Perkembangan Industri Asuransi Syariah
Perkembangan Industri Asuransi Syariah - Sebelum membahas perkembangan industri asuransi syariah, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu asuransi syariah. Asuransi Syariah atau Syariah Insurance adalah sebuah perlindungan sesama umat untuk saling melindungi serta tolong menolong. dalam ruang lingkup yang dilakukan dengan pengumpulan dan pengelolaan dana untuk menghadapi resiko dengan akad tabaru dan tijarah yang sesuai dengan syariat islam.
Perkembangan Industri Asuransi Syariah
Perkembangan perusahaan asuransi syariah mulai ada di dunia sejak sejak tahun 1979, dengan nama perusahaan The Islamic Insurance Company di negara Sudan. dan perusahaan tersebut yang pertama kali mengenalkan bagaimana konsep asuransi syariah yang kemudian berlangsung hingga saat ini. Namun dalan sejarah islam orang yang pertama kali melakukan asuransi adalah Nabi Yusuf Alaihissalam, dimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Yusuf Ayat 72 Yang Artinya: "Mereka Berkata Kami Kehilangan Piala Raja Dan Bagi Siapa Yang Mendapatkannya Maka Akan Memperoleh Hadiah Seberat Beban Unta Berupa Makanan Dan Aku Menjaminya"
Asuransi syariah terus berkembang dalam global asuransi syariah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dimana total kontribusi takaful terus tumbuh selama delapan priode dari tahun 2011 hingga 2018. Di mana negar negara kontribusi takaful sebagai persentase dari total premi sektor asuransi pada tahun 2018. Dengan kontribusi besar dari tiga negara yaitu Iran Arab Saudi dan Sudan, yang mengoperasikan pasar asuransi yang sepenuhnya islami atau syariah. Sekitar 91 persen ada lima negara yang melakukan kontribusi pada tahun 2018 yaitu Iran, Arab Saudi, Malaysia, UEA, dan Indonesia.
Perkembangan asuransi syariah di Arab Saudi, Sampai akhir 2014 , total penerimaan kontribusi diperkirakan mencapai US 8.100 miliar atau menguasai 77 % total penerimaan kontribusi Negara - negara Teluk. Tingkat pertumbuhan kontribusi pertahun rata - rata sekitar 12 % ( Ernst and Young , 2014. Pada tahun 2015, pertumbuhan kontribusi mencapai 20 % dengan nilai US $ 9.7 miliar atau menguasai 85 % total penerimaan kontribusi Negara - negara Teluk ( Milliman 2017 ). Dalam kasus Arab Saudi, data tahun 2020 sekarang yang tersedia. Hal ini memungkinkan beberapa analisis tentang dampak COVID-19 terhadap pertumbuhan. Untuk asuransi umum, kontribusi bruto untuk 2020 naik 2,3% dari 2019. Asuransi kesehatan tumbuh 1,6%, lebih lambat dari beberapa tahun terakhir. Perubahan ini didorong oleh penurunan jumlah orang non-Saudi yang diasuransikan, terutama dari pekerja berpenghasilan rendah yang meninggalkan negara itu sebagai akibat dari tekanan ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19.
Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di mana pertumbuhan takaful tumbuh sekitar 8,6% menjadi USD 1,1 Miliar pada tahun 2018. Di mana segmen takaful keluarga mendominasi pasar dan menyumbang lebih dari tiga perempat kontribusi takaful. Di mana pasar indo dianggap sebagai salah satu pasar asuransi jiwa dengan kinerja terbaik di dunia. Pasar takaful Indonesia pada akhir tahun 2019, terdapat 12 perusahaan takaful penuh dan satu perusahaan retakaful, tetapi 47 takaful dan dua jendela retakaful.
Beberapa jendela berukuran kecil, dan merupakan kebijakan otoritas Indonesia untuk memindahkannya ke status penuh (meskipun mungkin sebagai anak perusahaan dalam sebuah grup). Bisnis Takaful telah tumbuh sedikit lebih cepat daripada mitra konvensionalnya tetapi masih hanya sekitar 6% dari pasar asuransi langsung. Pasar Indonesia didominasi oleh asuransi jiwa, dan takaful keluarga memiliki pangsa pasar yang sedikit lebih tinggi daripada takaful umum, dengan tingkat pertumbuhan yang agak lebih besar.
Sayangnya, ada dua wanprestasi oleh asuransi jiwa ( konvensional ) pada tahun 2020 , dan ada kemungkinan bahwa hilangnya kepercayaan sebagai akibatnya dapat meluas ke pasar takaful ( IFSB , 2021 ).
Ditulis Oleh: Muhammad Rabiul Dahri (Mahasiswa STEI SEBI)