Dahsyatnya memperingati isra` wal mi`raj Rasulullah SAW
Dahsyatnya memperingati isra` wal mi`raj Rasulullah SAW - Peristiwa isra` mi`raj merupakan peristiwa yang sangat penting diketahui bahkan diimani oleh setiap masing- masing diri seorang muslim. Karena didalam peristiwa isra` mi`raj itu terdapat banyak sekali pelajaran yang dapat kita amalkan dikehidupan sehari hari.
Dahsyatnya memperingati isra` wal mi`raj Rasulullah SAW
Kita selaku umat muslim sudah semestinya memperingati isra` wal mi`raj rasulullah SAW. Peringatan isra` wal mi`raj ini memiliki hukum, kalau dizaman dulu waktu nabi muhammad SAW masih hidup, seandainya isra` wal mi`raj diperingati hukumnya sunnah. Sedangkan dizaman sekarang, orang yang memperingati isra` wal mi`raj diindonesia khususnya atau dimana pun itu sama seperti hukumnya dengan solat jenazah yakni jikalau sebagian telah melakukan maka sebagian lagi tidak akan berdosa dan jikalau 1 kampung tidak melakukan, maka semua yang ada dikampung itu berdosa besar.
Kenapa bisa begitu? Pelajaran pertama untuk alasan ini “ingkar terhadap isra` nya nabi dihukumi KAFIR”. Coba saja ketika suatu kampung tidak mengadakan peringatan isra`wal mi`raj, tentu akan lupa terhadap peringatan itu. Akhirnya karena lupa ganti generasi tidak akan paham. Beda dengan orang yang mengingkari mi`raj tidak dihukumi kafir namun dihukumi FASIQ.
Pelajaran ke dua, isra`wal mi`raj ini merupakan surprise buat rasulullah SAW. Sebab sebelumnya tidak pernah ada undangan dari Allah SWT untuk Nabi SAW. Secara tiba-tiba Rasulullah SAW dijemput oleh malaikat jibril dan mikai. Peristiwa ini di ikhtilafkan oleh para ulama tentang waktu terjadinya. Ada yang mengatakan bulan muharam, ramadhan, dan rajab. Tapi mayoritas para ulama berpendapat bahwa al isra` wal mi`raj terjadi pada bulan rajab tanggal 27, yang dimana allah muliakan bulan rajab di alqur`an, allah ciptakan1 tahun ada 12 bulan dan di 12 bulan ini allah jadikan 4 bulan istimewa diantaranya bulan rajab. Jadi ketika kita tidak memperingati peristiwa isra`wal mi`raj, kita tidak akan mengetahui istimewanya bulan rajab.
Pelajaran ke tiga, Rasulullah SAW melakukan isra`wal mi`raj menggunakan “BUROQ”. Buraq di ambil dari 2 kata al bariiq (warna yang amat sangat putih atau berkilau) dan barq (kilat). Buraq ini awalnya tak mau dinaiki oleh rasul, tapi setelah di bisiki oleh malaikat jibril takut. Kemudian mereka naik diburaq yang posisinya malaikat jibril bersama Rasulullah dan malaikat mikail disayap kanan.
Saat di perjalanan, mereka melewati tempat yang disana banyak terdapat pohon kurma. Kemudian nabi muhammad diminta untuk turun dan solat disitu. Setelah itu, rasul diberitahu bahwa Rasulullah sedang solat di tempat yang akan Rasulullah berhijrah yakni Madinah Al Munawaroh. Setelah itu mereka terbang lagi, sampai berhenti ditempat dimana terdapat pohon besar. Kemudian Nabi diminta untuk turun dan solat kembali disitu. Setelah itu, Nabi diberitahu bahwa Nabi sedang solat di kota madyan. Kota yang menjadi tempat hijrahnya pertama kali nabi musa disaat dikejar pasukan fir`aun. Setelah itu mereka terbang lagi, sampai berhenti kembali disuatu perbukitan. Kemudian nabi diminta kembali untuk turun dan solat disitu.
Setelah itu, Nabi diberitahu bahwa nabi sedang solat dibukit tursina. Dimana nabi musa AS bertemu dengan Allah SWT. Setelah itu Nabi terbang lagi, sampai Nabi berhenti kembali di tempat yang ada kandang dombanya. Kemudian Nabi diminta turun dan solat kembali disitu. Setelah itu, Nabi diberitahu bahwa Nabi sedang solat di tempat Nabi Isa AS dilahirkan. Dari sini kita mendapat isyarah bahwa kita disunnahkan untuk solat ditempat lahirnya orang-orang shaleh kemudian berziarah kembali ke tempat orang-orang shaleh sebagaimana nabi berhenti-berhentian saat melakukan isra`. Jadi ketika kita tidak memperingati peristiwa isra`wal mi`raj ini, kita tidak akan mengetahui kejadian-kejadian yang menjadi pelajaran buat kita saat ini.
Jadi, kita sebagai umat muslim jangan pernah menyepelekan satu hal kejadian yang terjadi pada zaman dahulu. Karena, pasti setiap kejadian yang dialami oleh umat islam saat itu terdapat sebuah pelajaran yang amat sangat berharga bagi kita selaku umat islam zaman ini. Waallahu a`lam bishawab
Mahasiswa STEI SEBI
Muhammad wildan alfiansyah munawar