Islam As A Way Of Life
Minggu, 08 Januari 2023
Islam As A Way Of Life - Banyak yang beranggapan bahwa Islam adalah agama yang hanya berkaitan dengan manusia dan Allah saja, padahal Islam itu Syamil Mutakamil (sempurna dan menyeluruh). Islam disebut sebagai rahmatan lil alamin karena seluruh ajarannya dimaksudkan menjadi pedoman hidup bagi seluruh manusia dan makhluk lainnya di alam semesta hingga mereka merasakan kedamaian, kemaslahatan dan kebahagiaan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Islam As A Way Of Life
Dengan demikian, Islam adalah agama yang membawa rahmat dan anugerah tertinggi bagi seluruh makhluk di alam raya. Islam bukan hanya menjadi rahmat bagi manusia dan umat Islam, melainkan untuk semua makhluk di alam semesta tanpa terkecuali. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, hubungan manusia dengan Sang
Penciptanya (Al-Khalik), hubungannya dengan diri sendiri, dan hubungannya dengan sosial. Islam sebagai way of life merupakan ajaran yang memberikan petunjuk, arah dan aturan syariat pada semua aspek kehidupan manusia untuk mewujudkan kedamaian, kesejahteraan dan menghindari kerusakan baik di dunia maupun di akhirat. Sudah sepatutnya Islam menjadi The Way Of Life oleh Muslim.
Karena di dalamnya terdapat banyak petunjuk untuk kita dengan dua sumber Islam yaitu Al-Quran dan Hadits. Bahkan Allah juga berjanji untuk memeliharanya sampai akhir zaman nanti. “Sungguh Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (Q.S Al-Hijr (15) : 9)
Islam sebagai agama yang komprehensif dan universal.
Komprehensif yang berarti secara menyeluruh dapat mengatur segala bentuk kehidupan manusia,baik ibadah maupun sosial. Dan universal yang berarti Islam menjadi agama yang memandu umat dan pengikutnya untuk dapat diterapkan pada setiap waktu dan zaman. Universalitas ini tampak jelas terutama pada bidang muamalah, selain mempuyai cakupan luas dan fleksibel, muamalah juga tidak membedakan antara muslim dan non-muslim.
Islam adalah agama yang moderat dan seimbang, karena Islam itu seimbang maka kita juga dituntut untuk seimbang dalam segala hal. Antara ruh, akal dan jasad. Antara Hablum MinAllah dan Hambul Minannas pun harus seimbang.antara dunia dan akhirat pun kita dianjurkan untuk seimbang. Jangan hanya mengejar dunia lalu melupakan akhirat, begitupula sebaliknya.
Penulis : Ridha Nur Lathifah (STEI SEBI)