BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI (MAKE PEACE WITH YOURSELF )
Berdamai dengan diri sendiri adalah keadaan dimana kita mampu menerima diri secara keseluruhan baik dari segi kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita, karena pada hakikatnya inilah kita MANUSIA yang secara permanen adalah manusia yang tidak sempurna selalu ada kekurangan yang mengiringi kelebihan begitu pun sebaiknya, selalu ada kelebihan yang mengiringi kekurangan. Berdamai dengan diri sendiri mungkin kedengaannya mudah dan simple tapi, pada kenyataan nya kadang kita lebih percaya terhadap orang lain dari pada terhadap diri kita sendiri yang setia menemani dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali tapi mengapa kita sulit percaya dan berdamai dengan diri ini.
BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI
Berdamai dengan diri sendiri bukan hanya tentang kelemahan dan kekurangan, tapi juga tentang bagaimana kita bisa bekerja sama dengan baik dan selalu bersyukur dengan apa yang telah di capai dan selalu menghargai apa yang telah di lakukakn meskipun sebuah kegagalan sekalipun, itulah dirimu lakukan lah semampu mu lakukan lah sesuai kemampuannmu , terdengar simple tapi itulah titik kunci nya kamu terlalu pesimis terhadap dirimu kamu terlalu melihat standar orang di atasmu, kadang kita perlu melihat banyak orang yang mungkin tak seberuntung dirimu.
Berdamai dengan diri sendiri menumbuhkan hal-hal positif dalam dirimu kamu lebih percaya diri,ebih tenang dan tentunya menerima semua yag telah terjadi dengan pemikiran yang positif bukan malah merutuki diri dan menyalahkam diri sendri.
Berdamai dengn diri sendiri amatlah peting untuk semua golongan dari yang termuda ataupun tertua karna berdamai dengan diri sendiri adalah langkah awal menentukan jalan dirimu,berdamai dengandiri sendiri adalah kekuatan prtama mu untuk melakukan perjalan panjang hidupmu, lalu bagaimana cara kita bisa menerima diri sediri adalah:
1. Niat untuk menerima apapn yang terjadi dalam diri tanpa menyalahkan diri sendiri.
2. Menghargai,fokus terhadap kekuatan dan kebaikan yang ada.
3. Memaafkan,ini adalah salah satu cara yang mungkin terberat larna kadang kita sibuk menyalahkan kesalahn di msalalu yang dapat menghambat kepercayaan diri.
Dalam kajiam lensa muslimah yang mengankat tema “cintai dirimu buang egomu” yang di laksanakan oleh masjid ulil albab yang dinarasumberi oleh ibu hazhira qudsyi S.Psi.,MA., dosen program psikologi universitas islam indonesia (UII)
Percaya akan diri sendiri atau self love adalah cinta dan kasih sayang tanpa syarat yang diarahkan pada diri sendiri, apapun bentuk dan situasinya. “Mencintai diri sendiri bukanlah suatu kesombongan dan keegoisan, namun hal itu terjadi secara alamiah atau dalam Islam disebut kodrat,”jelas Hazhira.
Dengan adanya konsep mencintai diri sendiri kita tidak akan mengambil keputusan yang akan merusak apa yang telah Allah berikan pada kita. Hal ini bisa terjadi karena kita akan menghargai dan menjaga kesehatan fisik dan mental diri sendiri. Mencintai diri sendiri juga merupakan bentuk cinta kepada Allah Swt. “Logika sederhananya jika kita tidak mencintai diri sendiri, kita juga tidak mencintai Allah Swt,” tegas Hazhira.
Hazhira juga mengingatkan untuk selalu berterimakasih kepada Allah dan diri sendiri atas apa yang telah dilakukan hari ini. Karena setiap bagian badan kita merupakan nikmat dari Allah. “Kalimat yang sering dilupakan anak-anak sekarang adalah berterimakasih kepada setiap bagian badan kita yang telah melakukan banyak hal,” terang Hazhira.
Menurut pandangan Islam sudah dijelaskan tentang konsep mencintai diri sendiri, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.” Hadist tersebut sangat relevan dengan konsep self love. Hazhira juga menambahkan bahwa konsep self love bukan sekedar budaya barat, namun Islam juga membahas hal tersebut.
Selain itu, self love juga merupakan pondasi dalam setiap hubungan, bagaimana seseorang bisa mencintai kita kalau kita tidak mencintai diri sendiri. “Mencintai diri sendiri artinya menerima diri sendiri sebagai mana adanya, artinya anda memiliki harga diri, citra diri yang positif dan penerimaan diri, hal ini menjadi kunci hubungan yang sehat dan bahagia,” ucap Hazhira.
Konsep self love juga harus dilihat dari berbagai sisi, tidak lantas kita selalu membenarkan diri sendiri padahal salah. Maka dari itu ilmu agama juga diperlukan agar tidak salah kaprah. “Self love yang benar haruslah didasarkan pada cinta kita kepada Allah dan Rasulnya, karena itulah cinta tertinggi dan sebenar-benarnya cinta,” tutup Hazhira. (AWP/RS) untuk itu marilah kitaberdamai dan menerima diri kita saling percaya akan kemampuan yang kita punya syukuri apapun yang ada pada diri kita sehingga kita bisa “BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI”.
-TERIMAKASIH-
Ditulis Oleh: ANISA PUTRI NABILA (MAHASISWA STEI SEBI)