dengan pembahasan ekonomi mikro islami, yakni faktor moral atau norma yang terangkum dalam tatanan syariah akan ikut menjadi variable penting dan akan menjadi salah satu alat analisis. Ekonomi mikro islami merupakan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh tiap unit ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai variable utama.
Jadi dalam ekonomi mikro islami, dasar-dasar ekonomi (variabel-variabel ekonomi) hanya memenuhi segi necessary condition¸namun moral dan tatanan syariah akan memenuhi unsure sufficient condition dalam ruang lingkup pembahasan ekonomi mikro.
Ditulis Oleh: Yesha Avkira Nufus (Mahasiswi STEI SEBI)